Shiren 06 - I Feel

48 5 0
                                    

Semuanya perlu waktu
Tidak seharusnya aku tahu lebih awal

*Fero POV*

Andrian dan Fero memasuki mobilnya yang terparkir di depan rumah Shiren.

Fero menyalakan mesin mobil yang berjalan perlahan meninggalkan rumah Shiren. Andrian tersenyum setelah menyapa Shiren yang melambaikan tangan kearah mereka.

"Syukur deh dia udah baikan!" Celetuk Fero tanpa menolehkan kepalanya.

Andrian tersenyum lagi menanggapai ucapan Fero tanpa sepatah katapun.

Mereka sampai dirumah tanpa menghabiskan waktu lama, ya namanya juga tetangga :V

Fero memarkirkan mobilnya di garasi, dan melepas sabuk pengaman bersamaan dengan Andrian.

"Drrrrtt.." dering smartphone Andrian.

Andrian merogoh sakunya untuk mengambil smartphonenya,

"Hallo!!" Ucap andrian.

"Oh iya iya thanks ya!!"

Adrian mematika telfonnya lalu keluar dari dalam mobil, diikuti oleh Fero.

"Ada apa kak?!" Tanya Fero setelah keluar dari mobil.

"Besok jangan lupa bawa ganti baju basket, soalnya ada latihan waktu jam sekolah!!" Jawab Andrian.

"Lah kok gak kaya biasanya?" Tanya Fero heran.

"Gak tau!!" Jawab singkat Andrian berlalu meninggalkan Fero.

Fero berjalan memasuki kamarnya, melepas semua rasa letihnya.

~

"Ro, PR fisika lo udh?" Pesan dari Geo terpampang di layar smartphone Fero.

"Udah, mau nyontek lo??!"

"Gue kerumah lo sekarang Ro!!" Balasan pesan Geo dengan cepat.

"Eh bawain gue makanan!!" Balas Fero tersenyum meringkik.

"Gue beliin di Ind*maret aja ya?!!"

"Mantapp!!" Balas Fero mengakhiri.

Fero menyiapkan jadwal buku buku yang akan dia bawa besok kesekolah.

30 menit Geo datang.

"Woy, gue udh di depan rumah lo!! Bukain gerbang!!" Pesan dari Geo.

Fero bergegas keluar rumah untuk membukakan gerbang untuk Geo.

Geo memarkirkan sepeda di halaman rumah Fero.

Fero mengajak Geo berjalan menuju kamarnya.

"Nih camilan buat lo?!" Geo menyodorkan sekatung plastik camilan kepada Fero.

"Lo baik banget temen gue, thank you bro!!" Jawab Fero menerima camilan dari Geo.

"Udah lo sekarang pulang?!" Celetuk Fero tersenyum.

"Eh kampret ni anak!!" Jawab Geo menendang kaki Fero.

Mereka berdua tertawa, Geo mulai menyalin jawaban fisika Fero di kamar Fero.

"Eh Ro!!" Celetuk Geo saat menyalin jawaban di meja belajar Fero.

"Hmmm" jawab Fero yang saat itu menonton film sambil makan camilan di belakang Geo.

"Lo pinter fisika tapi gak bisa matematika, aneh!!" Celetuk Geo menolehkan kepalanya ke arah Fero.

"Kata siapa?" Jawab Fero yang masih memfokuskan matanya di layar.

ShirenzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang