Tujuh

2 1 0
                                    

Waktu itu,aku sempat mengagumi sesuatu,
mengagumi apa-apa tentangmu.
Waktu itu aku selalu mencari celah untuk melihatmu
sering,bahkan sangat.
Aku selalu tersenyum,bahagia mendengar gelak tawa indahmu,apalagi itu.
Itu...
Senyum dibibir yang selalu aku bawa kedalam sana,dimimpi indah yang ada kamu didalamnya.

Karenamu,
Aku menjadi pecandu.
Candu akan dirimu,
Candu akan semua yang ada padamu.

Sayangnya,aku menyimpan sendiri.
Tanpa seorangpun mengetahuinya,
Tanpa seorangpun tahu tatapanku selalu beralih untuk melihatmu.
Tanpa satu orangpun tahu bahwa kebiasaanku adalah merindu.

Sayangnya bukan 'waktu itu' saja,tapi sampai sekarang dan aku tidak tahu sampai kapan.

-Naa,♏.

naa'per/ma mood.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang