14. He's Founded, But...

3.5K 549 82
                                    

"Eumm, Seungmin,"

"Ha?"

"Kita dimana?"

Seungmin meraba raba tempat sekitarnya. "Nggak tau bang. Gelap. Hape gue low. Eumm, bentar geh bang, samping gue ini kok, kayak kulit manusia, tapi dingin." Seungmin meraba samping kirinya. Seungmin mencubit yang ia kira tangan seseorang itu.

"ANJENG!"

Doyoung dan Seungmin kaget. Ya gimana nggak kaget kalau ternyata manusianya masih hidup? Tubuhnya saja sudah dingin begitu.

Dan, mereka berdua tau itu suara siapa. "Anjir, Jen?! Lo disini?!" Doyoung histeris.

"Nggak, gue di surga. Ya kalo gue nggak disini ya kali gue bisa jawab kalian?!" jawab Jeno, kesal.

Yap itu Jeno.

Jeno ngelus lengan dia yang dicubit Seungmin tadi. "Asu lo min, nyubitnya nggak maen maen," umpat Jeno pada seungmin.

Seungmin cengengesan. "Ya maap Jen, gue nggak tau bakalan sakit kayak gitu."

"Makanya kalo nyubit itu ngira-ngira! Duh, pedes banget sumpah." Jeno masih mengusap-usap tangannya.

"Jen?"

"Ha?"

"Lo tau ini dimana?" Tanya Doyoung.

"Nggak tau, tapi keknya kita di daerah perpustakaan gitu deh bang, soalnya pas lampunya masih idup tadi tuh banyak tumpukan buku tahun 90-an."

"Oh."

"Ih sumpah. Siapa sih pelakunya?! Enak banget mainin nyawa orang," gerutu seungmin

"Tau kasus pembunuhan Park Jinyoung dulu?"

Doyoung mengangguk semangat. "Anak angkatan mana yang nggak tau kasus senior kayak dia?"

"Gue nggak tau," ucap Seungmin.

"Lo kan murid baru kelas 10 bodoh. Gue juga awalnya nggak tau. Tapi gue punya abang-abang gue, makanya gue tau. Dan kalian tau? Pembunuhnya sama dengan yang membunuh Park Jinyoung itu."

🌺—🌺

"Huft, mau nyari kemana lagi? Di gudang nggak ada, pintu dibalik papan tulis di gor?"

"Emang ada?"

"Ada lah. Kalo nggak ada masa mau gue usulin?"

"Lah, iya juga. Kuy lah!"

Bambam, Jihyo, Haknyeon, dan Sohye langsung berlari menuju gedung olahraga untuk mencari pintu dibalik papan tulis yang dimaksud Bambam.

Singkatnya mereka udah nyampe di gor.

"cape juga ya lari-lari," celetuk Haknyeon.

"ya iyalah. Wong larinya dari lantai dua gedung ips ke gor samping gerbang sekolah ya jauh cuy," kata Jihyo.

"udah udah, yuk kita cari si Jeno." Bambam menginterupsi mereka agar segera mengikuti langkahnya.

Bambam dengan berhati-hati membuka kenop pintu. Pertama, ia memajukan kepalanya dulu lalu menengok ke kanan dan kiri. Lalu membalikkan kembali kepalanya keluar.

"ada ap-"

"ssst!"

Jihyo memberi gestur oke sambil menutup mulut nya.

Bambam membawa mereka semua menjauh dari ruangan tersebut. Dengan cara didorong

Setelah Bambam merasa cukup aman, baru lah ia berhenti mendorong mereka bertiga. "Ada apaan sih? Kan bisa nggak make dorong-dorongan segala!" seru Jihyo.

[#1] Play With Me || REVISI (95 - 00Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang