Chapter 19 : Cruel Past

1.6K 117 1
                                    

Jimy POV

...

Aku kehabisan kata-kata saat melihat keadaan basement sekarang, salah satu bagian dari markas yang kelihatan seperti bar ini yang SEHARUSNYA dipakai sebagai ruang penyimpanan sekarang terlihat seperti slaughterhouse seorang iblis yang pingsan dengan keadaan menyedihkan di lantai, darah dimana-mana dan alat-alat penyiksaan berada di atas sebuah meja besar dan diatur dengan baik.

Melihat kearah Billy yang berada di belakangku dan memainkan kartu di tangannya, sepertinya kita bisa berteman baik.

"Kau bisa mengirimnya keluar dari sini kan?"

Aku hanya mengangkat kedua bahuku dan mulai menciptakan [Space Magic] di sekitar tubuh si iblis dan mengirimnya ke hutan di luar ibukota, sekarang itu tergantung padanya untuk bertahan hidup.

"Jadi apa yang kau dapatkan darinya, Billy?"

"Tidak banyak, aku hanya mengetahui siapa yang mengirimnya"

Aku mulai bingung, kenapa kau tidak katakan padaku dulu aku bisa menggunakan [Soul Drain] untuk mendapatkan informasi dan kekuatannya. Hah..

"Jadi..siapa yang mengirim mereka?"

"Salah satu dari 20 pillar iblis. Agares, sepertinya berita tentang suksesnya hero summoning sudah sampai ke telinga para iblis, dan ini lebih cepat dari perkiraanku"

Apa yang Billy katakan sedikit membuatku gelisah ini baru beberapa hari sejak hero summoning dan para iblis dari 20 pillar sudah mengetahui tentang keberadaan mereka, untuk catatan hero summoning dirahasiakan oleh keluarga kerajaan dan sekarang hanya beberapa orang terpilih yang mengetahui tentang hal ini, terutama bangsawan kebanyakan dari mereka pasti akan mulai bergosip akan hal ini karena itu keluarga kerajaan mengambil tindakan untuk merahasiakan hal ini.

"Jadi bagaimana dengan Sona?"

Billy tiba-tiba bertanya padaku tentang hal yang sedikit memalukan menurutku.

"Maksudmu?"

"Kau tau maksudku, Sona seperti kakak perempuan bagi aku dan Ashe bahkan jika kau adalah dewa kami sekalipun aku tidak akan memaafkanmu jika Sona sampai terluka karena kau..."

Aku menatapnya matanya sambil mencari sesuatu disana, tapi tidak ada apapun tak ada kebohongan hanya sebuah perasaan untuk melindungi yang ku dapatkan.

"Untuk seseorang sepertimu aku tidak pernah membayangkan kau memikirkan hal seperti itu.."

Aku berkata dengan sarkastik mencoba melihat reaksi apa yang akan dia tunjukan, dan tidak seperti bayanganku dia kelihatan sangat marah walaupun wajahnya kelihatan sangat datar mungkin bisa menyayingi papan.

"Hah~.., tenanglah aku tidak akan melakukan hal itu dengannya jika aku tidak peduli padanya. ditambah apakah kau pernah berfikir kenapa aku selalu berada disini dan bukan berada di Realm of God?"

Billy kelihatannya mulai sedikit tenang tapi tanpa perlu menebak bisa kuketahui kalau sekarang dia mulai berfikir tentang kenapa aku bisa ada disini, sedikit menyenangkan melihat wajah kebingungannya.

"Hahahaha...jangan terlalu dipikirkan kau hanya akan menemui jalan buntu, anyway tentang Sona kau tidak perlu khawatir hanya untuk kau tau aku tidak memberikan blessingku pada sembarang orang, aku mengharapkan hal yang menyenangkan dengan memberikan blessingku pada kalian."

Aku mulai berjalan keluar meninggalkan Billy...

"Oh satu lagi...aku juga mendapatkan ingatan kalian pada saat memberikan blessing"

Meninggalkan Billy yang mulai panik entah kenapa, aku keluar menuju bagian depan markas yang merupakan bar dan melihat Sona sedang duduk di depan counter dengan sebuah gelas penuh anggur.

Re: New Life as a GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang