Part 15

1.1K 219 30
                                    

Hoseok POV

Setelah bunyi dentuman itu, Bibi Jiyeon langsung mengisyaratkan untuk segera keluar dari kamar. Aura mantra penyerangan yg kuat membuat diriku menjadi semakin gugup. Apalagi, baru pertama kali ini aku merasakan bagaimana aura Paman Daehyun yg begitu kuat.

"Eomma!" sebelum kami sempat keluar, Jungkook tiba2 datang dan masuk ke kamar.

"Jungkook, kenapa kau kemari?" tanya Bibi Jiyeon.

"Jungkook tak bisa jika hanya berdiam diri, Eomma..." jawabnya.

"Astaga... Kembali lah ke kamar, Eomma bisa mengatasi hal ini..." titah Bibi Jiyeon.

"Tidak, Eomma... Aku juga harus bertanggung jawab untuk mengembalikan Hoseok kepada keluarganya" sanggahnya.

"Tapi bagaimana kalau ayah mu marah?" sahut Bibi Jiyeon khawatir.

"Akan ku pikirkan nanti... Sekarang, prioritas utama ku adalah Hoseok" sahutnya.

"Ya, Jeon Jungkook. Apa yg dikatakan Eomma mu benar, jadi kembali lah ke kamar!" sahutku.

"Sekali tidak, tetap tidak" sahutnya mantap.

"Dasar keras kepala" sebalku.

"Aku begini juga untuk dirimu" sanggahnya sambil menatapku tajam. Dan entah mengapa, aku malah merona saat mendengar kata-katanya.

"P-pikirkan lah dampaknya terhadap dirimu, Jeon Jungkook!" sahutku.

"Kau mengkhawatirkan ku?" tanyanya, masih dengan tatapan tajam itu.

"Tidak!" bohongku. Ku rasa diriku masih merona.

"Astaga, hentikan drama percintaan kalian..." sahut Bibi Jiyeon.

"Bibi!" rajukku.

"Baiklah... Sekarang dengarkan rencana Eomma" sahut Bibi Jiyeon.

"Jungkook, bawa Hoseok ke ruang bawah tanah rumah kita. Sebentar lagi, ayah mu pasti akan datang kemari. Eomma akan keluar dan berpura-pura ikut menyerang keluarga Hoseok. Jika waktunya tepat, aku akan memberikan kode kepada lawan dan menggiringnya ke tempat kalian berada..." jelasnya.

"Baik Eomma, aku mengerti..." jawab Jungkook.

"Aku akan mengirim Shin kepada kalian untuk memberi pertanda. Setelah itu, tuntun Hoseok keluar ruangan dan pastikan ia bertemu keluarganya" lanjutnya.

"Baik Eomma..." sahut Jungkook.

"Sana, pergi..." titah Bibi Jiyeon. Tapi saat Jungkook akan menarikku keluar...

"Tunggu..." sahutku.

"Kenapa, Hoseokie?" tanya Bibi Jiyeon.

"Terima kasih, Bi..." sahutku sambil tersenyum. Bibi Jiyeon pun ikut tersenyum.

"Sama2 sayang... Mulai sekarang, kau juga anak ku" sahutnya sambil mengusap lembut pipi ku.

"Bibi..." gumamku pelan, ingin rasanya aku menangis.

'Jadi seperti ini, rasanya memiliki orang tua...' batinku.

"Pergilah..." titahnya lagi, aku dan Jungkook pun segera keluar dari kamar ini.

.

.

.

.

.

Setelah mengendap-endap keluar dan berlari di koridor mansion Kim yg lembab, sampailah kita di suatu ruangan. Jungkook lalu membuka pintunya dengan mantra dan terpampanglah anak tangga menuju ke sebuah ruang bawah tanah. Kondisi anak tangga ini sungguh gelap dan lebih lembab dari pada koridor yg kita lewati tadi. Tapi setelah kita sampai di ruang bawah tanah yg dimaksud, keadaannya sungguh berbeda. Meskipun remang2, tapi ruangan tersebut tertata sangat apik dan rapi.

He Choose Me (JungHope) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang