Dua

22 5 0
                                    

Setelah meeting selesai, aku kembali ke cafe untuk menemui Sidney. Aku juga penasaran, sebenarnya kenapa lagi dia. Ya Sidney memang sering bermasalah dengan pacarnya, tapi entah kali ini ada masalah apa lagi mereka?
"Sayang kamu udah sampai?" Regi langsung menghampiriku begitu dia melihatku masuk cafe. Aku hanya membalasnya dengan senyum dan anggukan, setelah itu aku langsung duduk di depan Sidney, Regi pergi sepertinya membuatkan aku minum.
"Kamu kenapa lagi Sid?" aku mulai bertanya, Sidney mengerucutkan bibirnya. Ah, sepertinya aku salah bertanya tadi sebelum aku tanya gitu dia baik-baik aja senyum-senyum liat hp.
"Kaaaak" dia memasang wajah kucing minta makannya "Nando kak" lalu dia menunduk. Sudah kuduga pasti ini ada hubungannya sama Nando, pacar Sidney.
"Nando? Kenapa lagi kamu sama Nando?" aku makin penasaran sekarang.
"Nando ketahuan selingkuh" Regi yang menjawab, dia datang dengan membawa segelas cappucino untukku.
"What?" tanyaku tak percaya "Sid, ceritakan dari awal, oke?" kataku pada Sidney.
"Huh, jadi gini kak. Nando tuh bilang sama aku kalau dia pengen putus sama aku karna dia harus kuliah di Jogja dan dia gak bisa ldr an. Awalnya aku gak mau karna aku fine aja walaupun nantinya kita bakal ldr, aku percaya sama dia. Tapi tadi pagi waktu aku berangkat kuliah aku liat dia pergi sama cewek kak terus aku ikutin dan ternyata mereka pacaran. Aku di selingkuhin kak sama Nando" Sidney gak bisa menahan air matanya lagi, tangisnya pecah begitu saja. Aku hanya bisa memeluk dan mencoba menenangkannya.
Jujur saja, aku sakit hati banget liat adekku satu-satunya di khianatin kayak gitu. Aku marah, Regi tau aku marah jadi dia menggenggam tanganku, menguatkanku.
Setelah tangis Sidney reda, aku dan Regi mulai memberi semangat baru buat Sidney dan Regi juga banyak memberi nasihat padanya. Semoga kali ini Sidney nurut dan gak akan salah pilih lagi.

""

Pukul 22.00 aku mengajak Sidney pulang. Di mobil dia banyak diam dan melihat kearah jendela. Kubiarkan saja, dia butuh waktu untuk sendiri.
"Kak, kakak beruntung ya punya pacar kayak kak Regi" tiba-tiba Sidney bilang begitu "Kak Regi baik orangnya, setia lagi" dia terlihat sedih lagi.
"Ya, aku memang beruntung punya Regi. Tapi percaya deh suatu saat kamu bakalan ketemu yang lebih baik dari Regi. Kamu sabar ya dek" aku bingung harus bagaimana, jujur aku memang gak pernah diselingkuhin makanya aku gak tau harus bersikap bagaimana. Sidney hanya tersenyum menanggapiku, kelihatan banget kalau senyum itu di paksakan.
Setelah sampai rumah Sidney langsung masuk kamarnya, mama dan papa juga sepertinya sudah tidur karna sudah malam. Dan aku, saling berbalas chat dengan Regi sebelum akhirnya aku ketiduran.

""

Pagi ini, setelah sarapan Sidney minta di antar ke cafenya Regi. Katanya dia mau disana aja belajar meracik kopi dari pada galau mikirin Nando, aku senang mendengarnya setidaknya Sidney gak akan galau berkepanjangan.

Setelah aku mengantar Sidney ke cafe dan ngobrol sebentar dengan Regi, aku langsung ke kantor.
"Pagi bu, berkas-berkas yang perlu anda tanda tangani sudah saya siapkan di meja ibu" sapa sekertariaku, dia termasuk rajin karna selalu datang sebelum aku sampai di kantor.
"Oke terimakasih, hari ini jadwal saya apa saja Tan?" ya, sekertarisku namanya Tania.
"Hari ini tidak ada meeting di luar bu, hanya ada pertemuan internal saja setelah makan siang" jelas Tania. Setelah itu aku mempersilahkan Tania kembali ke mejanya, dan aku mulai melakukan pekerjaanku, seperti biasa.

Hai, semuanya. Aduh geje banget ya ceritanya huhuu
Harap maklum karna masih belajar. Terimakasih untuk supportnya semuanya
Tolong tinggalkan jejak kalian berupa apa pun ya gais, boleh vote dan atau komen. Komen next atau apa pun boleh.
Terimakasih semuanya ❤

Cinderella Merah JambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang