Tiga

15 2 0
                                    

     Dengan pekerjaanku yang sibuk karna Papa memutuskan untuk mengajak Mama berlibur dan kegalauan Sidney yang masih menjadi-jadi aku jadi sedikit merasa kuwalahan harus mengurus yang mana dulu. Aku menyayangi adik ku tp aku gak mungkin ninggalin urusan kantor dan membuat papa dan mama tak bisa menikmati liburan mereka. Beruntung Regi mau dan memperbolehkan Sidney pergi ke cafe setiap hari setelah pulang kuliah sambil menungguku pulang kantor. Regi juga mengajarkan Sidney cara meracik kopi dan memperkenalkan berbagai macam biji kopi katanya biar Sidney mengalihkan pikirannya jadi gak galau lagi, aku mengiyakan dan kurasa itu manjur. Beberapa hari ini Sidney terlihat lebih segar dan bersemangat gak loyo seperti sebelum-sebelumnya, aku merasa lega.
Ya setidaknya masalah Sidney sudah teratasi dan aku bisa lebih fokus untuk mengurus kerjaan di kantor, proyek hotel di Bali benar-benar menguras pikiran dan tenagaku bukan hanya karna ini proyek besar tapi juga karna ada pergantian direktur di perusahaan kontraktor yang mengurus pembangunan hotel di Bali, dan itu membuat beberapa hal mundur dari jadwal sebenarnya. Dan seperti biasa setelah pulang kantor aku langsung ke cafe untuk bertemu Regi dan menjemput Sidney.

""

Hari ini sudah larut, ya aku habis lembur.
"Kak, malem banget sih? Jam segini baru nyampek" protes Sidney sebal. Regi hanya tersenyum seperti biasa. Aahh manis sekali pacarku ini
"Maaf adikku sayang, hari ini kerjaan banyak banget jadi kakak harus lembur" kataku "Kamu hari ini gak ngerepotin Regi kan?" tanya ku dengan nada bercanda pada Sidney.
"Gak dong, hari ini aku malah bisa bantuin kak Regi bikin kopi pesanan pelanggan" jawabnya bangga. Aku bisa melihat dari sorot matanya, adikku bahagia, syukurlah. Regi juga beberapa kali menyahuti kecerewetan Sidney. Karna terlalu asyik bercanda kami sampai lupa waktu, akhirnya pukul 23.00 aku dan Sidney pulang kerumah.
Selama perjalanan dari cafe sampai rumah tak henti-hentinya Sidney menceritakan kejadian di cafe, proses belajarnya membuat kopi, kesabaran Regi mengajarinya dan banyak hal. Kurasa dia menikmatinya, ya Sidney memang menyukai hal-hal semacam itu beda denganku.
"Kak, kakak jangan terlalu sibuk" katanya saat aku akan masuk kamar "kayaknya kakak butuh waktu berduaan deh sama kak Regi" katanya lagi.
"Aku selalu berusaha buat berkomunikasi dengan baik kok sama Regi meskipun aku sibuk" jawabku "lagian dari awal Regi juga tau kesibukan aku. Emang kenapa sih?" tanyaku.
"Gapapa sih kak, kak Regi tuh baik banget loh orangnya, friendly juga. Kalo kakak terlalu sibuk, bisa-bisa kak Regi di ambil orang loh" jawabnya sambil menyenggol tanganku.
"Ah kamu bisa aja, udah ah ayok tidur udah malam" jawabku singkat dan aku langsung masuk kamar. Sebenarnya aku gak mau mikir aneh-aneh sih tapi entah kenapa aku jadi kepikiran omongan Sidney. Tapi masa sih Regi khianatin aku? Aku tau betul sifat Regi gimana, dia bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta. Ya, Regi gak mungkin khianatin aku. Aku percaya sama Regi, apa lagi sekarang Sidney sering ke cafe jadi gak mungkin lah Regi berani deket-deket cewe lain secara ada adikku disana. Ya kan? Iya lah jelas.

Hai, kalian yang sudi untuk membaca cerita ini. Terimakasih banyak ya sudah meluangkan waktu kalian
But, pliiss tinggalkan vote dan komen. Komen berupa kritik benar-benar aku butuhkan gais, karna ini pengalaman pertama menulis cerita. So, bantulah daku ini 🙏
Jangan bosan dan malas buat baca Cinderella Merah Jambu ini ya gais

Love ❤
Nayrahma

Cinderella Merah JambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang