Shiren 07 - I Feel (2)

52 4 0
                                    

Selama masih berwarna
Memenuhi lika liku langit
Apakah kamu akan hilang?
Lihatlah mentari akan segera menghilang bersamamu
Menyisakan senja yang begitu indah

*Fero POV*

Setelan baju basket hitam motif merah tanpa lengan disertai sepatu kets hitam yang digunakan oleh Fero membuat dia tampak hebat memainkan bola basket.

Dibawah teriknya matahari terlihat kucur keringat Fero membasahi bajunya. Teriak siswa siswi di pinggir lapangan basket pun semakin panas.

Akhir pertandingan dimenanggakan oleh tim Andrian dengan score 24-20.

"Good job bro!!" Ucap Fero menepuk pundak Andrian di tengah lapangan.

"Muka lo pucet banget Ro!!" Celetuk Andrian memperhatikan wajah Fero.

"Hah, masak si!! Mungkin gue cuma kecapean!!" Balas Fero.

Mereka berjalan menuju pinggir lapangan untuk mengakhiri latihan pada hari itu.

Para siswa yang tadinya berkumpul di pinggir lapangan basket pun mulai meninggalkan tempatnya.

Andrian dan Fero duduk di pinggir lapangan basket sembari meluruskan kedua kakinya mendengarkan arahan dari pelatihnya.

"Minggu depan kalian akan berjuang dipertandingan. Bryan, Arga, Andrian, Angga, Fero, Dimas, Gallant, Arya dan yang lainnya pertahankan permainan kalian!!" Ucap pelatih.

"Baiklah kita akhiri latihan hari ini!!" Terus pelatih.

*Shiren POV*

"Lo tadi semangat banget liat basket" celetuk Sandra saat berjalan menuju kelas bersama Shiren.

"Biasa aja sih," ucap Shiren judes.

"Yaudah iya terserah lo!! Byee gue ke kelas dulu ya!!" Ucap Sandra meninggalkan Shiren.

"Bye"

Shiren berjalan sendiri ke kelasnya yang agak jauh dari kelas Sandra.

Didalam kelas banyak teman Shiren yang tidak di kelas, Shiren duduk di bangkunya mengeluarkan buku buku mata pelajaran pada jam itu.

Tidak lama teman teman Shiren kembali ke kelas begitu pula dengan bu. Kinan guru bahasa Indonesia.

"Hmm.. Fero kemana?" Celetuk Shiren di dalam hati dengan bola mata yang mencari cari di setiap sudut ruangan.

"Permisi" celetuk Fero masuk ke dalam kelas.

Shiren melihat Fero yang sekilas juga melihatnya saat masuk kedalam kelas.

Pelajaran dimulai dan diakhiri seperti biasa.

Shiren membereskan semua buku bukunya diatas meja ke dalam tas lalu beranjak dari tempat duduknya.

Shiren berjalan menuju kopsis untuk mengambil berkas berkas yang sudah di fotocopy oleh Sandra sebelum dia pulang.

Setumpuk kertas fotokopian lebih dari 300 lembar di bawa Shiren dengan tangan kiri.

"Ddrrttt.." dering smartphone Shiren.

Shiren berusaha mengambil smartphonenya di dalam saku rok.

Misscall dari Andrian.

"Lah dia kenapa telfon gue?" Celetuk Shiren berusaha menghubungi kembali Andrian namun ponselnya mati.

Shiren berjalan menuju parkiran dengan sedikit buru buru.

Shiren melihat Fero yang berjalan di depannya dengan membawa tas ransel silver miliknya.

ShirenzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang