1. pengganggu

4.7K 219 0
                                    

Aku melangkahkan kaki ku melewati setiap kelas yg berada dilorong sekolah. Aku rasa, aku datang terlalu pagi. lorong sekolah ini terlihat benar benar sepi.

"Hai park Jimin!"

Ralat sepertinya lorong ini tidak benar benar sepi. Aku tidak menghentikan langkah ku, aku terus saja berjalan mengabaikan wanita yg sejak tadi memanggil ku.

"Benar benar tidak penting. Apa sih mau gadis itu?. Setiap hari dia selalu menggangguku. Menyebalkan" gerutuku dalam hati.

"Hei park jimin! Apa .. ku..pingmu tu..li? Hah hah.." ucapnya dengan nafas terengah engah, sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan ku.

"Hei! Kau mengabaikan ku lagi!" Ucapnya lagi dengan nada kesal.

"Pergilah. Kau mengganggu ku" jawab ku singkat, berharap dia pergi walaupun aku yakin tidak akan semudah itu.

"Tidak mau!. Lagian kelas kita sebelahan.. jadi sekalian aja kekelas brg hehehe" jawabnya

"Terserah" aku benar benar sudah bosan jika harus meladeni wanita ini. Dia selalu menggangguku dimanapun. aku berharap dia berhenti mengganggu ku.

🐣🐣🐣

Bel telah berbunyi menandakan waktunya istirahat. Seluruh siswa dan siswi berhaburan keluar kelas, begitupun aku. Aku langkahkan kaki ku menuju kantin, sesekali aku melihat kekanan dan kekiri untuk mencari seorang pria yg belakangan ini selalu menghantui pikiranku.

"Ah ketemu" senyum terpampang jelas diwajahku saat aku berhasil menemukanya. Ternyada dia tidak sendiri, dia sedang bersama anak anak bangtan. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya.

"Hai semua! Hai jimin" sapa ku sambil tersenyum kearah mereka, mereka pun membalas senyumanku.

"Hai nana, apa kabar?" Tanya kim seokjin.

"Baik, emm.. boleh aku ikut bergabung disini?" Tanya ku agak sedikit ragu.

"Ten-"

"Apa mau mu? Pergilah! Kau mengganggu" jimin memotong omongan jin. Tunggu dulu.. dia mengusirku?.

"Biarkan saja dia bergabung, jgn terlalu kasar pada wanita, jimin" aku pun tersenyum kearah jin Dan langsung duduk disebah jimin.

"Terima kasih" jin mengangguk dan tersenyum kearah ku.

"Aku ingin membeli makanan, ada yg mau nitip?. Nana apa kamu udh mkn?" Tanya kim taehyung.

"S-sudah" aku berbohong. sebenarnya aku belum makan, dompet ku tertinggal dirumah.

"Kau yakin?" Tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk. Namun sialnya perut ku tidak bisa diajak kompromi, perutku berbunyi walaupun tidak terlalu kencang namun aku yakin mereka bisa mendengarnya.

"Arrgghh sial! Memalukan sekali" jerit ku dalam hati. Aku yakin wajah ku pasti sekarang sudah memerah.

"Hahaha kau bilang kau sudah makan tapi kenapa Perutmu sepertinya berkata belum". Ejeknya

"Hehehe.. s-sebenarnya aku belum makan.. dompet ku ketinggalan dirumah" aku berbicara sambil sedikit menunduk. Ini benar benar memalukan. Bagaimana bisa perutku berbunyi saat didekat jimin dan teman temanya. Rasanya aku ingin mati saja.

"Yasudah biar aku traktir"

"Benarkah?" Tanyaku antusias

"Iyh"

"Makasihh tae!"

"Sama sama" jawabnya sambil mengacak acak rambutku dan berjalan pergi untuk membeli makanan.

"Untuk apa kau kesini? Kau menggangu." Jimin bertanya pada ku dengan nada dingin.

"Tentu saja untuk menemuimu park jimin" pertanyaan jimin malah dijawab oleh hoseok.

Jimin memberikan tatapan tajam kehoseok.

"Ya!, kenapa kau yg menjawab" ucap namjoon.

"Oh, aku salah.. maaf hehe" hoseok meminta maaf pada jimin.

"Tch, pergilah dari sini" jimin mengusirku lagi. Tapi memang pada dasarnya aku keras kepala hehe.

"Tidak mau~ aku mau makan" jawab ku santai

Tanpa mengucap sepatah katapun jimin langsung pergi meninggalkan aku dan teman temanya.

"Hei.. jimin kau mau kemana?" Aku bertanya tapi jimin tidak menjawab dan terus berjalan menjauh.

"Emm .. maaf .. aku rasa aku menggangu" aku meminta maaf pada teman teman jimin, karna aku rasa jimin pergi karna aku.

"Tak apa, jimin memang begitu. Ini bukan salah mu.." saut jin.

"Makanan datang!~" taehyung datang dengan membawa nampan berisi makanan.

"Loh, Jimin hyung kemana?" Tanyanya

"Lagi kumat" jawab hoseok.

Taehyung sedikit melirikku,mungkin dia tau kenapa jimin pergi. "Yasudah lah.. ayok makan! Ini untuk mu nana" dia memberikan semangkuk mie.

"Ah terima kasih"

"Sma sma" jawabnya sambil tersenyum.

Kami pun makan sambil sesekali bercanda.




TBC
JAN LUPA VOTMEN YAH KAWAN:)

Regret || Park Jimin FfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang