s e p u l u h 🔥

1.3K 132 26
                                    

jennie

"iya, mah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iya, mah."

"udah gede loh kamu. jangan macem-macem terus. itu kuliah--"

"mah,"

"dengerin mamah dulu!"

"aku ada kelas bentar lagi dan aku belum mandi. mamah mau nyuruh aku ga berangkat kuliah?"

"halah! bilang aja gamau dengerin ceramah!"

"beneran, mah."

"yaudah sanah siap-siap! inget! gausah macem-macem ya!"

"iya.."

klik.

gitu aja, dan telfon ditutup.

gue gatau apa yang membuat nyokap tiba-tiba telfon jam 5 pagi, disaat gue masih mengantuk.

gue langsung mengangkat telfonnya dengan ogah-ogahan, dan mamah yang mendengar suara khas baru bangun tidur anaknya, langsung ngomel panjang lebar selama lebih dari satu jam.

akhirnya gue memutuskan buat bohong sedikit.

gue bilang aja pagi ini ada kelas, padahal engga.

tapi emang bentar lagi gue harus pergi kok.

gapapa lah kali-kali bohong sama nyokap yang penting aman kuping gue dari segala macam ceramah pagi yang bukannya bikin gue sadar tapi malah bikin gue stress.

gue langsung bangkit dan bersiap buat pergi.

kemarin kai bilang, dia minta tolong sama gue buat menyanyi di acara salah satu temen deketnya dan daripada dia meminta tolong sama cewe lain, gue memilih buat langsung mengiyakan permintaan dia.

lagian gini-gini gue percaya diri dengan kemampuan gue dalam bernyanyi.

jadi hari ini gue mesti latian sama 3 orang relawan lainnya, yang untungnya kata kai semuanya perempuan.

selesai bersiap, gue memutuskan langsung menghubungi kai.

jennie : kai
jennie : aku dah siap

kayanya kai belum bangun si, karena ini masih jam 8 pagi sedangkan katanya latian dimulai jam 9 pagi.

gue hampir memutuskan untuk beli rames dulu saat ponsel gue berdering.

kai is calling...

gue senyum.

ih gila kali ya. liat hp gue bunyi karena kai nelfon aja berasa dapet undian satu rumah mewah.

"halo,"

"jen.."

kai terdengar masih mengantuk di seberang sana dan sontak bikin gue ketawa pelan.

"kamu masih ngantuk, ya?" gue tanya.

"banget.."

dia masih menjawab dengan suara parau.

"yaudah, tidur lagi aja. ini masih jam 8, aku beli sarapan dulu ya? biar--"

"jangan.."

"kenapa?"

hening sejenak dan gue hampir berpikir kalo kai tidur lagi saat dia kembali menyahut,

"aku mandi sebentar, ya. nanti kamu sarapan  sama aku aja. bentar ya, jen.."

"iya.."

"sayang deh sama jennie.."

"iya.." kata gue sambil ketawa.

klik

gitu aja, telfon dimatikan.

ah, gimana gak tambah gila coba gue punya pacar lucu banget kaya kai..

kai

"hai, cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hai, cantik."

gue langsung tersenyum setibanya jennie di hadapan gue.

cantik, seperti biasanya.

"tumben bawa mobil?" kata dia.

"pengin aja. yuk!" kata gue sambil membukakan pintu di samping kemudi.

"mau sarapan apa?" tanya gue setelah mobil mulai berjalan menjauhi kost-an jennie.

"bubur yuk?"

"oke."

selanjutnya gue mulai fokus menyetir.

"nanti kalo dimarahin sama dio, bilang ya sama aku."

"kenapa dimarahin?"

"ini kan acara jurusannya dio, jurusan kedokteran. dio sendiri yang bakal ngelatih kamu nanti. ya.. siapa tau aja dia marahin kamu. bilang ya sama aku. biar aku slepet."

"kalo aku salah ya gapapa dong dimarahin.." kata jennie.

"gak. aku yang pacar kamu aja gapernah marah sama kamu. kalo dio berani, aku gak terima. pacar gue lucu begini kalo sampe dimarahin awas aja tu curut."

"iya, iya.. nanti aku usahain ga bikin kesalahan deh ya biar ga dimarahin kak dio.."

"pokoknya--"

gue gak sempat melanjutkan kalimat gue saat tiba-tiba jennie mendekat dan mengecup pipi kiri gue.

"udah, kai. gausah lebay gini kamu ih."

"jennie!"

gue berseru.

"kenapa?" jennie jawab sambil senyum, terus mengusap rambut gue pelan.

"kamu jangan bikin aku tambah deg-degan dong!"

dia ketawa.

muka gue memerah.

"gapapa. kan aku pacar kamu.."

setelah itu jennie mendekat, memeluk perut gue sambil bersandar di dada gue.

nyaman.

gue ikut menggerakan tangan kiri gue dan mengusap rambut jennie.

lalu mengecup puncak kepala jennie.

"sayang deh sama jannie.."

jennie diam, tapi mulai mengeratkan pelukan di perut gue.

"jangan sampe kita putus ya jen.. aku gabisa kehilangan kamu.." kata gue.

jennie tetap gak mengeluarkan suara, tapi mengangguk pelan di dada gue.

gini aja gue seneng, ahelah.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fuckin love you | kai-jennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang