Enam | Payung

719 47 0
                                    

Attention!!
Video diatas hanya untung pengiring musik saat membaca.

"Sejak kapan kau jadi sesiaga itu?"

Setelah menemukan minyak angin Shiho pun berjalan mendekati diriku, "sejak aku menikah dgn Yu, pulang bekerja dia akan mencuri waktu untuk bisa bersama diriku, karena kukira itu salah satu anggota BO yg tentu saja ia mendapatkan tanganya yg terkilir seperti mu," ucap Shiho sambil tertawa kecil.

Aku sedikit tercengang dan berpikir ternyata suami Shiho telah membuat banyak perubahan sifat Shiho, dia dulu sangat kaku sehingga orang akan berpikir dia tidak pernah senyum selama hidupnya.

Shiho menatap gue kemudian kepada tangan gue, "bahkan karena tangannya itu, Yu jadi tdk ikut dipertandingan Brazil." Lanjutnya.

"Sebenarnya Yu itu orang yg bagaimana?" Tanya ku yg penasaran karen dari tadi shiho tak bisa lepas dengan nama Yu Dimulutnya, "Yu Nanase orangnya baik, peramah, terlalu bersemangat, dan ceria. Dia seorang pemain sepak bola yg selalu pindah club, dia punya stamina yg luar biasa, bahkan aku lelah meladeninya sendiri, dia itu my big baby," ucap Shiho sembari mengingat kejadian sebelum Yu meninggal.

Tunggu, Yu Nanase?

Jangan-jangan!

"Yu nanase? Apa jangan-jangan dia pemain bola internasional itu," ucap ku tersentak

"Nah....kau saja tau,"ucap Shiho sembari menyeringai.

"Bagaimana bisa kau mendapat suami seorang bintang seperti dia," tanya aku syok, apa-apaan nih.

"Waktu kecil kami sempat bertengkar dan jadi teman, karena para BO aku harus pergi meninggalkannya tapi tak ku sangka dia menungguku kembali padanya, pria seperti itu sangat jarangkan," ucap Shiho seperti gumaman.

"....."

"Ngomong-ngomong kau sedang membuat apa?" tanyaku sembari menoleh arah dapur.

"Oh...saya sedang membuat cake, hari ini merupakan hari pernikahan ku dan aku selalu membuatnya setiap tahu,"ucap Shiho sembari tersenyum, "selesai" ucap Shiho sembari beranjak dari sofa, aku pun menoleh tangannya yg ada perban.

"Aku bantu ya," ucap saya dengan wajah super cute.

"Tidak, kau akan menyusahkan aku saja nanti karena tangamu itu," ucap Shiho dengan nada peringata, namun aku tidak menyerah dan terus membujuk Shiho hingga akhirnya diijinkan.

Kami pun membuat cake itu bersama, errr.....maksudku hanya shiho sedangkan diriku hanya mengganggunya dgn mencolek pipi Shiho dgn mentega.
END POV

_
Shiho pun menyeka keringat didahinya menggunakan punggung tangan, "akhirnya selesai juga," ucap Shiho sembari merapikan dapur yg berantakan.

Shinichi pun menatap tajam Shiho hingga ia pun beranjak dari tempat duduk dan berjalan mendekati shiho hingga brada didepan Shiho, Shiho hanya diam dan bersusah payah agar wajahnya tidak memerah karena Shinichi berada sangat dekat hingga tinggal beberapa centi.

Shinichi meraih wajah Shiho, Shiho mencoba menghindari pertemuan mata tapi harapan Shiho pupus karena Shinichi meraih dagunya.

Shiho pun memejamkan matanya hingga Shinichi  berbicara dengan pelan seperti berbisik, "kau terlihat jelek dgn tepung diwajah," ucap Shinichi sembari menyeka pipinya yg penuh tepung hingga membuat Shiho membuka matanya dan mengeluarkan tatapan mata tajamnya

Shiho langsung memundurkan tubuhnya beberapa langkah membuat Shinichi heran, "knapa? Apa ada yg salah yg ucapanku?" tanya shinichi sembari mengangkat sebelah alisnya.

Shiho menutup mulutnya kemudian mundur beberapa langkah. Pikirannya berkecamuk dengan kata-kata, "kenapa aku memejamkan mata, apa yang telah kulakukan, Yu menyaksikannya diatas sana."

Detective Conan-Three Endings Of Tragic Love Stories[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang