Part 14

23K 1.9K 64
                                    

Yoongi segera menangkap Jungkook yang tiba-tiba saja jatuh pingsan. Dengan segera Yoongi membawa Jungkook ke dalam kamarnya. Yoongi merebahkan tubuh lemah Jungkook dengan perlahan dan tak lupa juga menyelimuti tubuh lemah itu.

Setelahnya Yoongi ingin pergi ke kamarnya untuk menghubungi dokter keluarganya. Namun langkahnya terhenti karena lengan bajunya sepertinya tersangkut.

Bukan. Lengan baju milik Yoongi bukan tersangkut. Lengan bajunya di genggam oleh Jungkook. Yoongi kira Jungkook sudah sadar. Namun saat ia menoleh ke arah Jungkook, adik bungsunya itu masih memejamkan matanya.

Yoongi hendak melepaskan genggaman tangan Jungkook pada lengan bajunya.

"Jangan pergi."

Yoongi pun menatap ke arah Jungkook yang masih memejamkan matanya, namun air mata tetap terjatuh dari mata Indah yang terpejam itu.

Melihat itu membuat air mata milik Yoongi pun turun tanpa ijin.

"Baiklah aku akan menemanimu." ucap Yoongi lalu merebahkan dirinya di samping Jungkook.

"H-hyung." panggil Jungkook ragu.

"Waeyo?" tanya Yoongi datar.

"A-aku..mm..boleh aku memelukmu?" tanya Jungkook.

Yoongi hanya berdehem saja sebagai jawabannya. Senyuman Jungkook pun terlihat jelas walaupun matanya masih tertutup.

Dengan segera Jungkook memeluk erat tubuh kakaknya. Menenggelamkan kepalanya di dada milik Yoongi.

Hangat. Hal yang Jungkook rasakan pertama kali adalah kehangatan saat memeluk tubuh kakaknya. Bahkan air matanya berjatuhan dengan derasnya hingga membasahi baju milik Yoongi.

"Aku benar-benar merindukan hal ini hyung. Dimana aku bisa menangis dalan dekapanmu." batin Jungkook.

Yoongi hanya diam. Membiarkan Jungkook menangis sepuasnya dalam pelukannya. Hingga isakan Jungkook bertukar menjadi dengkuran halus miliknya. Setelah lelah menangis Jungkook pun tertidur.

"Berhentilah menangis karena ku." gumam Yoongi dan mengecup pucuk kepala Jungkook.

~~hyung~~

Jimin dan Taehyung sudah pulang dari sekolah. Sesampainya di rumah mereka langsung pergi ke kamar Jungkook.

Hal yang Jimin dan Taehyung lihat saat pertama kali memasuki kamar Jungkook adalah wajah damai miliknya saat tertidur. Taehyung dan Jimin pun mendekat.

"Kookie-ya." ucap Taehyung sambil menangkup pipi adiknya.

Jungkook yang merasa sedikit terganggu pun membuka matanya.

"Ehmm...V hyung, Jiminie hyung." ucap Jungkook dengan suara khas bangun tidurnya.

"Ne. Apa kau masih merasa sakit?" tanya Jimin.

"Aniyo hyung. Aku merasa jauh lebih baik." jawab Jungkook tersenyum.

"Jinjja?" tanya Taehyung.

"Ne. Hyung tau? Tadi aku bisa memeluk Yoongi hyung. Hal yang selama ini paling ku rindukan. Aku bisa menangis dalam dekapannya dan aku bisa tertidur dalam pelukannya." ucap Jungkook meneteskan air mata.

"Hey heyy, bukannya kau sudah janji tak akan menangis lagi." ucap Jimin yang segera memeluk Jungkook.

"Ne hyung, mianhe. Aku menangis karena aku merasa sangat bahagia." ucap Jungkook.

"Baiklah kali ini akan ku maafkan." ucap Jimin sambil tersenyum lembut ke arah Jungkook.

"Oiya Changkyun ada di bawah. Ia kemari ingin menjengukmu." ucap Taehyung ingin memperbaiki suasana.

"Jinjja? Kenapa ia tak langsung masuk saja kemari?" tanya Jungkook.

"Hyung akan memanggilnya." ucap Jimin.

Taehyung dan Jimin pun keluar dari kamar milik Jungkook. Tak lama kemudian Changkyun masuk ke dalam dengan wajah yang di tekuk.

"Hey kenapa wajahmu kusut seperti itu?" tanya Jungkook terkekeh.

"Kenapa kau tertawa huh? Memangnya ada yang lucu?" tanya Changkyun sinis.

"Aigoo...kenapa sahabatku ini menjadi sensitif sekali." ucap Jungkook.

"Aish! Apa yang sebenarnya terjadi huh!?" tanya Changkyun sedikit meninggikan suaranya.

"Apa maksudmu Changkyunie?" tanya Jungkook bingung.

"Aku pernah bertanya padamu waktu di villa kau ingat? Tapi kau malah menyembunyikannya dari ku! Lihatlah kondisimu sekarang! Kau itu terlihat menyedihkan. Aish! Aku benar-benar kesal sekarang." omel Changkyun.

"Aniyo Changkyunie. Aku tak pernah menyembunyikan apa pun." bohong Jungkook.

"Benarkah? Apa kau pikir aku akan percaya begitu saja tuan muda Jeon?" ucap Changkyun yang membuat Jungkook terkekeh.

"Sudahlah. Aku merasa bosan dari tadi di kamar. Kau mau kan mengajakku ke taman?" ucap Jungkook.

"Aniyo." tolak Changkyun sambil memalingkan wajahnya.

"Ku mohon Kyunie." ucap Jungkook menampilkan puppy eyesnya.

"Aish baiklah." ucap Changkyun pasrah.

~~hyung~~

Sesampainya di taman, Jungkook dan Changkyun hanya berjalan-jalan mengelilingi taman.

"Bagaimana kalau kita duduk di pinggir danau?" ajak Jungkook.

"Kajja!"

Mereka pun duduk berdampingan di pinggir danau. Duduk di bawah pohon sambil menikmati pemandangan danau kecil yang Indah. Keduanya sama-sama diam, hanya menatap ke arah danau.

"Jungkook-ah kau tak mau berbagi masalahmu denganku? Apa aku tak bisa kau percaya?" ucap Changkyun yang membuat Jungkook menatap ke arahnya.

"Bukan seperti itu. Aku-"

Jungkook menghentikan ucapannya. Sekarang kepalanya benar-benar sakit. Bahkan melebihi tadi.

Changkyun yang merasa aneh pun segera menoleh ke arah Jungkook.

"Jungkook!?"
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Don't forget to vote and comment ne yeorobun.
Annyeong 👋

Goodbye hyung ⏩ J.jk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang