Dimana ada asap, disitu ada api
(Fyodor x Dazai)
By Thoughtless_Whispers (AO3)
Translate by Momozono Sora
.
.
.Setiap kota memiliki tikus, tapi tikus memerlukan pemimpin untuk diikuti. Seseorang yang bisa membuat jaringan dan perintah dengan rasa takut. Fyodor adalah salah satu pemimpin seperti itu, dan pemimpin membutuhkan sumber daya yang terbaik. Dia berencana menyusup ke Yokohama, dalam pencarian sebuah buku. Untuk itu ia membutuhkan orang Jepang untuk membantunya; seseorang yang tahu kota, infrastruktur dan orang-orang seperti ia mengetahui punggung tangannya sendiri.
Pion yang sempurna berhasil jatuh ke tangannya, saat ini ia berada di pangkuannya.
Dazai Osamu tengah menundukkan kepalanya di pangkuannya. Setelah menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di dunia bawah (maksudnya setelah Dazai menjadi kekuatan Port Mafia). Dia menjadi aksesoris tercantik yang Fyodor punya. Dia bersekutu dengan Fyodor, berdua dengan tubuh dan pikirannya. Menjadi budak yang ideal, belum membuktikan kesetiaannya. Tapi aman untuk Fyodor berasumsi bahwa Dazai tidak punya tempat melarikan diri. Setelah meninggalkan kegelapan dimana ia dilahirkan, tanpa hasil ia mencoba melarikan diri. Orang seperti dia tidak akan pernah bisa lolos, tidak peduli berapa banyak ia mencoba. Dazai harus tinggal bersama Fyodor, jika ia ingin tetap hidup.
Fyodor menghisap rokoknya, membaca buku berjudul "The Brothers Karamazov". Di tepi buku, ia melihat Dazai sedang memperhatikannya. Berharap vibrator di dalamnya akhirnya membuat ia merasa butuh. Tetap saja tidak menyakitkan memainkannya seperti seekor kucing.
"Ingin sebuah hisapan?" dia bertanya, mengeluarkan ring dalam Dazai. Dazai menggunakan pangkuannya sebagai penopang dan melompat ke atas, memberikan ciuman yang dalam.
"gairah beserta hasratmu sudah lebih dari cukup."kata Dazai, kelopak matanya menurun. Fyodor bergumam; kata-kata cantik yang manis yang berarti Dazai membutuhkan sesuatu darinya.
"Apa yang kamu inginkan?" Dia menekan lututnya pada selangkangan Dazai, merasakan ereksinya melalui pakaian, memunculkan desahan lembut dari mulut Dazai.
"keluarkan... Vibrator ini..." Dazai memohon.
"Kenapa aku harus melakukan itu? Aku pikir kamu terlihat cantik dengan ini di dalamu." ia menambah kenikmatan pada selangkangannya. Membuat Dazai menghela napas.
"Aku lebih menginginkanmu..."
Senyum Fyodor merekah. "kenapa?" Dia menyelipkan tangannya di bawah celana dalam Dazai dan menarik mainan itu keluar, hanya sekedar untuk mendorongnya kembali masuk.
Dazai memekik, "Aku menginginkan penismu. Itu lebih nikmat dibandingkan mainan ini."
"butuh waktu cukup lama untuk kamu mengakui itu." Ia kembali menghisap rokoknya sebelum membuka resleting celananya. "Buat aku keras, anak kucing."
Dazai mengambil penisnya di tangannya, memberi usapan yang panjang dan perlahan. Ia menekan ibu jarinya pada celahnya (mungkin maksudnya celah yang ada di kepala penis itu), menerima geraman dari Fyodor. Ia meneruskannya, merasakan penis yang membesar di telapak tangannya, ia akan berhenti ketika ia merasa cukup keras. Fyodor melepaskan cengkeramannya, tangannya beralih ke lengan kursi, mengulurkan tangannya, dan menarik mainan itu keluar.
"Naiki aku." perintahnya, membuang rokoknya. Dazai tenggelam dalam penis Fyodor dengan sebuah erangan, dengan cepat menggerakkan pinggangnya keatas dan kebawah dengan keputus asaan. Fyodor memukul dengan cepat pantatnya.
"Apakah kamu begitu bersemangat?" dia bertanya dengan geli. Merasakan Dazai memeluknya. Fyodor memukulnya lebih keras, timbul erangan dari mulutnya. "Kamu menyukai ini? Kamu suka dipukuli ketika kamu bercinta?" Dazai merespon dengan menaikinya lebih cepat lagi, rona merah muda mewarnai pipinya. Terganggu dengan kurangnya respon, ia memegang penis milik Dazai.
"Apakah kamu melupakan sopan santun mu? Atau apakah kamu telah menjadi pelacur yang hanya bisa memikirkan penis yang berada di dalammu?" ia mengencangkan cengkramannya pada penis Dazai selagi Dazai berteriak.
"Iya!" Dazai berteriak. "Iya.. Yaa.. Yaa...sekarang biarkan aku keluar."
"Tetap tidak sopan... Bagaimana seharusnya kamu memintanya?"
Nafas berat Dazai keluar selagi ia berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Kumohon Fyo- aku maksud Tuan, kumohon biarkan aku keluar."
"Kamu akan menurut?" Tanya Fyodor, ditatapnya bosan pada sosok Dazai yang bergemetar.Dazai mengangguk dengan lemah. Fyodor mengeluarkan penisnya, membuat Dazai keluar membasahi tangan Fyodor. Dazai tenggelam jauh pada kenikmatan di penisnya dan meletakkan dagunya di pundak Fyodor. Fyodor menepuk punggungnya.
"Kamu tahu, Aku sama sekali belum keluar? Kita benar-benar membutuhkan kinerja staminamu..." Fyodor berbicara dengan ejekan kekecewaan. " Coba lagi nanti," ucapnya, memeluk Dazai agar tetap di sana. Dia tahu Dazai kesepian. Ia memastikan Dazai tetap tinggal, tetapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati.
- END -
Jadi kata author nya, ini ketika Dazai keluar dari mafia, terus masuk ke Rats. XD lucu yah Dazai jadi gitu.. Mohon kripik buat translate-annya yah~
KAMU SEDANG MEMBACA
Translate Fanfiction Bungou Stray Dogs
FanfictionWarning! Mature Content! Yaoi! Random pairing ✔ Fyodor x Dazai ✔ Demon trio threesome ✔ Dazai x Chuuya ✔ Odasaku x Dazai ✔ dan random pair lainnya Thanks to the real author aku di sini cuma menerjemahkan dan tidak memiliki hak cipta atas cerita ...