Part 20

1.1K 195 23
                                    

Author POV

Sepi menemani perjalanan Jungkook dan Namjoon saat kembali pulang. Jungkook sibuk dengan pemikirannya sendiri dan begitu pula Namjoon. Susana canggung pun masih terasa, meskipun persoalan di antara mereka mulai terurai.

"Astaga... Kalian bertengkar?" pekik Hoseok, menyambut kedatangan Jungkook dan Namjoon.

"Tidak" jawab Namjoon singkat.

"Jika tidak... Kenapa wajahnya menjadi seperti itu, Kim Namjoon?" tanya Hoseok menyelidik.

"Anggap saja itu adalah cara ku untuk menyapa teman lama"

"Ya! Bagaimana bisa kau menyapanya dengan cara seperti itu?" pekik Hoseok.

"Sudahlah, Seok. Lagipula dia juga tidak protes" jawab Namjoon tenang.

"Tapi..." sahut Hoseok terpotong.

"Aku tak apa2, Hoseok-ssi. Tenang saja" sahut Jungkook sambil tersenyum simpul, ia lalu pergi begitu saja menuju ke kamarnya. Saat Jungkook baru saja menapakkan kakinya di lantai atas, tiba2 Woochan keluar dari kamarnya.

"Paman...?" sahut Woochan terkejut saat melihat kondisi Jungkook.

"Apa yg terjadi?" tanyanya.

"Aku mendapatkan sapaan ramah dari ayah mu" jawab Jungkook tak ingin ambil pusing.

"Appa yg melakukannya!?!" Woochan semakin terkejut mendengar jawaban tersebut. Karena ayah yg selama ini ia kenal, lebih sering menggunakan otaknya daripada tinjunya.

"Begitulah..." sahut Jungkook sambil tersenyum kecut.

"K-kalian... Bertengkar?" tanya Woochan lagi.

"Tidak..." jawab Jungkook.

"Lagi pula aku mendapat sesuatu yg setimpal karena hal ini" lanjutnya sambil menatap Woochan dengan tatapan sendu.

'Ini seperti mimpi... Ternyata aku sudah memiliki anak sebesar itu' batin Jungkook.

"Apa maksud mu, Paman?" tanya Woochan tak mengerti.

"Bukan apa2..." jawab Jungkook sambil melangkah mendekati Woochan.

"Tak perlu kau pikirkan, Woochan-a" sahut Jungkook sambil tersenyum lembut. Ia lalu mengusap lembut surai rambut milik Woochan. Mereka pun bertatap pandang untuk beberapa saat.

"Ahh... Sepertinya kau memang mendapatkan sesuatu yg setimpal" sahut Woochan tiba2.

"Ha?" gumam Jungkook tak mengerti.

"Tidak apa2, Paman. Lupakan" sahutnya, kemudian Woochan meninggalkan Jungkook begitu saja.

'Kenapa dia seolah-olah mengetahui apa yg kami bicarakan?' batin Jungkook.

Jungkook pun masuk ke dalam kamarnya dan mengganti pakaiannya yg kotor karena tanah. Setelah itu ia mengambil tissue yg terletak di nakas, lalu mencoba membersihkan lukanya. Beberapa saat kemudian, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia pun berhenti dari kegiatannya dan membuka pintu tersebut.

"Hoseok-ssi?" sahutnya setelah melihat Hoseok di ambang pintu.

"Kau baik2 saja?" tanya Hoseok basa-basi.

"Ya..." jawab Jungkook.

"Luka mu?" tanyanya lagi.

"Aku baru saja membersihkannya" jawab Jungkook.

"Ahh..." gumam Hoseok sambil meneliti luka di sudut bibir Jungkook.

"Aku akan membantu mu" sahut Hoseok setelah melihat bekas darah yg belum hilang. Tanpa banyak kata, Hoseok langsung masuk ke kamar Jungkook. Jungkook pun menatapnya dengan tatapan bingung.

He Choose Me (JungHope) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang