- 8 -

888 115 78
                                    

Voment kudasaii

.

.

.

Siders please get out

"Eh?"

"Natsu-san?"

"Yo! Aku mendengar ini dari temanmu, Ini untukmu" lelaki itu menyerahkan kantung plastik berisikan bubur di dalam kotak bekal. "kata Bibi kantin bubur buatannya sangat manjur menyembuhkan orang sakit" Natsu mulai menggaruk tenguknya yang tidak gatal. Mereka masih berdiri diambang pintu rumah levy, tentu saja dengan suasana yang sangat awkward.

' Levy-Chan kau sangat jahatt' ucap Lucy dalam hati. Natsu tau dia menginap dirumah Levy.

"a-ah iya, Makasih" terlihat jelas Lucy bahkan lupa kalau dia menyatakan dirinya sakit ke Levy tadi pagi. Dia meminta Levy untuk mengatakan ke wali kelas mereka Lucy sedang sakit. Padahal sekarang dia terlihat sehat sehat saja.

Natsu malah mempernyit dahinya ragu lalu menempelkan jidatnya dengan jidat Lucy. Lucy yang diperlakukan seperti itu malahan kaget tidak karuan. Jelas sekali saat ini wajahnya memerah. "apa kau yakin kau sedang sakit?" tanya Natsu. Natsu melepas tautannya membuat Lucy dalam hati merasa sedikit kehilangan. Sedikit. Karena kondisi saat ini Lucy masih terlihat kesal dengan Natsu.

Lucy tidak menjawab pertanyaan Natsu. Dia malah sibuk memilin baju yang dia pakai sembari menundukan kepalanya. Dia ragu apabila dia benar benar melihat kemata Natsu perkataan Levy ternyata benar kalau Lucy menyukai Natsu. Hm. 'Itu tidak mungkin,' Lucy kekeuh dengan kalimat itu.

"kau tidak demam. Kalau kau tidak sakit kenapa tidak masuk? Kau masih marah padaku?" Natsu memperlihatkan raut sedih. "Kau... Bahkan tidak mau melihat wajahku. Apa kau sebegitunya membenciku-" "TIDAK!", Lucy memotong perkataan Natsu dengan cepat.

"Aku tidak membencimu, serius! Ini-- hanya... Saat dimana aku ingin sendiri" ucap Lucy sedikit bingung dengan perkataannya sendiri. Tidak tau apa yang terjadi setelahnya, namun tiba tiba badan Lucy ditarik kearah Natsu yang langsung memeluk Lucy. Menenggelamkan kepalanya dibahu Lucy,"tetapi aku tidak ingin sendirian tanpamu, Luce".

(Ambyar aku maz) yg merasa ambyar komen disini 👉

"Maaf kemarin aku sedikit keras. Aku hanya tidak ingin yang milikku direbut lagi "

'Milik?!' Wajah Lucy memerah tidak karuan. Natsu melepas pelukannya lalu menatap Lucy sedih. "Si brengー lelaki itu mengambil semuanya.. Mengambil semua milikku"

" Siapa orang yang kau maksud itu?," bingung Lucy

"Gray... Gray Fullbuster, teman lamaku. Atau aku bisa mengatakannya sebagai musuh bebuyutanku sekarang"

.

.

.

.

"Lucy kau sudah sehatan?" Gadis berambut coklat dengan kulit sawo matang itu menatap Lucy penuh rasa iba. Dia lansung mengecek jidatnya dengan Jidat Lucy menggunakan telapak tangannya. "Ah iya Cana-senpai, sekarang aku sudah enakan kok" senyum manis tertera diwajah Lucy. Langsung mendorong tangan Cana agar sedikit menjauh.

"Lucy! Kemarin kau sakit?! Sakit apa?!"

Tiga orang berlarian mengarah ke Lucy dari arah pintu masuk sekolah. Walau sepertinya yang berlari hanya yang berambut pirang saja. Selebihnya hanya berjalan namun lebih cepat agar tidak meninggalkan jarak yang banyak.

SUPER BAD BOY °NaLuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang