DELAPAN

102 33 0
                                    

"Mampus lo kalah" ucap Anggi ke handphone nya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi, tetapi, Anggi memutuskan waktu nya di taman belakang, untuk bermain game.

Anggi memainkan layar handphone nya ke kanan dan ke kiri, dan sempat dia mengeluarkan kata kata kesal nya bila kalah dan teriak sekencang kencang nya bila menang.

"Orang nya mana nih? Cupu bangat" ucap nya lagi.

Alis Anggi berkerut. Dia tetap fokus dengan permainan nya.

"A... Ay... Ayo..."

Setiap main game, Anggi selalu saja berisik, engga pernah diem sedikit pun.

"YES GUA MENANG!!! YUHUUUU!!!" Anggi mengangkat handphone nya ke atas. Lalu dia berjoget di atas bangku yang dia dudukin. Joget yang sangat senang, sambil menggelengkan kepala nya, membiarkan mata nya terkena rambut yang sudah di kuncir rapih.

~~~

"Gua duluan ya, bro" pamit Rifan.

Rifan berjabat tangan dengan Iqbal, berjabat seperti anak remaja lain nya. Lalu Rifan pergi menuju ke parkiran, dan Iqbal berjalan menuju ke kantin. Sebelum ke kantin, Iqbal mencari teman nya untuk ke kantin bareng. Engga enak kalo ke kantin sendiri, keliatan jomblo nya.

Saat Iqbal melewati taman baca. Iqbal melihat sosok perempuan yang di kuncir kuda sedang berjoget joget di atas bangku. Entah itu siapa. Perempuan itu membelakangi Iqbal. Dengan penasaran, Iqbal menghampiri cewek itu.

Iqbal mendekati perempuan yang sedang berjoget di atas bangku. Dia melihat nya lebih dekat, agar lebih jelas lagi. Iqbal berjalan dan melihat ke wajah nya yang agak ke atas.

"Anggi?" ucap Iqbal membuat Anggi berhenti berjoget. Anggi melihat ke orang yang memanggil namanya.

"a.. apa..??" tanya nya gugup. Anggi tampak malu, karena berjoget tidak jelas di atas bangku.

"Lo ngapain si joget joget?" tanya Iqbal yang di sertai ketawa nya.

Anggi turun dari bangku nya dan kini berdiri di depan Iqbal.

"Engga usah ketawa lo"

"Abis nya lo lucu. Joget joget sendirian di taman, kaya orang gila"

"Suka suka gua dong" ucap Anggi dengan merengut. Dia melipat tangan nya.

"Yah, gitu doang ko lo marah"

Anggi membereskan barang nya yang ada di kursi taman. cemilan, earphone, dan power bank nya di masukkan ke dalam tas. Anggi Mengambil tas, lalu pergi meninggalkan Iqbal.

Kenapa si, Iqbal jadi menyebal kan? Selalu ganggu Anggi, saat Anggi lagi senang. Niat nya, Anggi ingin marah dan ingin mengeluarkan jurus karate nya. Tapi, Anggi sangat bosan berantem dengan Iqbal.

"Anggi, lo mau kemana?" Iqbal mengejar Anggi yang udah ninggalin Iqbal sendirian di taman.

Anggi pura pura tidak mendengar, dia masih terus berjalan.

"Kalo di tanya sama orang tuh jawab. Engga sopan tahu ga" kini jarak Iqbal sejajar dengan Anggi. Anggi melihat ke arah Iqbal dan berhenti, begitu pun Iqbal.

"Gua mau ke toilet. Kenapa? Lo mau ikut?" ucap Anggi.

Anggi langsung berjalan menuju toilet. Dan Iqbal masih terdiam di tempatnya. Ya kali Iqbal ikut ke toilet cewek.

~~~

Anggi benar benar bete malem ini. Dia engga tahu harus ngapain. Karena, dari tadi dia hanya memainkan handphone nya dan membuka laptop. Tetapi, di handphone dan laptop nya engga ada notip sedikit pun.

Sepasang sepatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang