Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hari ospek selesai gitu aja dan berkat kai gue gak dapet masalah apapun selama ospek. jujur gue seneng banget, seneng karena gadapet masalah pas ospek dan senang karena ada orang baik seperti kai yang menolong gue hari itu.
sekarang udah jam makan siang dan untungnya gue gada kelas lagi hari ini. sebelum balik ke kos gue mutusin buat makan tahu kupat dulu di kantin karena kebetulan ini malam minggu, besok libur dan gue bakalan mengurung diri buat nonton drama korea sampai besok.
gue jalan sendiri karena yaa gue emang belum punya temen. paling kenal sama beberapa orang doang karena dari yang gue tau anak kampus ngira gue ini orang yang sombong.
gue gabisa nyalahin mereka juga si karena gue sadar muka gue emang seantagonis itu.
"jen!"
berhenti, itu yang gue lakukan saat dengar suara seseorang yang terdengar cukup familiar.
"mau kemana?" kata orang yang baru aja sampai di samping gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kantin. mau ikut?" kata gue.
"ayo." gitu aja, dan kita mulai jalan berdampingan ke arah kantin.
"lo masih ada kelas?" kata dia.
"udah selesai. lo?"
"udah juga."
"jalan yuk."
"hah?"
ini nih, kai dan segala sesuatu dalam dirinya yang selalu membuat gue kaget.
"gue pengin cari buku di gramedia. kalo lo ga keberatan, temenin gue mau ga?" kata dia lagi, masih belum menghentikan langkahnya.
"oke.."
gue kaget, tapi seneng.
ini kai loh yang ngajak, salah satu cowo ganteng jomblo di kampus gue.
kemudian hening, hingga akhirnya kita memutuskan untuk duduk di salah satu bangku kantin.
"lo mau makan apa? gue aja yang pesenin." kata gue setelah dia duduk berhadapan sama gue.
"gue aja yang pesen. lo mau apa?"
"gue aja, kai."
"gak gentle amat masa gue dilayanin sama cewe yang bukan pacar gue?"
"apaan si? sante aja kali. lo kan temen gue."
"laki-laki yang baik pasti tau cara memperlakulan perempuan. lo mau apa?" kata dia, masih gak mau ngalah.
"yaudah, gue tahu kupat gapedes sama es teh aja."
"oke."
gitu aja, dia langsung pergi. beranjak menuju warung yang ada di kantin gue. kai, kenapa lo lucu banget? dan kenapa dari tadi jantung gue kaya mau keluar gitu?
saat itu gue memutuskan untuk menarik nafas dan menyiapkan diri supaya nanti kalo dia sampe gue gak gugup-gugup amat.
tapi saat gue mendongkak, gue bisa melihat kai yang lagi mengusap pelan rambut seorang cewe yang gue gak tahu siapa di depan warung tahu kupat, dan kai ketawa, sama si cewe ini.
anjeng, kok udara kerasa panas banget yak?
gue mutusin buat mengalihkan pandangan dan membuka ponsel gue. gak kuat woy liat cowo yang gue suka asik sama cewe lain.
"lo kok diem banget sih?" suara itu mulai terdengar di depan gue dan gue yakin banget itu suara kai.
"gak juga kok, kita kan baru kenal jadi ya gue masih kalem."
"ah, udah punya pacar belum lo?"
kai, kenapa sih lo selalu nanyain pertanyaan yang membuat gue seolah dispesialkan sama lo? padahal kayanya engga.
"belum."
"sama," kata kai.
"hm.."
"tadi lo liat cewe yang sama gue di warung sana ga?" kata dia lagi dan gue langsung memusatkan perhatian ke dia.
"liat si.."
"itu sepupu gue kok. tapi lo liatnya gimana?"
"gimana apanya?"
"cemburu gak?" kan, kai gini banget ya.
"kenapa gue cemburu?" oke, gue mulai gugup.
"tadi lo ngeliat gue terus langsung melengos gitu, gue kira cemburu, tapi ternyata enggak. yaudah, deh. gue kira lo ada rasa sama gue."
"hah?"
"lupain aja." kata kai.
"gue serius! lo ngomong apa tadi?" kata gue penasaran.
