Satu

34 7 2
                                    

     Namaku Cindy. Cindy Shallomita Arizal. Hidupku sempurna, setidaknya itu yang ku rasakan. Aku lahir dari pasangan bahagia Deby Susanto dan Bagas Arizal ya mereka mama dan papaku. Aku juga memiliki adik perempuan yang selalu kompak denganku, kita memiliki selera yang sama dalam hal apa pun namanya Sidney Putri Arizal. Dan, aku juga memiliki kekasih yang super duper sabar dan penuh cinta namanya Regi. Ya Regi Pranata salah satu pebisnis sukses di bidang coffeshop, yang cabang cafe nya sudah ada di banyak kota di Indonesia.

     Aku sekarang bekerja di kantor papa, ya setelah lulus papa tidak mengizinkan aku bekerja di perusahaan lain. Beruntung meskipun aku dan Regi sama-sama sibuk tapi kami selalu menyempatkan untuk bertemu setiap hari. Seperti hari ini, pukul 7 pagi aku sudah di dalam cafe Regi yang jaraknya memang cukup dekat dengan kantorku.
"Satu cappucino untuk kekasihku tercinta" Regi menyodorkan secangkir cappucino kesukaanku, dia selalu merajikkan kopi untukku sendiri. Aahh so sweet.
"Trimakasih sayang" aku menyeruput cappucino ku dengan perasaan bahagia "enak dan istimewa, seperti biasa" tambahku.
"Hari ini, kamu ada meeting lagi?" tanya Regi.
"Iya, aku harus ketemu sama pihak kontraktornya langsung karna ini proyek besar" jawabku
"Kamu semangat ya sayang, abis ini kamu pasti bakalan sibuk banget" tambah Regi
"Iya kamu bener, kayaknya kita juga jadi susah buat ketemu setelah ini, soalnya aku juga udah ada beberapa jadwal buat meninjau langsung pembangunan di hotel Bali" kataku berat. Jujur ini memang sangat berat, sejak awal kuliah aku dan Regi memang hampir tiap hari bertemu tapi karna kesibukan masing-masing akhir-akhir ini kita jadi sulit bertemu apalagi pergi kencan. Huh sedih
"Yaudah gapapa, pokoknya kamu jangan lupa makan. Kesehatan nomer 1. Oke?" Aahh perharian Regi selalu membuatku berat untuk beranjak dari sini.
Setelah ngobrol cukup lama akhirnya aku berpamitan pergi ke kantor. Tapi sebelum aku keluar dari Cafe tiba-tiba Sidney sudah dihadapanku dengan muka cemberutnya.
"Kenapa Sid?" tanyaku, sepertinya dia habis bertengkar sama pacarnya.
"Aku mau curhat kak, ini penting" jawabnya dengan ekspresi minta dikasihani.
"Sayang, kakak ada meeting. Gak bisa di tinggal. Gini aja kamu disini dulu sama Regi ya. Nanti setelah meeting aku kesini lagi, dan kamu bebas bercerita. Gimana?" aku memberi penawaran yang hanya di jawab anggukan kepala.
"Sayang, aku nitip Sidney ya. Nanti aku balik sini lagi kok" kataku pada Regi.
"Iya sayang, tenang aja ya. Sidney kan juga adek aku, pasti aku jaga baik-baik kok" Regi meyakinkanku. Ya setidaknya bersama Regi aku lebih tenang dan bisa fokus sama kerjaan.
                               ***


Hay, ini cerita pertamaku. Tolong tinggalkan jejak kalian untuk mensuport aku ya. Boleh vote atau comment. Comment apa aja boleh. Kritik dan saran juga boleh. Setiap vote dan comment kalian berpengaruh banget sama aku. Terimakasih ❤

Cinderella Merah JambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang