03 || Malming? (a)

128 7 3
                                    

Tok tok tok.

Suara ketukan itu semakin keras. Namun orang yang berada di kamar itu masih tidak membukakan pintunya. Orang yang mengetuk pintu pun merasa kesal kemudian ia membuka pintu kamar adiknya sekaligus kembarannya itu yang ternyata tidak dikunci. Ia masuk dan kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang. Gadis yang terlelap di tidurnya dan masih dengan seragam yang menempel di tubuhnya, kamar yang acak-acakan dan tas yang berada di lantai.

"Saalloh adek gue gini amat."

"Ta, bangun." ucapnya sambil menggoyangkan tubuh mungil kembarannya. Namun nihil gadis itu masih belum bangun juga.

"Ta, ayo cepet bangun." kali ini dengan mencubit pipinya, namun masih saja belum bangun juga. Ia membuang nafas kasar.

"KEBAKARAN WOI CEPET BANGUN KEBAKARAN!!!!"

Sontak ia langsung membuka kedua matanya dan langsung duduk tegak "Aaaaa, air mana air cepet siram!!" pekiknya masih dengan setengah sadar.

"HAHAHA BEGO." tawa pria itu meledak. "Gue punya kembaran bego-bego amat yaallah."

Gadis itu pun langsung menjambak rambut kembarannya dengan ganas.
"Anjing Tari lepasin!"

"Apa lo bilang? Gue bukan anjing!"

"Iya udah lepasin sakit!" Tari kemudian melepaskan jambakannya lalu ia menatap kembarannya tajam, kembarannya hanya meringis kesakitan sambil mengusap-ngusap kepalanya.

Fyi, jadi Tari itu punya kembaran, namanya Garry Adimas Pratama. Beda 1 menit lahir doang kok. Jadi yang lebih dulu lahir itu Garry, otomatis dia yang jadi kakaknya. Tapi sikap mereka juga gak ada bedanya. 11 12 lah ya cuma si Garry ini orangnya dingin ke cewe-cewe, kecuali sahabatnya Tari.

"Lo apa-apaan sih ganggu orang tidur aja!" gerutunya sebal.

"Lagian lo dateng sekolah bukannya ganti baju dulu kalo mau tidur. Terus ini lagi kamar lo gak kayak kamar cewek biasanya yang rapih, teratur. Lah ini apaan, kamar cewek udah kayak kapal pecah." omel Garry sambil menatap tajam adiknya itu.

Tari yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. "Yaudah sih namanya juga orang cape baru dateng sekolah."

"Dah sana lo cepetan mandi, badan lo bau terasi. Nanti temenin gue jalan keluar."

"Ha? Mau ngapain?" ucapnya melongo. Lemot dasar ya Tari ini.

"Ya malmingan lah adekku. Emang lo mau malming diem dirumah terus?  Ngenes amat sih kayak jones." kata Garry sambil terkekeh.

"Ish yaudah gue mandi dulu."

"15 menit harus udah siap. Kalo ngga gue tinggal." ucapnya sambil berjalan keluar dari kamar Tari.

"Ck, punya kembaran gitu amat." gumamnya.

••••••••

Suasana malam ini sangat ramai. Banyak pengunjung yang berdatangan sambil membawa pasangannya, bahkan ada juga yang bersama temannya. Ya, disini lah mereka sekarang, pameran. Mereka lebih memilih mengisi malam minggu mereka di pameran daripada harus pergi ke mall. Mungkin bisa disebut quality time bersama kembaran. Gadis itu terus berjalan sambil melihat kesana kemari mencari sesuatu yang menarik. Kemudian pandangannya teralihkan munuju permen kapas kesukaannya.

"Gar, gue mau itu dong." ucapnya sambil menunjuk makanan itu.

"Lo mau itu?" Tari mengangguk dengan mata berbinar-binar.
"Ya beli lah!" ucapnya yang mampu membuat Tari kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang