Part 34

20.4K 1.8K 65
                                    

Sang Surya kini telah terbit dan menyapa dunia dengan sinar terangnya. Namun seorang namja masih saja betah dalam tidur lelapnya, menampilkan wajah polos miliknya.

"Kookie-ya, kenapa kau masih juga terlelap? Malam sudah berlalu, lihatlah kini dunia sudah bersinar terang. Apa kau tak bosan hanya terus tertidur?" Ucap Yoongi yang masih setia menemani Jungkook.

Terlihat Yoongi menghela nafasnya panjang dan setelahnya ia tersenyum sembari mengelus pucuk kepala Jungkook.

"Baiklah kalau kau masih ingin tidur, tapi ingatlah dengan segera kau harus bangun dan tersenyum untukku." ucap Yoongi.

Tanpa Yoongi sadari air matanya mengalir begitu saja, tapi dengan cepat pula ia menghapusnya.

Ceklek...

Yoongi menolehkan kepalanya kebelakang dan menemukan Hoseok dengan senyumannya berjalan mendekat ke arahnya.

"Hyung kau tidak tidur semalaman?" tanya Hoseok yang kini duduk di samping Yoongi.

"Tidurku cukup nyenyak." jawab Yoongi singkat.

"Hyung mau menipuku? Aku tau hyung belum tidur sejak kemarin malam. Lebih baik hyung beristirahat sekarang. Biar aku yang menjaga Kookie." ucap Hoseok.

"Tidak." balas Yoongi dengan cepat.

Hoseok hanya bisa menghela nafasnya karna sikap keras kepala Yoongi.

"Kalau begitu makanlah. Aku membawa makanan untukmu." ucap Hoseok.

Yoongi hanya diam dan menghiraukan apa yang Hoseok ucapkan. Namun Hoseok tetaplah Hoseok yang akan selalu mencoba mencairkan suasana.

"Yoongi Hyung." panggil Hoseok.

Yoongi hanya menolehkan kepalanya sejenak ke arah Hoseok dan selanjutnya ia kembali menatap ke arah Jungkook.

"Apa hyung ingat saat kita bermain bersama dulu dan Kookie jatuh lalu terluka?" tanya Hoseok

Yoongi kembali tak menghiraukannya. Namun kalian salah jika mengira Yoongi tak mendengarkan apa yang Hoseok ucapkan.

"Aku ingat." batin Yoongi.

"Waktu itu hyung langsung panik dan segera membawa Kookie pulang. Bahkan hyung terus menyuruhnya untuk duduk diam dan tak melakukan apapun, padahal Kookie hanya tergores sedikit." ucap Hoseok yang diakhiri dengan tawanya.

Mendengar itu semua, dan kembali mengingat hal itu membuat Yoongi tertawa.

"Ya aku ingat itu!" Ucap Yoongi yang diiringi tawanya.

Hoseok yang melihat itu pun tersenyum bahagia. Ia tau hyungnya yang satu ini adalah orang yang sangat lembut walaupun ia terlihat kuat dan tegar di luar.

"Tertawalah seperti ini hyung. Aku senang melihatnya. Kookie-ya bangunlah. Apa kau tidak lihat? Aku dan Yoongi hyung menunggumu bangun dan tersenyum pada kami." batin Hoseok.

~~hyung~~

Suasana di kediaman keluarga Jeon terlihat tenang. Sepertinya para penghuni rumah ini masih sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

Seperti halnya Jin yang kini tengah duduk diam sembari membaca novel di pinggir kolam renang. Menikmati cuaca di pagi hari yang terbilang bersahabat.

Karna ia terlalu fokus membaca, ia tak menyadari kini Jimin berada di sampingnya.

"Jin hyung."

Jin menoleh lalu tersenyum ke arah Jimin.

"Ah kau rupanya Jim. Sejak kapan kau disini?" Ucap Jin dan meletakkan novelnya.

"Baru saja." balas Jimin tersenyum.

"Arassaeo." ucap Jin yang kembali mengambil novelnya.

"Apa aku bisa mengatakan sesuatu?" Tanya Jimin.

"Katakan saja." jawab Jin yang masih fokus membaca.

"Apa hyung masih ingin membenci Kookie? Apa tak bisa untuk memaafkan kesalahan yang bahkan bisa dikatakan bukan kesalahannya?" Tanya Jimin dengan lirih.

Jin meletakkan novelnya dan menatap Jimin dengan wajah yang datar, sangat datar.

"Untuk apa kau bertanya hal seperti itu? Tak ada gunanya." Ucap Jin yang kini beranjak dari duduknya hendak meninggalkan Jimin.

"Chamkaman hyung!" Teriak Jimin yang berhasil menghentikan langkah Jin.

"Ada apa lagi? Jika ingin mengatakan hal yang tak berguna lagi, aku tak memiliki banyak waktu." ucap Jin tanpa membalikkan badannya.

"Entahlah apa ini berguna atau tidak untukmu hyung. Tapi aku hanya ingin mengatakan kalau Kookie sekarang dirawat di rumah sakit. Hanya itu yang ingin ku katakan. Semoga hyung mau menjenguknya." Ucap Jimin yang kini berbalik meninggalkan Jin lebih dulu.

Jin hanya diam di tempatnya mematung. Ia tak bergeming sama sekali saat ini. Mencoba untuk mencerna ucapan Jimin tadi.

"Apa yang Jimin katakan? Kookie di rumah sakit? Dia sakit? Apa suara kemarin itu? Apa Kookie menungguku?" gumam Jin.

Tanpa menunggu apapun lagi, Jin segera berlari menuju ke kamarnya.

"Hyung akan menyusulmu Kookie. Tunggu sebentar saja." gumam Jin.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Jangan lupa vote and comment yeorobun. Dan thanks buat kalian yang selalu vote juga baca story aku.

Annyeong 👋

Goodbye hyung ⏩ J.jk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang