3. Sticky Note

5.2K 737 178
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 12 dini hari. Kendati demikian, Junkyu terus bersikeras untuk tetap berjaga. Terhitung, sudah dua jam lamanya sejak Ia membuka laptop dan berselancar di internet.

Junkyu begini bukan tanpa alasan. Ia merasa ada kejanggalan pada kejadian yang menimpa sekolah mereka dua hari berturut-turut ini. Ia ingin membuktikan asumsinya ini, namun Ia tak kunjung mendapatkan ilham.

Tiba-tiba satu kata terlintas di otaknya. Dengan semangat yang masih menggebu Junkyu segera mengetikkan kata tersebut pada kolom pencarian.

"Iya juga... 'riddle' astaga... kenapa baru kepikiran, sih," ucapnya dengan napas yang terdengar sedikit lebih lega dibandingkan dua jam terakhir.

Segera, Junkyu mengambil kertas dan pena. Ia menuliskan detail-detail yang Ia sadari selama dua hari belakangan.

Selesai menulis, tangan Junkyu kembali bergerak cepat atas laptop-nya.

"Ah... gitu rupanya," gumam Junkyu setelah mendapatkan hasil dari pencarian selama dua jam nonstop itu.

Junkyu meregangkan badannya. Ia mengambil ponselnya yang sudah full battery itu. Dengan cekatan Ia menggulir layar menuju sebuah aplikasi chat.

Junkyu memencet tombol memanggil pada sebuah pesan grup, tak terlalu berharap akan dijawab, mengingat ini sudah hampir jam satu pagi.

Mengejutkan, tak butuh waktu lama, ada sebanyak delapan orang mengangkat teleponnya dalam waktu yang hampir bersamaan. Junkyu menghela napas lega.

"Yes bebe?" Jaemin bertanya begitu Ia tersambung.

"Ada apa Jun?" Seungmin ikut bertanya.

"Njir, pada ngalong," ujar Junkyu, sedikit tertawa.

Terdengar desahan berat dari jauh sana, "Lo juga ngalong, ya, Jun." Soobin menghela napas.

"Ngaca dulu, Jun," sahut Renjun.

"Ngaca." Seungmin berucap di waktu yang hampir sama dengan Renjun.

Nancy tertawa pelan, takut membangunkan orang rumah. "Triple kill nggak, tuh?" katanya.

"Ada apa, Jun? Malem-malem nelpon." Jeno kembali membawa arus pembicaraan ke awal.

Junkyu menggeleng pelan. "Oh- eum- Mia gimana kabarnya?"

"Ya gitu, masih koma dia. Belum ada tanda-tanda bakalan sadar dalam waktu dekat," jelas Renjun dengan nada yang terdengar sedikit sedih.

"Lo nengokin dia tadi, Jun?" tanya Sanha, penasaran.

"Nggak, gue emang nemenin dia tadi bareng Kak Arin sama Kak Doyoung nyampe ke rumah sakit. Toh kami bertiga yang nemuin dia, masa mau kami tinggalin gitu aja?"

Junkyu mengangguk paham dengan penjelasan yang telah diberikan Renjun.

"Lo seriusan cuma nanyain kabar si Mia, Jun? Gue rasa Lo nggak sebodoh itu buat tau kalo Mia masih di bawah alam sadar." Kali ini, Eric yang sedari tadi diam ikut nimbrung. "Pasti ada yang ganggu pikiran Lo."

Junkyu meringis pelan. "Tau aja Lo, Ric. Tentang kejadian yang menimpa sekolah selama dua hari belakangan." Junkyu akhirnya jujur.

Jaemin yang tadi terdengar menguap jadi berhenti mendadak. "Seriously Jun? Overthinking Lo nyeremin juga, ya." komentar Nancy. "Nyampe Jaemin berhenti nguap tuh."

Mereka sontak tertawa renyah mendengar kata-kata yang dilontarkan Nancy. Sedangkan yang dibicarakan lebih memilih untuk bersikap acuh.

"Udah, udah, balik ke topik. Ada apa emangnya dengan kejadian itu?" Jeno membawa topik pembicaraan kembali.

[#1] Play With Me || REVISI (95 - 00Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang