Bagaimana? Jika cinta yang harus berjuang namun sendirian sebuah rasa namun tak pernah dianggap, sebuah cinta yang akhirnya harus tersakiti disini
Gue Sahila Adriatasya gue lahir di Tasikmalaya 19 agustus 2002 nama ibu Aliya Hanum, nama ayah Dendra Gunawan sekarang gue berumur 14 tahun dan sekarang duduk di bangku SMP kelas IX
Gue dibesarkan oleh nenek ia bernama Nani rohani dan guepun bersyukur karena meski dibesarkan oleh nenek tapi gue mendapat kasih sayang yang gue butuhkan ya meski kasih sayang seorang ibu dan ayah jarang sekali gue dapatkan
Ayah dan ibu udah lama berpisah sejak gue masih kecil, dan disaat ibu mempunyai pendamping barunya ibu tinggal bersama suaminya. Dan ayah memilih pulang ke kampung halamannya yang kebetulan jodoh ibu dan ayah bertempatan di kota yang sama namun berbeda daerah
Gue lebih memilih nenek dibanding keduanya karena mungkin gue udah nyaman dan sayang, bukannya gue gak sayang mereka tapi gue gak kepengen jauh dari nenek sedangkan nenenk tinggal sendirian
"Kiri"
"Disini neng" ucap sopir angkot
"Iya" ucap Sahila "ini bang" sembari menyodorkan uang selembaran ke sopir angkot
Sekarang gue gak sabar lihat kelas baru buat gue tempatin
"Hey" ucap Belinda
"Ehh hey bel"
"Ke kelas bareng yu"
"Yo"
"Gue gak sabar deh pengen cepet cepet ke kelas lihat kelas baru, sebenernya gue juga gak nyangka udah kelas IX ae"
"Hehe sama gue juga rasanya baru aja kemarin ya gak"
"Iya"
"La mau sebangku lagi sama gue gak?" Tanya Vina
"Ya ayo aja"
"Oh yaudah, kita duduk di depan situ aja ya" vina menunjuk letak kursi tersebut
"Yaudah ayo" sembari melangkah untuk mengisi kursi yang kosong tersebut
"Gue disini" teriak Fitri
"Gue" balas Gia
"Eh jelas jelas duluan gue" ucap Fitri
"Eh mata lo taro dimana di pantat" ucapnya sewot " jelas jelas gue duluan" gerutunya
Dan masih banyak lagi keributan untuk memilih posisi duduk, sementara gue, gue sih dimana aja gak masalah dan gak di bikin ribet yang penting gue kebagian
"Assalamu'alaikum" ucap Bu Haji Yeti
" Waalaikumsalam" sahut serempak
"Ini sudah kebagian bangku semua belum?"
"Belum Bu" sahut Nadira (ketua murid)
"Lho kenapa emangnya kurang ya?"
"Bukan Bu, tapi pada ribut rebutan bangku"
"Oh, yasudah kalo begitu ibu saja yang atur ok"
"Iya" ucap serempak namun tak bergairah
"Padahal gue gak mau soalnya kalo diatur sama ibu suka sebangku sama yang gak kita mau" ucap Fitri
"Iya gue juga gak mau" sahut Belinda teman sebangku Fitri
Akhirnya wali kelas kami mengatur tempat duduk dan untungnya gue tetep sebangku sama Vina.
***
Drrt.. drrt..
Sahila pun mengambil benda pipih berwarna silver dari nakas
KAMU SEDANG MEMBACA
sahilaadriatasya
Teen FictionAkan kah ada cinta yang bisa mengerti dan selalu membuat satu sama lain tidak bosan Akankah cinta bisa membuat hati selalu bahagia, apakah cinta akan selalu adanya hatinya Aku akan berusaha karena usaha tidak akan mengecewakan hasilnya