Chapter 9 : Having Partner is Great

2.5K 167 4
                                    

Jimy yang sedang berpikir sambil menatap Stringer yang masih berada di lehernya diganggu oleh sebuah cahaya menyilaukan yang menutupi setiap sudut ruangan, hal itu berlangsung selama beberapa detik sebelum menghilang seperti tidak terjadi apa-apa.

'Apa itu tadi... tunggu sebentar itu tidak penting, suara tadi berasal dari dalam Stringer'

Jimy menatap intents kalung yang merupakan senjata terbaiknya itu dengan intents...

[Berhentilah menatapku seperti itu]

Seperti guntur siang hari suara itu muncul lagi di kepalanya dan kali ini bisa dipastikan kalau spekulasinya benar di lihat (di dengar?) dari perkataan itu.

[Kita akan bicara nanti untuk sekarang, berhentilah bertingkah seperti orang gila ada seseorang yang mengawasimu dari tadi]

Jimy yang mendengarkan suara itu langsung melihat sekelilingnya dan benar saja ada seorang gadis yang memperhatikannya sejak tadi, Jimy segera berdiri dari tempatnya dan menghampiri gadis itu.

Si gadis yang melihat Jimy berjalan kearahnya mulai panik dan berjalan seperti tidak melihat tapi sebelum berhasil melakukannya sebuah tangan sudah memegang tangannyal, siapa lagi kalau bukan Jimy yang menghentikan pergerakan gadis itu.

'Argh..aku menghentikannya tanpa sadar sekarang apa harus kukatakan'

"*ehem* Nona kenapa kau mengawasiku"

Jimy benar-benar merasa ingin bunuh diri pada saat itu juga saking malunya dia, tapi dia berhasil menahannya dengan memasang senyum manis...atau setidaknya itu yang dia pikirkan karena bagi gadis itu senyumnya kelihatan seperti siap untuk membunuhnya.

"Ahahaha, itu..." gadis itu langsung membungkuk 90 derajat "Maaf!..kau kelihatan mencurigakan karena itu tanpa sadar aku mengikutimu!"

Jimy yang melihat gadis itu membungkuk meminta maaf menjadi tidak enak dan kemudian mulai menyuruh gadis itu mengangkat kepalanya, kemudian membuat sebuah alasan untuk menutupi tingkah anehnya tadi.

"Tadi aku mendengar suara karena itu aku mulai mencari dari mana asalnya..hahaha" kata Jimy sambil mengaruk belakang kepalanya. 'Huuhu...aku tidak bohong loh'

Si gadis yang mendengar alasan Jimy telonjak kaget dan dalam kedipan mata dia sudah berada didepan Jimy dengan ekspresi penasaran bahkan matanya kelihatan seperti bintang sekarang...

"Apa kau mendengar suara Dewi Airi!!?"

Jimy yang mendengar pertanyaan bodoh itu mulai merasa tidak nyaman ditambah jarak antara dia dan gadis yang entah siapa namanya ini.

"Uh oh, entahlah sekarang menjauhlah dariku kau terlalu dekat"

Jimy tanpa permisi langsung mendorong gadis itu untuk memberikannya sedikit privasi, si gadis yang seperti tersadar dari kelakuannya langsung meminta maaf sekali lagi...

"Maaf sekali lagi., hanya saja sudah lama sejak terakhir kali ada orang yang mendengar suara Airi-sama, aku benar-benar minta maaf soal kelakuanku tadi"

"Hah~ tenanglah, aku Jimy Kage..kau boleh memangilku Jimy"

Jimy langsung mengulurkan tangannya pada gadis itu, sedangkan sang gadis yang mulai tenang langsung menjabat tangannya...

"Nakamura Anzu, ah..Nakamura itu nama belakang sedang Anzu itu nama depan..tolong diingat"

Jimy yang mendengar nama gadis didepannya atau bisa kita panggil Anzu ini, sedikit terkejut karena namanya benar-benar membuatnya nostalgia...

"Hmm...namamu terdengar menarik." Jimy berkata sambil sedikit tersenyum manis.

"Yah terima kasih?.., aku baru saja dipindahkan dari kuil Dewi Airi di Kerajaan Demacia"

Re: New Life as a GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang