Part 21

20.5K 1.9K 46
                                    

Malam semakin larut, namun seorang namja belum juga masuk ke dalam alam mimpinya. Ia duduk termenung di atas tempat tidurnya. Keringat pun membasahi tubuhnya. Wajahnya pun terlihat sangat pucat. Bibir pucatnya juga sedikit bergetar.

"H-hyung kookie sakit." lirihnya.

Ya namja itu adalah Jungkook. Tangannya mulai menggenggam erat surai coklat miliknya mencoba menghilangkan rasa sakit yang mendatanginya. Ingin rasanya ia berteriak, tapi ia tak bisa melakukannya karna tak ingin mengganggu tidur hyungnya.

"H-h-hyung..." lirihnya lagi.

Keringat di tubuhnya semakin bercucuran. Air matanya bahkan tak terlihat karena bercampur dengan keringat di wajahnya.

Tes..

Darah mengalir dari hidungnya. Jungkook mencoba menyekanya, tapi hal itu sia-sia karena darahnya terus saja mengalir bahkan sampai mengenai tempat tidurnya.

Jungkook mencoba bangkit dari tempat tidurnya. Dengan langkah yang lemah ia pergi menuju kamar mandi. Jungkook dengan segera mencuci wajahnya, berharap darah yang terus mengalir itu berhenti.

Setelah cukup lama darah dari hidungnya berhenti mengalir. Jungkook tersenyum sejenak. Menatap bayangan wajahnya yang pucat di cermin.

Tak lama kemudian senyumannya luntur.

"Arghh!!" Jungkook mengerang kesakitan karena sakit di kepalanya kembali mendatanginya.

"Arghhh!!!"

Jungkook terus mengerang dan jatuh terduduk di lantai. Tangannya kembali menggenggam erat kepalanya yang sakitnya luar biasa.

Jungkook mencoba bangkit dengan sekuat tenaganya. Ia berjalan dengan tertatih-tatih, mengandalkan sisa tenaga yang ia punya sekarang.

Jungkook berjalan menuju ke arah tempat tidurnya. Ia segera merebahkan tubuh lemahnya.

"Arghhh!! Kenapa ini sakit sekali!?" gumamnya sambil mengacak surai coklat miliknya.

Jungkook bangkit dari tidurnya dan mengacak-acak laci nakas yang berada tepat di samping tempat tidurnya.

"Ketemu." gumamnya menampilkan senyum tipis miliknya.

Jungkook segera meminum 2 obat tidur yang selalu ia siapkan di kamarnya. Setelah itu ia kembali merebahkan tubuhnya. Tak lama kemudian matanya kian memberat walaupun rasa sakit di kepalanya masih terasa.

Akhirnya mata Jungkook tertutup sempurna menandakan bahwa obat itu telah bekerja.

~~hyung~~

Pagi hari telah tiba. Jimin yang baru saja bangun dari tidurnya segera berjalan menuju kamar adik bungsunya.

Tok tok tok

Jimin mengetuk pintu kamar milik Jungkook, namun tak mendapat balasan.

"Kookie? Ini hyung. Kau sudah bangun?" ucap Jimin sambil terus mengetuk pintu.

Jimin mencoba membuka pintu kamar Jungkook tapi sayangnya terkunci. Rasa khawatir langsung saja menghinggapi Jimin.

"Kookie? Are u okay?" tanya Jimin yang masih setia mengetuk pintu di depannya.

"Kookie! Buka pintunya!" ucap Jimin sedikit berteriak berharap mendapat jawaban.

"Kook-"

Goodbye hyung ⏩ J.jk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang