Tiga

1 1 0
                                    

Waktu itu,kita sama-sama tersenyum dalam lingkup bahagia.
Aku bahagia denganmu begitu juga sebaliknya.
Aku selalu bisa tersenyum lebar saat melihat tawa yang keluar dari rahang kerasmu dan kamu selalu mengusap air mata setiap aku mengeluarkan emosi yang bertingkat.

Dulu dan sampai detik terakhir inipun setiap kamu menatapku hatiku selalu berkata bahwa aku bangga memilikimu.
Aku juga menyukai lelucon yang kamu sebar untuk menghiburku walaupun itu tidak lucu sama sekali.

Kamu yang berani naik meja kantin dan berkata 'hei aku mencintaimu'.
Kamu tau itu sangat lucu. Itu satu hal yang tidak akan pernah dan tidak akan bisa aku lupakan.

Aku menyukai semuanya.
Walaupun kamu tidak bisa mengucap kata sayang.
Walaupun kamu tidak berani memberiku setangkai bunga mawar.
Walaupun kamu tidak pernah berani menyebut namaku saat bersama dengan teman-temanmu.

Aku menyukai hal yang selalu datang tiba-tiba, dan itu kamu.
Kamu yang selalu tiba-tiba memanggilku sayang didepan guru tergalak disekolahku.
Kamu yang tiba-tiba memberiku sekotak bunga mawar yang sangat besar saat kita sedang berbicara empat mata.
Kamu yang selalu menyebut namaku disaat kamu sedang berbicara dengan orang tuamu.

Kamu yang berani bersikap bodoh walaupun kamu mempunyai wajah yang sangat sempurna.
Aku tau diluar sana banyak pengagum besarmu yang sedang berdoa agar kamu cepat-cepat menyelesaikan hubungan mesra ini bersamaku.

Tapi aku percaya, kamu akan tetap tinggal bersamaku.

Karena sekali lagi, aku tau bahwa kamu; mencintaiku.

-Naa,♏.

naa'per/ma mood.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang