part 3

50 12 5
                                    

Haii salam kenal,semoga cerita saya bermanfaat ya.jangan lupa untuk kasih Bintang sama kasih komentar ya
********SELAMAT MEMBACA********

Matahari pun mulai terbenam.disaat itu adalah malam buruk Ana,karena lagi lagi dia bertengkar dengan mamanya.Mama Ana sering bertengkar dengan Ana,karena Ana tidak terlalu pintar dalam hal pelajaran Ana selalu kalah dalam mata pelajaran dibanding dengan kakak sama Abang Ana.Ana selalu mendapat rangking 10 dikelas baik itu raport bulanan maupun semester ,sedangkan kakak dan abang Ana selalu mendapatkan juara umum.itulah yang membuat mama Ana sering marah kepada Ana.menurut mama Ana,Ana adalah anak yang sangat bodoh,sehingga mama Ana sering untuk menekankan Ana untuk belajar dan terus belajar.mama Ana tidak tahu betapa menyakitkan bagi Ana,ketika Mama Ana membandingkan antara Ana dan 2 saudaranya itu.

"Ana kamu dimana cepat pergi belajar,kamu memang gak bisa diandalin ya,kalau kamu mendapatkan rangking segitu apa yang bisa kamu lakukan nanti saat bekerja,kamu harus contoh Vita sama Rafael,mereka gak pernah dapat rangking 10 mereka selalu mendapat juara umum apa kamu gak malu hah"bentak mama Ana.
    Itulah kata kata yang sering didengar Ana dari mulut mamanya.kata kata yang tak pernah habisnya menyelimuti hati Ana,walaupun begitu Ana tetap sedih dan tidak menerima kalau dia selalu dibandingvbandingkan.Ana sebenarnya memang anak yang tidak terlalu pintar,Mendapat rangking 10 aja Ana harus belajar mati matian,dia adalah tipe anak yang tidak terlalu cepat nalar dalam pelajaran, Ana harus beberapa kali menggulang materi yang diberikan kepadanya baru dia bisa menjawab soal soal yang ada dibuku.

Ketika ia mendengar suara mamanya itu Ana langsung bergetar walaupun Ana terkadang mau melawan mamanya tersebut.
 

        "Aduh .......,kenap ya aku ini bodoh.kan jadinya aku selalu kena marah.padahal aku selalu berusah tapi tetap aja gak bisa mendapat rangking 1.ah....terserahlah"ucap Ana dalam hati    

"Ia ma, Ana lagi belajar nih"Jawab Ana dengan nada kesal."kenapa sih,mama selalu nyuruh aku belajar dan belajar.sekali kali nanyak aku udah makan kek,kayak mana disekolah.ini mama selalu nyuruh belajar aja.
    

  "Tok  tok tok tok tok" bunyi suara pintu kamar Ana,yaitu mama Ana yang mengetuk pintu kamar Ana sangat kuat."Ana buka pintunya,ada yang mau mama omongin,cepat buka pintunya"ucap mama Ana dengan nada kesal,seakan akan hendak menerkam maksanya."iya ma,sebentar dong"balas Ana dengan nada rendah.

"Kamu udah dapat raport kan,dapat rangking berapa,dapat rangking 1 kan?"tanya mama ana dengan tegas.
"Iya Ana udah dapat raport,tapi Ana dapat rangking 10 seperti biasanya.maaf ma Ana gak bisa dapat rangking 1"Balas Ana dengan nada takut,karena Ana tahu pasti Ana akan dimarahi abis abisan.

      Seperti yang diperkirakan Ana ,mama Ana langsung membentak Ana habis habisan.Walaupun Ana selalu dimarahin, tapi Ana tetap saja selalu sedih,sampai terkadang Ana ingin kabur dari rumah.tapi rencana Ana selalu gagal,soalnya Ana buta arah yang Ana tahu adalah jalan menuju sekolah dan jalan menuju kerumahnya saat pulang sekolah.

"Kenapa sih kamu gak bisa dapat rangking 1,apa susahnya sih.liat Vita dan Rafael mereka selalu dapat rangking 1.kenapa sih kamu gak mau meniru kakak kakak kamu." bentak mama Ana sangat kuat,sampai sampai kaki Ana bergetar,rasanya Ana ingin terjatuh dilantai.

"Terus aja mama membandingkan aku dengan Vita sama Rafael,apa mama pernah perduli sama aku,mama hanya selalu ingin aku dapat rangking 1,apa mama pernah bertanya sama aku,betapa susahnya aku untuk tetap mempertahankan rangking ku walaupun aku hanya mendapat rangking 10,apa mama pernah bertanya bagaimana keadaan ku disekolah.apa pernah mama  bertanya seperti itu,enggak kan mah.mama hanya tau memojokkan aku aja tanpa mama pernah memperdulikan aku"teriak Ana dengan keras,sambil menangis.

      " kayak mana mama mau perduli sama kamu,kamu gak bisa nyenangin mama,apa pernah kamu nyenangin mama,mama hanya mau kamu dapat rangking 1,baru mama sayang sama kamu" jawab mama Ana ketus

     Mama Ana pun pergi meninggalkan Ana walaupun Ana sedang menangis,mama Ana tidak perduli sekalipun.hal yang seperti itu memang sering terjadi antara mereka berdua.

       "Ingin rasanya aku sakit Tuhan,aku ingin lihat apa mama akan perduli sama aku,apa mama akan merawat ku dengan baik sambil tersenyum.tapi kenapa Tuhan tidak pernah membuat aku sakit,padahal aku sering mandi hujan habis itu tidak mengganti pakaianku supaya aku sakit,tapi kenapa tetap aja aku tidak sakit,aku sering bermain panas panasan dan bekerja sampai aku enggak makan supaya aku sakit ,tapi kenapa tetap saja aku tidak bisa sakit yahhhh...... Tuhan tolong biarkan aku sakit sekali saja,ku mohon Tuhan" ucap Ana dalam hati.

     Ana pun tertidur setelah ia siap menangis dan pada akhirnya Ana tidak menyelesaikan Pr yang telah diberikan guru kimia.

haiii....semoga teman teman tetap mengikuti cerita saya ya.jangan lupa di vote dan beri komen😊😊😊😊😊.salam hangat saya Riana Sihombing😁😁😁😁

          

Unseen PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang