Halo semuaa
Sudah lama sekali gak bertemu dengan kalian ('v')/
Gak nyangka bgt udh nelantarin cerita ini sangking gak pernah buka wattpad lg.
Around... 2 years?
HAHAHA I'M SORRY
Jujur aja aku itu sempat berkonflik dengan diri, apakah mau lanjut buat cerita atau nggak.
Setelah ngebuka komen, waw... ternyata ada yg nungguin..padahal kupikir gabakal ada yg nunggu. Or smth lah
Sekarang akhirnya mau mulai kembali dari awal deh. Sekali lagi maafin aku yg telah nelantarin yaa hehe.
Author mau minta maaf juga sebelumnya apabila adanya kesulitan bila memahami bahasa yang dipakai.
Sudah terlalu lama sejak terakhir kali author nulis cerita hiks :"
Okayy lanjut, semoga kalian masih paham sama cerita ini~
...........
Lisa-Sensei segera mengecek kondisi Gray saat ini. Aku hanya terdiam sembari duduk dikursi di balik gorden tempat Gray tergeletak di kasur UKS. Memainkan jemariku dengan pikiran kemana-mana.
"Kau balik saja Lucy-chan, aku akan menjaga Gray," aku melihat kearah kursi di sampingku. Lelaki yang kutemui diperpustakan saat belajar bersama teman temanku. Dia adalah orang yang membantuku membopong Gray dari atas gedung, Loke.
"Tidak, aku akan menemaninya sampai dia bangun Loke-Senpai," tolakku.
"Baiklah, jika seperti itu aku juga akan menemanimu," Loke langsung menaruh kepala, menyenderkannya kekursi. Saat ini sudah menunjukan pukul dua yaitu sekitar tiga jam lagi menuju jam pulang sekolah.
"Di antara pelipis dan alisnya perlu mendapat jahitan karena terdapat sedikit robekan di sana," ucap Lisa-Sensei yang baru saja keluar dari balik gorden. Ucapannya membuatku meringis, pasti menyakitkan pikirku.
"Kalian balik kekelas saja sekarang, aku yang akan menjaga Gray," tambah Lisa-Sensei. Kami berdua mengangguk tanda mengerti lalu pergi keluar UKS setelah membungkuk.
Sepanjang jalan di koridor aku masih memikirkan sesuatu. Seakan badan dan jiwaku berada ditempat yang berbeda.
"Lucy-chan," panggilan Loke membuyarkan pikiranku. Tanpa menjawab panggilannya, mataku sudah mengarah kedirinya. Sembari menaikan kedua alisku, seakan bertanya 'kenapa?' Secara telepati."Kau keluarga Heartfillia, kan?" Raut mukaku berubah menjadi jengkel setelah mendenfar itu.
Aku memutarkan bola mata malas. "Ntahlah, kurasa bukan. Namaku saja yang iya," jawabku penuh kesal. Loke melihatku sedikit kaget. "Kenapa?" Tanyanya lagi.
"Aku memang tinggal di rumah bak istana, tetapi yang kurasakan hanya seperti rumah kosong yang menyeramkan," ucapku
Loke melihatku dengan seksama, mungkin ia sadar aku mencoba meluapkan semua perasaanku. Padahal kami itu 100% orang asing.
Namun, aku sudah lelah dengan omongan orang yang menyatakan bahwa aku begini atau begitu. Padahal aku tidak seperti yang mereka pikirkan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER BAD BOY °NaLu
RomanceFairy Tail belongs to the creator Mashima - Sensei. This is just a fanfic from Fairy Tail Fans.? Ini cerita asli dari kepala Yuu. Jadi dimohon jangan menganggap kalau Yuu mengcopy cerita orang lain. Namun jika benar ada kesamaan diriku memohon maaf...