Gadis itu hanya tersenyum. Namun senyumnya jelas jelas memancarkan kesedihan yang amat mendalam. Tatapan lirih yang tak ingin di kasihani pun juga ikut menyertai.
"Ku mohon, jangan buat aku kembali sakit!"
Hanya itu harapannya, untuk menyelamatkan hatinya!
***
Hypnosis Mic
SaburoxMayuxIchiro
Change!Happy Reading:)
***
Satu bulan sudah berlalu. Setelah kejadian itu membuat hidup Mayu kini berubah drastis. Dulu yang akan tersenyum pada orang orang tertentu, kini tidak. Ekspresinya yang dulu datar, kini semakin datar. Bahkan tatapan tajam dan dingin ikut menyertai. Tentu, semua tau mengapa ia berubah!
Kabar putusnya Saburo dengan Mayu kini sudah meluas bagaikan angin yang berhembus.
Semuanya kini tau, namun tak berani membicarakannya. Karena jika mereka melakukan itu, Mayu atau pun Saburo akan membenci mereka, selamanya. Terbukti saat seorang gadis yang ingin mencoba membahas itu mendapatkan tatapan benci dari keduanya bahkan tak pernah ingin menyapanya. Tak ada yang mau mencobanya, lagi.
Mayu kini berjalan menyusuri lorong. Banyak siswa dan siswi berjalan sambil bercakap cakap. Namun tak ada yang berani menyapa Mayu. Mungkin karena sudah mendapatkan tatapan tajam dari kejauhan. Mayu pun juga tak berniat untuk membalas mereka, memberikan senyum kecil saja tidak sudi!
Seperti janjinya. Membekukan hati, untuk menyelamatkan sisa kepingngan lainnya.
Namun, ada satu orang yang tidak mendapatkan perlakuan itu.
"Mayu-chan!"
Seulas senyum manis menghiasi wajah Mayu. Yang hanya di tunjukkan pada satu orang yang menurutnya memang pantas mendapatkannya.
"Ichiro-senpai!"
Mayu berlari kecil menuju Ichiro. Wajahnya masih memancarkan senyum manis yang tidak di perlihatkan ke orang orang lainnya. Ichiro pun membalas senyumnya.
"Kenapa kau di sini?" tanya Mayu.
"Aku ada sedikit urusan. Bagaimana hari ini?"
"Biasa saja, tak ada yang spesial..."
Ichiro mengangakat tangannya, lalu mengelus kepala Mayu lembut. Mayu terdiam, otaknya memperlukan proses agak lama. Hingga rona pipi kini yang menghiasi wajahnya.
"I-ichiro-senpai!"
"Hahaha, kau manis dengan wajah itu!"
Mayu yang mendengar itu hanya bisa tertawa. Wajahnya memancarkan kebahagiaan yang tak di tunjukkannya kepada siapa pun. Rasanya senang bisa bertemu dengan Ichiro. Mungkin, Ichiro bisa menjadi obat bagi Mayu.
Di tempat lain, Saburo berdiri. Matanya menatap kedua orang itu. Dadanya sesak, dan tak rela. Kepalanya tertunduk, dan kakinya mulai berjalan pergi menjauh.
***
Mayu kini menghela nafasnya. Dia kini tengah duduk di bawah pohon rindang. Matanya menerawang menatap ke atas. Dedaunan lah yang ia lihat. Perlahan, dedaunnan itu turun dari batang pohonnya. Musim gugur sepertinya akan datang. Tangannya kini mengadah, ingin mencoba mengambil sehelai daun tersebut. Beberapa kali mencoba, namun gagal. Mayu hanya menghela nafas. Sepertinya dia memang tidak ditakdirkan untuk mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [ONE SHOOT HYPMIC]
Fiksi Penggemar[Slow Update] Hanya sebuah kisah yang kutulis untuk menghilangkan penat hati. Tak akan ada yang spesial dari setiap tulisan. Hanya akan ada rasa tak enak saat kau membaca ceritaku. Tak suka hal itu? Pergilah! Aku tidak mengundangmu membaca ceritaku...