Pibesdey

125 9 0
                                    

"Wah durhaka ni anak. Bapaknya ulang tahun anaknya malah bingung kayak kambing conge." Ucap Kianna yang membuat Garlen jadi cemberut

"Namanya juga, manusia."

"Bodo."

"Kok jadi kamu yang marah?"

"Nggak, biasa aja." Lalu Kianna bangkit berdiri sambil membawa piring-piring kotor ke tempat pencucian piring

"Ayo ikut aku sekarang." Ucap Kianna setibanya di ruang keluarga setelah mencuci semua piring-piring kotor tersebut

"Kemana?"

"Beli kado buat papa kamu lah!"

Wah, nge-gas.

Garlen menggaruk gemas kepalanya sendiri seperti orang gila, sedangkan Kianna menatap Garlen dengan tatapan aneh

"Kamu kira kamu monyet, apa?"

"Nggak sayangg. Kan aku ini pacar kamu."

Pipi Kianna merona mendapat panggilan sayang dari Garlen namun ia tutupi dengan tertawa kecil

"Kok ketawa?" Tanya Garlen bingung

"Tumben pake embel-embel sayangg?" Tanya Kianna menirukan gaya bicara Garlen.

Selama hampir dua tahun mereka pacaran, tidak pernah sekalipun mereka menggunakan kata 'sayang', mereka lebih sering memanggil pasangan mereka dengan nama masing-masing

"Ya nggak pa-pa dong. Masa udah mau dua tahun panggilannya pake nama terus."

Kianna menepuk keningnya. "Habis gini kita anniv ya? Hampir lupa. Hahaha." Ucap Kianna sambil tertawa

"Iya, beberapa bulan lagi."

"Ayo, cepetan kita masih punya waktu beberapa jam sebelum dinner." Ucap Kianna tiba-tiba

"Iya-iya. Aku mandi dulu." Garlen cepat-cepat beranjak dari tempat duduknya

"Gak pake lama!"

Garlen langsung berlari ke kamarnya sebelum Kianna mulai mengomel lagi. Udah mirip kayak anak versus emaknya

25 menit kemudian Garlen turun dari lantai 2 dan segera menyambar kunci mobilnya di atas meja kecil dekat TV

"Ayo."

Kianna yang melihat Garlen telah siap, langsung mengambil tasnya lalu mengikuti Garlen masuk ke dalam mobil.

"Enaknya beli apaan dulu ya?" Ucap Kianna membuka obrolan setelah sudah beberapa menit mereka di dalam mobil

"Kue."

"Oh iya kue! Belinya di toko kue langganan aku aja ya."

Tanpa menjawab sepatah kata apapun Garlen segera memutar setirnya menuju ke toko kue langganan pacar tercintanya itu.

Sesampainya Kianna di depan toko kue langganannya, ia segera berlari masuk ke dalam toko kue tersebut karena ia bukan tipikal orang yang suka bersantai-santai, apalagi waktu yang dimilikinya tidak lama.

Namun tiba-tiba tangannya di cekal Garlen. Kianna menoleh kearah Garlen namun Garlen menyelipkan jari-jari tangannya ke sela-sela jemari Kianna

"Kalo jalan nggak usah cepet-cepet, masih ada banyak waktu." Lalu Garlen berjalan mendahului Kianna, alhasil Kianna ikut terseret

"Astaga kuenya lucu-lucu. Jadi pengen." Ucap Kianna setelah masuk ke dalam

"Beli aja." Ucap Garlen santai yang dibalas dengan binar mata bahagia oleh Kianna. Sifat kekanak-kanakan Kianna pun muncul, kue menjadi makanan favorit baginya karena Vina-ibu kandungnya dulu hobi membuat kue-kue terutama cupcake

DISVLINNA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang