» S a k s i «

6.2K 911 267
                                    

Langit kota Tokyo mulai menjadi oranye, banyak orang yang pulang setelah usai pekerjaan mereka atau murid-murid SMA yang tengah menikmati kota Tokyo walau sekedar berjalan-jalan saja.

  。-○-   。
Haikyuu : Haruichi Furudate
Pair : Kuuro Tetsuro x Reader
Story © MiyaNamiya [2018]

Happy reading!

.
.
.
.


Kozume Kenma--pemuda dengan surai gradasi itu sibuk menatap layar handphonenya yang sedang menampilkan game. Walaupun sedang berjalan di tengah-tengah keramaian Kenma 'tak pernah mengalihkan pandangannya ke arah lain, tetap fokus ke satu titik hanya itu.

Wajahnya tampak lebih gembira walaupun 'tak menunjukkan perubahan ekspresi--layar handphone menampilkan sebuah skor tertinggi yang pernah ia dapatkan. Ia masukkan benda elektronik tersebut ke kantung jaket merahnya.

Mata emasnya menelusuri jalanan kota Tokyo yang dipadati dengan puluhan atau bahkan ratusan orang, kedua tangannya ikut ia masukkan ke saku jaket, pemuda bersurai gradasi hitam dan oranye itu memandang datar semua yang ada di sana.

'Tak biasanya pemuda itu--Kenma berjalan sendiri ia sering sekali ditemani sahabatnya yang lebih tua setahun darinya--Kuroo pemuda dengan surai hitam dan juga manik hazel yang sudah dicap Kenma sebagai orang brengsek di depan [Name]--kekasih Kuroo.

Ia tidak hanya sekedar mengucapkannya, ia bersungguh-sungguh. Sudah dari dulu Kuroo berhubungan dengan gadis--selingkuhannya. Pertama Kenma hanya menganggap gadis itu hanya teman atau sekedar kenalan Kuroo. Namun, itu semua salah--Kuroo yang memberitahu'kan semuanya dengan jujur.

Ia bahkan dengan santai mengucapkan itu, seolah tidak ada beban yang ia tanggung--ia ingin sekali memukul wajahnya itu, walaupun tidak bisa.

"Kuroo, siapa gadis yang ada bersamamu tadi?"

"Oh, itu... dia selingkuhanku."

Bajingan memang.

Apakah Kuroo sangat senang memamerkan kebangsatannya itu di depannya? Oh, ayolah Kenma sangat tidak tertarik, yah jika dia tertarik mungkin tentang game. Kenma berharap bisa mendapatkan ketenangan--tidak ada satu pun yang mengganggunya.

Kenma berada di sini bukan untuk memantau jalanan kota Tokyo, ia berada di sini karena game yang ia tunggu-tunggu itu telah rilis hari ini, maka dari itu ia ada di depan toko game. Lebih cepat 30 menit ia berada di sana. Akibatnya kedua kakinya ini terus saja bergerak di sekitar toko, mungkinkah ini karena ia terlalu bersemangat?

Iris matanya seolah terdapat bongkahan emas di dalamnya, memicingkan ke arah arloji hitam--menggerutu sebal, kenapa pemilik toko ini terlalu lama membuka tokonya? Ia tidak mau berada di sini, Kenma tidak suka terlihat mencolok.

.
.
.
.

Kedua iris emas itu berbinar saat mendapatkan apa yang ia mau, untunglah ia berangkat yang lebih dulu, kalau tidak maka sudah pasti Kenma tidak akan mendapatkan game itu.

Kenma melangkahkan kakinya menjauhi toko, mata kucingnya itu melirik di salah satu bangku jalan, ia benar-benar tahu siapa itu. Kedua kakinya itu refleks berhenti dan memperhatikan kedua orang.

Ia mengepalkan genggaman tangannya. Wajahnya terlampau datar untuk mengekspresikan hal ini--mendecakkan lidahnya sebal, Kenma sungguh muak, kenapa setiap hari ia seolah-olah menjadi saksi atas semua yang terjadi?

Kenapa ia merasa terbebani? Apakah ia pantas berperan menjadi saksi yang selalu tutup mulut? Ia muak. Kenma adalah saksi dan parahnya adalah dia bahkan menutup mulut dari [Name]. Sejak dulu.

T

angannya mengambil sebuah benda elektronik di saku jaketnya. Ia memotret mereka berdua, yang bahkan tengah bermesraan di depan umum.

Lebih baik ia akhiri ini.

Kedua tangan Kuroo memeluk pinggang mungil sang gadis, bukannya Kenma merasa romantis atau apa, malah ia menganggap Kuroo sebagai orang mesum, ia sangat anti dalam hal romantis.

Kuroo menggandeng tangan gadis itu menuju ke taman yang tidak jauh dari sana, Kenma mengikuti Kuroo ia hanya penasaran apa yang akan Kuroo lakukan dan juga tentunya menguatkan bukti yang ada.

Oh shit.

Kenma merutuki keingannya untuk mengikuti Kuroo, karena pada akhirnya sang gadis malah diajak ke tempat sepi. Kenma ingin sekali menendang Kuroo sekarang. Ia tahu jalan pikirannya.

Kenma ancang-ancang ia menyiapkan benda pintar itu untuk memotret mereka berdua. Kamera flash menyala untunglah ini bukan malam hari jadi masih aman.

Rasanya sedikit jijik saat melihat adegan itu secara live, tapi ini demi kebaikan [Name], jika gadis itu tidak diberi bukti maka ia tidak akan percaya sedikit pun. Walaupun hati kecilnya sudah hancur.

Misi berakhir.

Kenma melangkah pergi menjauhi Kuroo yang sedang asik bermesraan dengan selingkuhannya itu.

Kozume_Kenma
*Kozume_Kenma sent a picture*

*Kozume_Kenma sent a picture*

[Full Name]
...

Kozume_Kenma
Percayalah aku yang melihatnya secara langsung.

Afair | Kuroo TetsuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang