Prolog

5.3K 283 10
                                    

Jimy Pov

Hari biasa...

Wajah biasa...

Aktivitas biasa...

Semuanya kelihatan biasa di mataku, hidupku sangat membosankan setiap hari di kelilingi oleh gadis yang menjadi fansku di tambah tatapan para lelaki yang seperti akan membunuhku, diriku yang menjadi seperti role model atau sebuah patokan orang-orang disekitarku entah itu masalah pikiran ataupun tubuh.

Teriakan gadis-gadis ini membuat telingaku sakit apakah mereka tidak tahu apa itu kata 'Lelah' setiap hari melakukan hal yang sama berulang kali, aku hanya berjalan sambil memasang muka ramah pada mereka walaupun batinku sudah tidak tahan lagi berada disana dan tanpa basa-basi aku langsung mengambil langkah seribu menuju kelas...

Jimy Pov End

Suasana kelas yang sangat tenang diganggu dengan bunyi suara bel yang menandakan istirahat, Jimy yang sedang membereskan buku-bukunya di kerumuni oleh para gadis yang mengajaknya untuk makan bersama, dimana mereka langsung mendapatkan tolakan instan dari Jimy dengan alasan dia ingin bertemu seseorang dulu.

Jimy saat ini sedang berjalan setengah berlari kearah belakang sekolah dimana disana tepat dibawah sebuah pohon seorang gadis sedang duduk sambil membaca buku tidak memperhatikan Jimy yang sedang berdiri didepannya.

"hei...ini aku membawakan bekal!" ucap Jimy sambil duduk disamping gadis itu dan membuka bento yang dia bawa.

"Jimy, berhentilah bersikap seperti itu..." gadis itu menatap Jimy "itu menjijikan"

"Jahat sekali.., padahal aku hanya ingin berbicara sebentar denganmu" kata Jimy dengan suara yang dibuat seperti tersakiti membuat gadis itu menatap Jimy lebih intens...

"Jangan melihatku seperti itu...aku hanya bosan"

"itu yang kau katakan setiap hari..mulailah mengekpresikan dirimu lebih baik"

Drrt...drrtt...

Jimy mengangkat smartphonenya dan melihat layarnya sebentar sebelum bediri dari tempatnya...

"ada apa?"

"bukan apa-apa temanku sepertinya membutuhkan bantuan, hari ini sampai disini saja..jaa"

Gadis itu menatap punggung Jimy yang mulai menjauh sambil memakan bekal yang di tinggalkan Jimy.

"kenapa perasaanku tidak enak.." (An: *evil laugh*)

Jimy Pov

Aku berjalan menuju atap sekolah dengan perasaan tidak di enak di punggungku entah kenapa sesuatu terasa janggal dengan pesan temanku tadi, jika katanya benar maka sekarang dia sedang di bully oleh anak-anak bandel di atap...

*clek~

Pintu atap terbuka dan menampilkan pemandangan yang tidak mengenakan di depan mataku 3 orang yang sedang memukul seorang anak tanpa ampun.

"hmm...orang-orang seperti kalian benar-benar membuatku ingin muntah"

Tanpa pikir panjang aku langsung menendang salah satu dari 3 orang preman tersebut sampai membuatnya pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya, kemudian beralih pada temannya yang di sampingnya dan memegang kerah bajunya sebelum membanting dirinya ke lantai dan menginjak wajahnya sambil menghindar dari pukulan yang mengarah pada wajahnya, aku yang menghindar dari pukulan dari anak nakal di sampingnya menangkap tangannya dan memberikan pukulan keras ke perut anak itu...

"kau baik-baik saja?" aku mengulurkan tangan pada temanku membantunya untuk berdiri.

*Stab

Cough

Sakit. itu adalah hal pertama yang kurasakan saat temanku tiba-tiba berdiri dan memelukku dan itu adalah pelukan paling mengerikan yang pernah kurasakan, rasa sakit yang menjalar keseluruh tubuhku membuatku secara refleks mendorong tubuh temanku menjauh.

"Jimy...lucu sekali dengan begini pesaingnya bisa berkurang"

Temanku kemudian berjalan menjauh dariku menuju pintu masuk atap dan menutupnya bisa aku dengar pintu itu dikunci, tidak ada yang bisa ku perbuat darah mengalir seperti air dari luka tusukan di dadaku sebuah sensasi dingin menyelimuti tubuhku, tenagaku seperti menghilang dengan sangat cepat.

Aku berjalan menuju pagar yang membatasi sisi-sisi atap bagian belakang dan melihat gadis yang kutemui sesaat yang lalu...

Hah~

hAah..

"Asuka..~ Asuka!" sensai dingin ini mulai membunuhku 

Asuka yang mendengar namanya di panggil melihat keatas, sepertinya dia sangat terkejut melihat kondisiku sekarang bisa dilihat dari ekspresi wajahnya

"J-Jimy.." bisa kudengar dia berteriak dengan nada bergetar air mata mulai keluar dari sudut matanya. ah jangan menangis

Aku tidak bisa menahannya lagi, tubuhku kehilangan terlalu banyak darah nafasku sangat berat menandakan kurangnya oksigen yang diterima oleh tubuhku.

  "Farewell"

Kata terakhir yang ku ucapkan sebelum kesadaranku menghilang bersama dengan kegelapan yang menyelimutiku.

Jimy Pov End


Re: New Life as a GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang