Penasaran

37 9 7
                                    

Suatu hal yang sia-sia jika menyesali masa lalu. Sebaiknya sesalilah apa yang tak mampu kamu lakukan dimasa depan.

~Syah.Nur~


Alka tengah berdiri di balkon rumahnya menatap langit yang tak berbintang hanya sinar Bulan yang meneranginya, tiba-tiba pintu kamarnya dan munculah Alpa dibalik pintu.

“Ketuk pintu dulu.”Ucap Alka tanpa melihat kebelakang.

“Ya elah Kak sama adeknya juga.”Jawab Alpa.

“mau itu Lo atau pun orang lain harus ketuk pintu dulu.”Kata Alka masih tak mau melihat kebelakang.

“iya maaf deh, nanti kalo mau masuk lagi Alpa ketuk pintu dulu kalo perlu ngetuknya pake palu biar kedenger.”Ucap Alpa.

“Itu namanya ngerusak pintu bego, ulang.”Kata Alka

“Ulang apaan?”Tanya Alpa bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“ketuk pintu ulang.”Jawab Alka.

‘Bunuh Kakak dosa gak sih?'Tanya Alpa dalam hatinya.

“Dasar punya kakak kok nyusahin.”Dumel Alpa sambil berjalan keluar kamar Alka.

“Gue gak tuli.”Kata Alka.

“hehe maaf ya kak keceplosan.”sambil menutup pintu kamar Alka.

Tok...tok...tok....

“masuk.”Kata Alka menyuruh Alpa masuk.

Alpa pun membuka pintu kamar lalu menghampiri Alka dibalkon.

“Kenapa?”Tanya Alka setelah Alpa berdiri disebelah Alka.

“wih kaya wartawan ya langsung ditanya-tanyain.”Ucap Alpa sambil tersenyum.

“terserah.”Kata Alka dengan ketus.

“baperan amat sih kakak ku yang ku cintah ini.”Ucap Alpa lebay.

“Bacot.”

“Alpa mau curhat nih.”Kata Alpa sambil menghadap pada Alka.

“curhat aja noh sama tembok.”Ucap Alka sambil melangkah pergi meninggalkan Alpa dibalkon.

“apa bedanya sama lo Kak.”Kata Alpa berjalan mendekati Alka.

“maksud lo?”Tanya Alka bingung.

“Lo juga kan tembok, apa bedanya.”Gurau Alpa diiringi dengan senyum.

Alka pun menatap Alpa dengan mata yang sinis lalu memutarkan bola mata nya jengah.

“pergi lo sono.”Usir Alka.

“Lah ko-“

“Keluar.”Potong Alka.

“iya iya baperan amat sih, Alpa kan Cuma mau cur—“

“Bacot mulu.”Potong Alka lagi.

“gak enak ya curhat sama lo Kak, mending curhat sama kembaran lo aja.”Alpa sambil berjalan keluar kamar dan diikuti oleh Alka.

“lo kan kembaran gue.”Ucapan Alka membuat Alpa yang sudah keluar dari kamar Alka membalikan tubuhnya menghadap Alka.

“lah iya iyah, gue kan kembaran lo kak, kok gue baru sadar ya hehe.”Kata Alpa sambil menunjukan deretan gigi yang rapi.

“Bego.”Ejek Alka.

“Tapi maksud Alpa kembaran Kakak itu tem—“

Brakk....

KARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang