Lima

12 3 10
                                    

-Kevin Pov-

     Aku sempat kaget saat melihatnya, ya dia Cindy. Dia teman SD ku. Kami satu sekolah, satu kelas bahkan. Dan, ya tak kusangka sekarang dia secantik ini, bukan berarti dulu dia tidak cantik. Tapi, sekarang dia terlihat sangat sangat cantik. Rambut hitam terurai dibahunya, senyumnya yang manis, matanya yang menurutku pas tidak sipit tidak belok, hidungnya yang mancung dan satu hal lagi dia terlihat sangat smart. Dari cara dia memperlakukan client dan cara dia memimpin proyek ini, aku sangat yakin dia wanita yang luar biasa. Sangat luat biasa, menarik. Semoga dia belum menikah.

-Cindy Pov-
     Pagi ini aku, Tania dan beberapa timku sudah sampai di Bali. Rencananya nanti malam aku bakal meeting langsung dengan client ku yang mengurusi semua pembangunan hotel ini, sekalian makan malam. Ini akan jadi pertama kalinya kami bertemu, karna dia pimpinan baru menggantikan pimpinan lama yang memutuskan pensiun.
     Aku berdoa dalam hati, semoga dia bukan orang yang freak atau menyebalkan yang tak bisa diajak kerja sama. Karna rumornya, dia ini sedikit sombong dan suka semaunya sendiri. Aku mendengarnya dari beberapa client ku yang lain. Semoga dia tidak bersikap seperti itu dalam proyek ini.
     Aku melamun sampai tak terasa kami sudah sampai di depan hotel tempat kita menginap, sepertinya hotel ini sangat nyaman. Seketika setelah kami turun, kami langsung disambut dengan baik dari pihak hotel. Setelah itu kami pun masuk ke dalam kamar kami masing-masing untuk istirahat sebelum nanti malam kita meeting.
"Cin, kenapa sih? Gue lihat lo ngelamun mulu dari tadi?" tanya Tania dengan tatapan curiga dan tangannya yang dilipat di dada, ck dasar Tania.
"Gapapa kok Tan, gue cuma penasaran sama orang yang gantiin Pak Widodo. Katanya dia keponakannya ya? Kata Bu Erlin, dia orangnya agak freak. Menurut lo gimana? Lo udah pernag ketemu kan sama dia waktu ke Singapura tahun lalu sama Papa?" tanya ku membrondong Tania.
"Hadeh, kirain lo mikirin apa. Penting banget apa lo mikirin itu sekarang? Dari pada lo mikirin itu gue mau tanya lo udah kabarin ayang beb lo belom kalo kita udah sampek?" jawab Tania sambil menatapku malas.
"Oh iya gue lupa, mati gue. Ya Tuhan, thanks darl lo udah ingetin gue" kataku sambil mencoba menghubungi Regi "Duh kok gak di angkat sih, yaudah deh nanti aja dia masih sibuk mungkin" gumamku setelah 3x ku telpon dan belum diangkat juga.
"Cin, cin. Baru rumornya aja udah bisa bikin lo lupa sama Regi, gimana kalo udah ketemu orangnya" kata Tania sarkas padaku saat keluar dari kamar mandi.
"Diem lo, gue mau mandi dulu" jawabku sambil masuk ke kamar mandi.

"""""

     Putul 19.00 WITA, aku bersiap untuk pergi ke room meeting di hotel yang memang sengaja kami sewa untuk meeting dan makan malam dengan client. Aku sengaja mengikat rambutku seperti kuncir kuda tapi tak terlalu tinggi agar terlihat rapi. Aku ingin memberi kesan baik untuk pertemuan pertamaku dengan dia, ya dia pimpinan baru yang kata Tania ganteng itu. Tapi memang ada yang lebih ganteng dari Regi? Dimata ku tentu saja tidak, hahaha

     Saat ini aku sudah sampai tempat pertemuan, tapi belum tampak satu pun dari rombongan mereka. Kulirik jam tanganku dan ya masih kurang 5 menit dari waktu kesepakatan, tapi bukannya datang lebih awal itu lebih baik? Katanya dia orang yang on time. Huft...
     Akhirnya aku, Tania dan Adi pengawas langsung dari pihak ku di Bali memutuskan untuk masuk dan duduk dulu sambil menunggu pihak kontraktor itu datang.
"Selamat malam, saya harap saya tidak telat" aku cukup kaget saat mendengar suara orang yang sudah berdiri di depanku dengan mengulurkan tangannya tanda mengajak berjabat tangan. Aku pun langsung berdiri dan menjabat tangannya, tersenyum ramah sambil melirik jam tanganku, wah dia tepat waktu.
"Selamat malam, anda tidak telat. Silahkan duduk" jawabku. Setelah itu kami semua saling berjabat tangan.
"Selamat malam bapak ibu sekalian, saya Ryan asisten Pak Widodo dan sekarang saya akan menjadi asisten Pak Kevin. Perkenalkan ini Pak Kevin, mulai saat ini beliau akan menggantikan posisi Pak Widodo" asistennya menjelaskan.
       Setalah kami berkenalan, kami langsung membahas tentang proyek yang sedang berjalan. Ya menurutku dia tidak se-freak yang orang bilang sih, tapi ya memang ada beberapa yang akhirnya kita rubah karna menurut dia tidak sesuai. Setelah sedikit perdebatan alot dan negosiasi yang cukup rumit akhirnya kami menemukan mufakat juga, ya syukurlah tidak ada yang dirugikan dalam proyek ini, harapan kami semua tentunya.
     Setelah meeting selesai, kami memakan makanan yang telah kami pesan sebelumnya dan setelah itu aku langsung berpamitan dan balik ke hotel. Meskipun meeting kali ini lancar dengan hasil memuaskan, tp entah mengapa perasaanku tidak enak. Hhhhmmmm

Hai semua, terimakasih sudah membaca jangan lupa like kalau suka dan coment apa pun juga boleh

Tapi kira-kira kenapa perasaan Cindy gak enak ya? Ada yang bisa tebak??

❤ nayrahma

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinderella Merah JambuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang