Aku menyukai semua yang ada pada dirimu kecuali fakta bahwa aku dan kamu begitu berbeda.
Bahkan bermil-mil jarak yang terbentang di antara aku dan kamu tidak cukup kuasa dalam membuatku mengenal arti kata menyerah untuk mencinta.
Aku menyukai semua yang ada pada dirimu kecuali fakta bahwa kamu selalu berhasil menjeratku dalam pesonamu.
Suaramu adalah candu. Senyummu adalah pemantik rindu. Tawamu selalu berhasil menghangatkan hatiku kala ia sedang beku.
Aku menyukai semua yang ada pada dirimu kecuali fakta bahwa aku dan kamu tidak mungkin bersama.
Selama semesta masih berputar memainkan takdirnya, aku tahu bahwa kemungkinan untuk aku dan kamu menjadi kita selalu terbentang luas. Namun realitas selalu berkontradiksi dengan asa, menarikku ke dalam jurang kepahitan kala aku menyadari bahwa kamu begitu jauh di atas sana.
Kamu adalah Sirius, sedang aku hanyalah awan mendung yang akan menutupi sinar terangmu.
Kamu adalah pasir putih di pantai landai, sedang aku hanyalah bebatuan kasar di jalanan.
Sayang, bila kita saja memohon pada Pencipta yang berbeda, akankah aku bisa melihat akhir bahagia dari kisah yang sudah salah sedari awalnya?
181004 - 11:15 PM
YOU ARE READING
[✔] Tacenda
PoetryJust things better left unsaid, and may or may not be a personal diary. Tacenda ⓒ Jeybenedict, 2018 Cover source: Pinterest