Please, help me.

134 17 7
                                    

09.00 pm.

Sepulangnya Kianna dari rumah Dian, ia memilih untuk membersihkan dirinya dulu agar tubuhnya fresh kembali
Kia menepuk keningnya kencang, saking kencangnya sampai membuatnya meringis kesakitan
"Aduh, kok gue bisa lupa bawa baju ganti sih." Lalu Kia mengambil bathrobenya yang berada di gantungan kamar mandinya dan keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya yang dililit dengan handuk kecil.

" Lalu Kia mengambil bathrobenya yang berada di gantungan kamar mandinya dan keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya yang dililit dengan handuk kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba ponselnya berdering dan ia memilih untuk mengangkat teleponnya sebelum ia mengganti baju

"Halo Gi."

"Eh Kia, tugas lo dari Pak Aric ada di gue nih."

"Gue titip dulu ya, besok pagi gue ambil di rumah lo."

"Oke deh."

Brakk

Kia sempat memejamkan matanya karena terkejut mendengar bunyi pintu yang dibuka secara kasar dan ia tahu dengan pasti siapa pelakunya. Dodi.

"KIAA!" Teriak Dodi

"Dimana kamu Kia?!"

"Halo Kia, itu bokap lo ya?"

"Iya Gi, sekarang dia teriak-teriak nyari gue."

"Ki, lo gapapa kan?"

"Dalam waktu 10 menit kalo sampe gue nggak telpon lo balik. Gue minta tolong lo ke rumah gue detik ini juga."

Klik

Kianna mematikan sambungan teleponnya dengan Anggi dan mencari keberadaan Dodi saat ini

"Iya pa?"

Tiba-tiba Dodi memeluk Kianna sangat erat hingga membuat Kianna terkejut bukan main. Baru kali ini ia merasakan pelukan seorang ayah lagi semenjak ibunya meninggal.

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu Vina." Racau Dodi, dengan jarak sedekat ini Kia tahu bahwa Dodi sedang mabuk karena ia mencium bau alkohol yang menyengat dari Dodi

"Aku kangen sama kamu." Racau Dodi lagi sambil menangis sesenggukan yang membuat Kianna tak bergeming

Tiba-tiba Dodi menarik handuk kecil yang melilit rambut basah Kianna dan menjambak rambut panjang Kianna hingga ia merintih kesakitan

"Kamu bukan Vina! Kamu orang yang sudah membunuh Vina kan?! NGAKU KAMU!" Teriak Dodi cukup keras di depan wajah Kianna.

Sebenarnya Kianna sudah sangat takut pada Dodi saat ini namun ia meyakinkan dirinya sendiri
"Nggak akan terjadi apa-apa Ki, lo harus tenang papa lo cuma mabuk aja."

Dodi menampar pipi Kianna dengan sangat keras, hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Kurang ajar kamu! Kamu mau menipu saya dengan berpura-pura menjadi Vinna?" Dodi mengguncang-guncangkan tubuh kurus Kianna. Namun Kianna hanya diam, tangan kirinya memegang pipinya dan tangan kanannya berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Dodi. Namun sayangnya saat Kianna masih berusaha melepaskan diri dari Dodi, Dodi sudah lebih dulu mendorongnya hingga ia tersungkur di atas lantai.

DISVLINNA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang