chapter 6

16 6 5
                                    

Tak perlu banyak bicara
Tak perlu semua harus kau perlihatkan
Tak perlu kau datang dengan segala pertanyaan
Tak perlu kau berlari dari sebuah kenyataan

BBM

ZidanMahandika : PING!!!

Sahilaadriatasya : ya?

ZidanMahandika : jalan yu

Sahilaadriatasya : kemana?

ZidanMahandika : biasa

Sahilaadriatasya : gue mager

ZidanMahandika : ayolah la masa Lo sebagai sahabat gue gak mau temenin gue, gue bosen nih, sekalian ada hal yang mau gue omongin

Sahilaadriatasya : apa?

ZidanMahandika : ntar juga tahu

Sahilaadriatasya : yaudah sekarang aja ngomognya

ZidanMahandika : la -_

Sahilaadriatasya : hmmm yaudah

ZidanMahandika : yess, gitu dong bentarlagi gue jemput

Delive

"Jadi?" Zidan menaikan alisnya tak mengerti

Sahila mendengus kesal "jadi mau apa kita kesini, dan apa yang mau Lo omongin?"

Zidan terkekeh "santai dong la" Zidan mendekatkan muka nya ke Sahila sembari memandang matanya lekat-lekat. Sahila semakin dibuat terheran-heran dengan tingkah laku Zidan dan ada rasa canggung serta takut dengan tingkahnya kali ini. Semakin dekat.. semakin dekat dan.. "kenapa akhir-akhir ini Lo jutek sama gue" ucapnya. Sahila langsung membuang napas gusar, hampir saja dia copot jantung gara-gara tingkah Zidan yang membuatnya takut

Sahila mengerlingkan bola matanya dan tersenyum sarkastik "emang biasanya juga gitu"

Zidan mengerutkan alisnya "gak!"

"Terus gue harus gimana?"

"Beneran Lo gak papa?" Sahila terangguk

"Beneran?" Tanyanya lagi meyakinkan

"Bener ZidanMahandika!"

"Sukur deh kalo Lo gak papa" ucapnya sembari terkekeh

Gue gak papa dan. hanya saja hati gue yang lagi apa-apa

"Terus?"

"Terus apa?"

"Ya terus apa tujuan Lo ajak gue ke sini? Cuma mau tanya itu?"

"Gak"

"Terus apa lagi?"

"Gue mau bilang satu rahasia gue sama Lo"

"Apa?"

"Gue lagi suka sama seseorang"

"Perempuan?" Tanya Sahila yang membuat pendengarnya terbelalak

"Ya iya lah cewek, Lo kira gue cowok gak normal apa? Sampe suka sama sejenis" sembari bergidik ngeri

Sahila terbahak dengan ekspresi Zidan. Namun tetap hatinya tak dapat terhibur dengan tingkahnya tadi yang ada menambah goresan baru di hati

Perempuan? Siapa? Apa ini saatnya gue tahu yang sebenarnya? Apa ini saatnya gue harus merelakan laki-laki yang gue sayang? Apa pantas gue merasa sakit sebelum semua rasa ini terungkap. Dan seharusnya Lo sadar bahwa selama ini gue nyimpen perasaan sama Lo!

sahilaadriatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang