1

91 3 0
                                    



Rendezvous


Ganen bergeser kekanan beberapa langkah, matanya terpaku pada sebuah lukisan. Tangannya bersedekap didepan dada, dahinya berkerut menandakan pria dengan tinggi 185 cm itu sedang berpikir. Ya Ganen memang menyukai seni, pelukis favoritnya adalah Salvador Deli dengan aliran surealisme . Aliran seni yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Ganen sangat menyukai karya seni pria-pria Spanyol itu. Karya Deli yang paling ia suka adalah Swan Relfecting Elephants dan Slave Market With the Disappearing Bust of Voltaire. Tak hanya Salvador Deli, Ganen juga amat menyukai Pablo Picasso. Kalau Picasso hampir semua Ganen suka, seperti Guernica, Les Demoislles d'Aviqnon, The Weeping Woman entah mengapa semua terlihat menarik dimata pria berkulit sawo matang itu. Tapi untuk malam ini ia sedang menikmati karya seni dari para seniman dalam negeri. Saking asiknya tak sengaja bahu lebarnya menyenggol sesuatu.


"Aduhhh"terdengar suara mengaduh dari wanita yang berada disebelahnya


"Eh maaf mbak, saya gak sengaja." Kata Ganen tidak enak, dengan menampakkan raut wajah panik.


"Emang gue mbak lo, liat-liat dong makanya!" balas wanita itu nyolot sambil pergi berlalu meninggalkan Ganen. Ganen menaikkan alisnya bingung.


 Padahal juga gak kenceng ah kesenggolnya pikir pria itu, tak mau ambil pusing ia kembali menikmati beberapa karya seni yang ada. Jarang-jarang Ganen bisa mempunyai waktu luang seperti ini, hal-hal kecil seperti inilah yang Ganen sukai untuk menghilangkan penatnya.


Ganen melirik jam tangan yang melingkar manis dipergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.10 malam, ia memutuskan untuk pulang karena besok pagi ada jadwal untuk meeting dengan beberapa investor. Ganen melangkahkan kakinya menuju lobby, kedua mata itu tak sengaja bertemu. Wanita tadi yang tak sengaja ia sengggol ada disana disudut lobby. Pandangan angkuh yang diberikan oleh wanita asing itu dibalas dengan sebuah senyuman dan anggukan kecil oleh Ganen.


Ganen menghembuskan napasnya kasar, ia masih tak habis pikir dengan Jakarta. Sudah selarut ini masih saja macet, padahal jam pulang kantor sudah lewat dari sekitar 6 jam yang lalu. Ya walaupun kita tahu apa jawabannya, bahwa Jakarta menempati posisi ke empat dalam daftar jumlah penduduk terbesar didunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Yang bisa Ganen simpulkan adalah semua orang berpikir Jakarta adalah tempat yang tepat untuk mencari nafkah dan tempat hidup yang nyaman. Namun kalian semua bisa gila kalau tidak tahan dengan problem Jakarta yang satu ini, macet yang akan selamanya ada. Mau sebenci apapun pria itu dengan Jakarta, tetap saja Jakarta sudah mendarah danging pada dirinya. Ia lahir dan besar di Jakarta. Tangannya terangkat untuk menyalakan radio, sedikit mengusir rasa kantuk yang mulai menyelimuti pria itu.


" Selamat malam semua, aku mau ngasih tau lagu baru nih ke kalian. The One dari Amanda Citra yang baru baru ini dirilis, lagunya enak cocok buat nemenin kalian yang malam ini masih berkendara dan terjebak macetnya Jakarta. Lagunya slow siapa tau bisa bikin kalian gak spaneng pas nyetir. Check this out, hope you like it guys."ujar sang penyiar radio. Lagu itu terdengar diseluruh penjuru mobil Ganen, pria itu ikut bersenandung kecil. Sepertinya lagu ini akan menjadi salah satu playlist Ganen.


If I could be savior in your nightmare

Baby I would be the one

BITTER #TheDharmawangsaWhere stories live. Discover now