O9. Gedung tua dan Batuk

3.3K 459 153
                                    

"Dazai ada apa? tadi aku mende--" Ucapan Yosano terhenti ketika melihat Dazai keluar dari kantor.

Yosano menggelengkan kepalanya lalu masuk kembali ke dalam ruang rawatnya.

"Dasar, sepertinya mereka berdua sedang mabuk cinta"

***

"Ah!-- Gomen!!" (y/n) berlari melintasi lautan manusia di sekitar gedung agensi sangat cepat.

Ia tidak melihat arah jalannya berlari lagi, ia tidak peduli sudah meminta maaf karena sudah menabrak orang-orang dijalan lagi, intinya sekarang first kiss miliknya sudah diambil oleh pria bodoh berperban itu.

"Gomen!!--Gomenasai!!" (y/n) terus berlari, wajahnya benar-benar memerah, jantungnya berdebar hebat. Tambahnya dengan kejadian kissu hari ini, hari yang sangat sempurna.

(y/n) berbelok ke salah satu gedung tua di jalan itu, gedung bekas kantor pos yang sangat tua. Sangat kotor dan berlumut.

(y/n) berhenti, nafasnya tersenggal-senggal akibat berlari. (y/n) meremas dadanya kuat, pipinya masih memerah dan belum berubah.

"Dazai baka! Baka!! Baka--

"Uhukk!!"

Batuk? (y/n) langsung celingak-celinguk menyapu pemandangan sekitarnya, tidak ada yang aneh--

"Kau masih hidup ya?"

Sraatt!!

'Ma...Masaka?! pembunuhan?!!'

(y/n) langsung mengintip ke dalam isi gedung tua itu dan melihat sebuah pemandangan yang begitu luar biasa hebatnya.

Banyak sekali tumpukan mayat dimana-mana, mayat itu mengeluarkan bau anyir yang (y/n) ketahui adalah darah. (y/n) langsung menutup mulutnya jijik ketika memandang semua darah itu tumpah kemana-mana membuat sebuah kubangan darah yang besar.

'batuk? pembunuhan??... A..akutagawa?'

(y/n) tanpa banyak pikir langsung masuk ke dalam gedung memata-matai laki-laki bersurai dua warna itu waspada, tapi sepertinya tanda-tanda kehadirannya sudah diketahui oleh pria itu.

"Masih ada orang disini ya?" (y/n) langsung bersembunyi di bawah tong minyak yang tersusun acak-acakan di gedung itu, ya. Ternyata itu emang Akutagawa.

'Kan bener!! itu si anak penyakitan...'

(y/n) berdeham, berusaha menarik perhatian pria itu, pria itu kemudian menoleh pada asal dehaman itu. Ia berjalan perlahan ke arah tong itu.

"Rashomon!--

"EETT--ETT DAH AMPUN MAK!!!" Teriak (y/n) langsung lompat dari tempat persembunyiannya karena Rashomon yang dikeluarkan Akutagawa itu menusuk tong minyak itu semuanya sekaligus.

Hening.....

"(y/n)?" Panggil Akutagawa memastikan.

"Mang Akut?" (y/n) ikut-ikutan juga memanggil namanya.

Akutagawa langsung memperlihatkan wajah tamvannya kaget, ia langsung mengeluarkan bayangan hitam besar di balik punggungnya lalu melilitkannya pada tubuh (y/n).

(y/n) terperangkap.

Bayangan itu dengan pelan membawa (y/n) kepada pemilik bayangan itu, "Neng (y/n), Lama atuh gak jumpa"

"Aa Akut, lama juga atuh gak jumpa" balas (y/n) sambil tersenyum yang sangat tidak bisa diartikan.

Bayangan hitam itu dengan perlahan menurunkan (y/n) menuju dasar lantai, Akutagawa langsung menghampiri (y/n) kemudian mencubit pipinya dengan kasar. Gemas.

"Kau masih saja seperti dulu, Chubby" Ucapnya sambil tersenyum kecil.

"Akuwwtt!!---kuww--Lepawshin!!" Ringis (y/n) yang memerhatikan pipinya sudah memerah.

Akutagawa mengalah lalu melepaskan cubitannya, (y/n) merengut.

"Ada apa? Kau mau kubunuh?" tanyanya sambil menendang kepala mayat yang telah dibunuhnya tanoa dosa.

"Kau membunuh orang itu, ditendang pula. Emangnya kau kira itu bola hah?!"

"Iya, aku dari dulu emang pengen main bola. Itu adalah cita-citaku" Jawab Akutagawa malas + asal.

"Kalau begitu lebih baik main di Piala dunia di Rusia aja! Kan kalo dapat piala bisa membanggakan Yokohama--

"PIALA DUNIA UDAH LEWAT ANJU!!!"

"Uwhhh... Sakit" (y/n) mengusap keningnya pelan.

"Kali gitu Asean Games--

"Udah lewat"

"Yaudah Asean para games aja!!---

"HU-HUWEEE!!! LEPAWWSINNN!!!" Teriak (y/n) ketika pipinya dicubit keras oleh Akutagawa.

"LO KIRA GUE ANAK DISABILITAS GITU??!!!" Sip, Akutagawa marah.

(y/n) menepis tangan Akutagawa, ia langsung mengelus pipi chubby-nya itu sakit.

(y/n) mengembungkan pipinya kesal, "Lama tak jumpa" ucap Akutagawa seketika membuat (y/n) mengempiskan pipinya.

"Ya" jawab (y/n) lembut.

"Nja.. Aku pergi dulu, aku masih ada misi dari bos" ucap Akutagawa pergi menjauhi (y/n) yang otaknya masih loading mencerna kata-katanya tadi.

(y/n) berbalik lalu berteriak, "Oi ini mayatnya gimana tong?!"

"Biarkan saja membusuk disitu, nanti juga dibersikan sama pihak kepolisian. Itu juga kalau mereka tau" jawabnya santai membuat (y/n) sedikit kesal.

"Dan satu hal lagi" Akutagawa berbalik menatap manik mata (e/c) (y/n) tajam,

"Jangan suka ngegas mbak, gak baek"

***

(y/n) kembali menuju gedung agensi sambil menyeruput bubble tea yang sempat ia beli sebelum balik kesini.

Krieett....

(y/n) membuka pintu agensi santai masih sambil menyeruput minumannya santai masuk ke dalam.

"(y/n), darimana saja kau?" Tanya Kunikida langsung menginterupsi (y/n) yang masih keenakan memecah-mecahkan boba dalam mulutnya.

"Jalan-jalan bentar ke gedung bekas kantor pos sambil beli bubble tea, aku haus" jawab (y/n) setengah jujur. Kunikida mengangguk mengerti lalu kembali fokus kepada pekerjaannya.

(y/n) berjalan kembali pada kursi kerjanya lalu melanjutkan tugas dokumennya tadi dan menghiraukan Dazai yang sedari tadi menatapnya intens.

'Kau berbohong (y/n)-chan~ Kau berbohong soal dia~~'

✰. Love you, Dazai OsamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang