YasthaAleeya2

17 1 0
                                    

Setelah hari minggu berlalu kini saatnya hari dimana setiap murid enggan untuk berangkat,karena Upacara di hari senin yang sangat membosan kan,mendengarkan setiap petugas yang mengintruksikan sebuah perintah untuk setiap petugas lainnya .
Belum lagi saat amanat yang akan di sampaikan oleh kepala sekolah,yang panjangnya melebihhi gagang gayung*plak* pendek banget itu si:v
Yang jelas panjang sampai sampai semua murid menjadi seperti ikan rebus yang terkena Matahari.

Tetapi sikap sempurna yang di tunjukan oleh seluruh Siswa siswi SMA  Cendra Bakti,Di sekolah yang bisa di bilang ,sekolah ternama di kota Bandung,jelas seluruh siswa siswi selalu menaati setiap tata tertib yang ada di sekolah ini , salah satunya sikap sempurna dalam Upacara Bendera .

"Pemimpin Upacara dapat membubarkan pasukannya."

Seluruh siswa merasa lega dan seketika matahari seaakan menghilang,saat mendengar intruksi  seperti itu.

"Li ke kantin dulu yu gue lupa Air minum haus nih." ucap Aleesya setelah keluar dari basiran upacara bersama Riri teman sebangkunya sejak smp .
"Gue kan bawa minum,Minum punya Gue aja." sela Riri saat Aleesya mengajak nya untuk ke kantin .

"Ngga ah Gue beli aja kan bisa buat nanti klo gue haus lagi." Aleesya menolak tawaran Riri .

"Oke deh."

Setelah melewati Koridor Aleesya dan Riri telah berada di depan Kantin, cukup rami suasana di dalam kantin.
sebenar nya Riri enggan untuk pergi kekantin,tetapi dia tidak bisa menolak keinginan sahabatnya itu .

Merek berdua mencari cari tempat yang tidak terlalu rame agar tidak berdesak desakan.
Sampai akhirnya Aleesya sudah menemukan apa yang diinginkannya Air Mineral .

Mereka kerdua berjalan,tiba tiba saja ada seseorang yang menabrak Riri tanpa sengaja.

Brug..

"Aww." Rintih Riri saat tubuhnya terjatuh ke lantai.
"Astaga gapapa lo ri,bangun bangun" Aleesya berusaha membangunkan sahabatnya yang terjatuh .
"Gak papa kok gak papa." ucap Riri dengan wajah sedikit menahan sakit di kakinya.
"Sorry gue gak sengaja,gak papa kan?" tanya seseorang yang menabrak Riri.
"Gapapa ko." balas Riri dengan senyum  masam.

"Enak aja lo,gampang banget minta maaf nya,gak segampang itu tau gak."
"Liat nih temberbi kakinya sakit." Aleesya mencoba membela sahabatnya .
"Udahh caa gak papa ko gue,udah yuu ngga usah di ributin, gak enak diliatin anak anak yang lain." Riri menolak pembelaan Aleesya agar tidak terjadi keributan di tempat itu,karena Riri tau suara yang Aleesya keluarkan bisa mengundang Guru BK yang sedang tertidur.

"Tapi kaki lo jadi susah jalan begitu." Tukas Aleesya kembali .

Laki laki itu hanya bisa diam dan memperhatikan dua anak cewe itu berbicara .

"Maaf ya sebelumnya gue udah minta maaf sama temen lo,Lagi pula Temen lo sendiri bilang gak papa,kenapa lo yang jadi repot." jawab Cowo itu ketus

Tanpa berat hari cowo itu pergi begitu saja meninggalan Aleesya dan juga Riri. cowo itu orang yang sama,yang pada saat itu menabrak Aleesya di pasar.

***
Adhiyastha Mahanipuna Pratama, kini menjadi salah satu murid baru di SMA Cendra Bakti, ia baru pindah ke kota bandung satu minggu yang lalu,dan memutuskan untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan Aleesya.

Tanpa mereka sadari jika mereka akan bersekolah di sekolah yang sama seperti ini .

Dan meraka juga menempatkan kelas yang sama,karena keputusan dari guru BK Adhiyastha ditempatkan di kelas IPA4 .

Bell telah berbunyi jam pertama akan segera di mulai,seluruh siswa sudah memasuki kelasnya masing masing.
Guru pelajaran pertama akan masuk kekelas Aleesya dengan membawa Seorang Murid baru .

****

"Selamat pagi anak anak,gimana upacaranya apa yang kalian dapat dari Upacara bendera tadi?." tanya ibu santi  guru Ipa saat itu .

"Setiap senin juga panas yang kita dapat bu,ya gak temen temen." salah seorang  murid yang sedikit nakal menjawab pertanyaa dari ibu santi barusan,lalu di jawab pula oleh seiisi kelas."

"Iyaa buuuu."

"Sudah tenang tenang,ibu mau ngasih informasi,Hari ini kelas  kita kedatangan Siswa baru."

Seisi kelas terbelalak mereka kaget akan informasi yang ibu santi bawa pagi itu .
Siswa baru itu masuk dengan sopan dan tak tertinggal ucarapan salam yang murid itu ucap sebelum masuk kedalam kelas.

"Assalammualaikum."

Seisi kelas saling berbisik banyak sekali ucapan yang mereka ucapkan entah dengan teman sebangku atau teman sampingnya .

"Cowo murid barunya."

"Gila ganteng banget."

"Cup ini buat gue."

"Kayanya keturunan indo arab deh."

Begitulah para cewe Ipa4 mereka memang selalu tertarik bila ada siswa yang mereka lihat lebih cling ketimbang teman teman nya diluar sana.
Ibu santi hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala atas tingkah murid muridnya .

Dari jauh Aleesya mengamati murid baru itu dengan mengerutkan keningnya,ini kedua kalinya Aleesya bertemu cowo itu di sekolahnya.
Seketika seperti ada memory yang masuk dalam pikiran Aleesya sepertinya Aleesya pernah bertemu lagi cowo itu, Aleesya terus berpikir mengingay ingat dan Aahhh Aleesya mengingatnya .

"Ohhh ohhhh dia itu yang nabrak gue pas di pasar sampe bada gue kotor semua." dalam hati Aleesya menggrutu tenang cowo itu .

"Silahkan Nak perkenalkan nama mu." ucap bu Santi Ramah .

"Baik bu."

"Perkenalkan nama saya Adhiyastha Mahanipuna Pratama, saya pindahan dari bandung, kalian bisa panggil Saya Yastha, Terimkasih." perkenalan pertama yang Yastha ucapkan sangat singkat.

Ibu Santi tersenyum dan menyuruh Yastha untuk menempati bangku yang masi kosong .
"Silahkan Yastha kamu bisa duduk di depan Aleesya untuk sementara." perintah ibu santi yang langsung di ikuti oleh senyum ramah Yastha .

"Baik bu,terimakasih."

Yastha langsung menempati,bangku yang sudah di berikan untuknya sementara, oleh ibu Santi.
Saat berjalan Yastha masi mendapatkan tatapan yang cukup mematikan dari Aleesya,Sampai Yashta menduduki Bangkunya Aleesya masi tetep saja menatap  nyaa dengan tatapan sinis
Seperti macan yang sedang menatatap sasaran nya .

"Baik sekarang kita lanjutkan pelajaran hari ini ." ibu santi melanjutkan mata pelajarnnya . 

Saat ini Yastha terlihat begitu tenang mengikuti pelajaran di sekolah barunya, tidak tampak seperti murid biasanya yang canggung saat berada di dalam kelas bersama teman temam barunya .
Yastha pun tak canggung bila harus maju ke depan kelas untuk menjawab soal yang di berikan, Yastha seakan sudah menjadi murid bertahun tahun di sekolah itu .

Tetapi beda dengan Aleesya,kini Aleesya terlihat seperti gelisah dan tidak tenang,Rasa kesal yang masi mengganjal di hati nya saat melihat Yastha berada di hadapannya harena kejadian saat itu Aleesya,masih merasa sedikit kesal kepada Yastha .

"Pertemuan yang tanpa sengaja bisa menimbulkan 1 ikatan Rasa"

Maaf ya masih belajar masi butuh dukungan:'
Jangan lupa vote,komen,follow pula iyaaa:))
Terimakasih❤

Yastha AleesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang