part 4

37 10 4
                                    

"Anaaa.....cepat bangun,kamu ini yah udah paling bodoh,males lagi.bangun tidur aja lama amat.lihat tuh abang sama kakak kamu udah siap dari tadi "
Teriak mama Ana

Seketika Ana langsung bangun,dan langsung berlari menuju kamar mandi ,tetapi hal tersebut terggangu karena mama Ana sudah berdiri terlebih dahulu di depan kamar mandi,mama Ana sengaja berdiri disitu untuk menyuruh Ana mencuci piring dan membereskan meja makan terlebih dahulu sebelum Ana mandi.

"Ma ,Ana mau mandi dulu,mama nanti aja ya ke kamar mandi nya,Ana dulu yang mandi diluan,soalnya Ana udah terlambat" kata Ana dengan raut wajah yang masih kusut dengan rambut acak acakan seperti, rambut singa.

"Mau mandi kamu bilang ,enak banget ya bangun tidur langsung mandi,bersihkan dulu tuh meja makan sekalian cuci piring nya,baru kamu bisa mandi"ucap mama Ana dengan tegas.

"Tapi ma.....,Ana udah terlambat.gak sempat untuk cuci piring lagi."ucap Ana sambil menegaskan bawasanya Ana sudah terlambat.
"Enggak boleh,kamu harus bereskan dulu meja makan dan cuci piring baru kamu berangkat,mengerti gak..."balas mama Ana dengan berteriak keras pada Ana.
"Kenapa sih ma,hanya Ana saja yang melakukan pekerjaan rumah sedangkan kakak dan abang,mereka gak pernah sekalipun mengerjakan pekerjaan rumah.padahal mereka kan bangun cepat tadi,tapi kenapa harus Ana yang melakukan semuanya...."tanya Ana dengan nada suara yang mulai meninggi.
"Kamu mau bertanya kenapa,kakak sama abang kamu itu gak boleh kecapekan, nanti mereka jadi gak fokus belajar dan akhirnya mereka jadi bodoh kayak kamu"balas Mama Ana semakin geram melihat anak bungsunya tersebut.
"Terus Ana.... Boleh kecapekan gitu ma,mama selalu pilih kasih antara aku kakak,dan abang.mama selalu membedakan kami,hanya karena Ana gak bisa sepintar mereka sehingga mama membedakan kami.. Udahlah ma,Ana capek terus berdebat dengan mama."jawab Ana sambil menangis keras.
"Udah tahu gitu kenapa kamu terus menjawab mama hah...Udah sekarang lakukan aja yang mama suruh,sekarang cepat pergi ke dapur dan bereskan meja makan dan cuci piring nya"tegas mama Ana lagi

Ana pergi meninggalkan mamanya tersebut sambil menggomel dalam hati"sabar Ana ,kamu harus sabar.kan udah terbiasa digituin.tapi kenapa ya selalu menyakitkan banget.ahh...
Yang penting kerjain dulu aja yang diperintah mama,biar cepat nanti makin telat lagi.sambil membereskan Meja Ana mengingat kembali apakah ada tugas sekolah yang akan dikumpul nanti.Ana teringat saat dia dimarahin tadi malam disaat itu Ana lagi mengerjakan tugas kimia."aduh
......aku lupa tugas kimia kan belum selesai ku kerjakan.mampus lah aku ini ,udah pelajaran pertama lagi.cepat Ana, harus cepat diselesaikan perintah mama killer itu"

Selesai mengerjakan perintah mama ya itu,Ana langsung bergegas untuk mandi.saat dia mandi, lagi lagi sosok hitam itu melihati Ana dengan takut.Ana merasakan bahwa ada yang melihat dia selagi mandi tapi ,Ana tidak terlalu menghiraukannya,karena dia lebih fokus untuk lekas cepat mandi.

Sesampainya di sekolah ana langsung berlari menuju kelasnya.seperti yang sudah dibayangkan, Ana terlambat dan itu yang membuat Ana mandi keringat karena ia harus berlari menuju kelas yang berada dilantai 5."ahh....cepek banget,harus semangat Ana.ihhhh.....ini semua karena mama killer itu.tapi aku salah juga sih kenapa aku harus terlambat bangun coba"Ana mendumel dalam hatinya.

Sesampai nya dikelas Ana langsung ketakutan karena ternyata sudah ada berdiri di depan pintu kelasnya tersebut seorang guru laki laki yang berbadan besar lengkap dengan sebuah rol besi,yang digunakan untuk memukul siswa/siswi yang terlambat di jam mata pelajarannya.siapa lagi kalau bukan guru kimia yang terkenal sangat disiplin itu.

"Ana kamu kenapa bisa terlambat hah.....emang kamu punya anak berapa sih dirumah"bentak guru kimia itu

"emmm....saya terlambat kerena terlambat bangun habis itu harus bersihkan dapur sama cuci piring dulu baru pergi sekolah.habis itu pak saya belum punya anak p,saya kan masih sekolah.kan kalau disekolah ini siapa yang punya anak langsung dikeluarkan dari sekolah"jawab Ana dengan sangat jujur.

Seketika itu kelas menjadi sangat ricuh karena mereka tertawa sangat keras mendengar jawaban ana yang sangat polos itu,sedangkan ana kebingungan dan guru kimia tersebut malah mengambil napas dalam dalam dan memasang wajah yang sangat kusut,bagaimana tidak ,seorang pelajar tidak tahu maksud dari mempunyai anak berapa dirumah.

"Ana maksud bapak kamu kenapa bisa sampai telat banget begini,emang kamu ngurusin apa dirumah.kamu ini Sebenarnya emang gak tahu apa pura pura gak tahu sih maksud dari yang saya bilang" saut guru kimia tersebut dengan sabar.

"tadi kan saya udah bilang pak,saya terlambat bangun habis itu saya disuruh memberaskan dapur dan mencuci piring dulu baru boleh berangkat sekolah.kalo soal itu,hehehehe saya benar gak tahu pak.maaf ya"jawab Ana sambil tertawa kecil.

"Ya udah kamu masuk,karena kamu baru Pertama kali terlambat jadi bapak kasih toleransi,tapi lain kali jangan ulangin lagi ya"saut guru kimia itu.

"Baik pak,saya gak akan ngulangin lagi saya janji"jawab Ana dengan tegas.

Ana pun langsung duduk di kursi nya yang berada di depan kursi sahabatnya tersebut.tak lama kemudian,guru kimia pun menagih Pr para murid untuk ia periksa.
"Anak anak sekarang kumpul Pr yang bapak beri kemarin,siapa yang tidak siap maju kedepan"perintah guru kimia.

Semua siswa mengantar Pr mereka kecuali Ana,sebenarnya banyak diantara mereka yang tidak siap Pr tapi mereka mencontek Pr teman yang sudah siap,jadi mereka pun siap Pr ,sedangkan Ana terlambat datang dan tak bisa mencontek Pr kedua sahabatnya tersebut.

Ana pun terpaksa dihukum untuk membersihkan kamar mandi,karena menurut Guru kimia tersebut,siapa saja yang tidak menyiapkan tugas yang diberikan kepada siswa harus dihukum,supaya mereka lebih disiplin lagi dalam pelajaran.

Dengan raut wajah kesal dan menggomel gak jelas dalam hatinya ,Ana langsung pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan hukuman ya tersebut.


Hai....saya selaku penulis cerita,sangat berterimakasih bagi pembaca yang mau membaca cerita saya.jangan lupa untuk vote cerita saya ya.salam hangat saya
Riana Sihombing😊😊😊😀😀😀

Unseen PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang