Sembilan | Salju

652 44 0
                                    

Attention!!
Video diatas hanya untung pengiring musik saat membaca.

"Mossi-mossi," ucap Shinichi sembari menaruh ponselnya ketelinga.

"Kudo, ada ditemukan mayat didepan rumah sakit beika, karena keberadaan mu sangat dekat jadi kau cepat ke sana dan lihat apakah itu kasus pembunuhan atau bunuh diri," ucap Heiji yang berada di sebrang telpon tersebut.

"Kenapa kau mengatakan bunuh diri?" tanya Shinichi sembari membuka mobilnya, memasukan kuncinya dan mencap gas.

"Karena....dia terjatuh dari lantai atas rumah sakit beika, dan lagi kenapa aku menyuruhmu cepat kesana...."

"....kenapa?"

**

"Kenapa feelingku tidak enak," batin Shinichi sembari menancap gas, Shinichi hampir sampai tapi gumpalan salju membuat jalannya terhambat.

"Sial..." batin Shinichi sembari menghempas pintu mobil.

TAP....TAP....TAP...

"HH....HH....HH...." suara hembusan napas Shinichi, ia pun melepaskan syal, jaket dan jasnya, "tubuhku terlalu panas, rasanya jantungku seakan mau meledak," batin Shinichi sembari berlari kencang ke rumah sakit pusat beika.

Setelah Shinichi sampai didepan rumah sakit pusat beika, Shinichi melihat banyak orang bergerombol melihat apa yg terjadi, Shinichi mencoba masuk dari gerombolan dan menemukan sebuah tubuh tergeletak disana, salju yg putih jadi berubah warna menjadi merah karena darah penuh keluar dari kepala korban, yg mengejutkannya orang itu berambut coklat kemerahan dan pakaiannya sama persis dengan.....Shiho.

"Shiho...." desis Shinichi sembari menolah gadis yg tergeletak itu, "KENAPA KALIAN TIDAK MEMBAWANYA KERUMAH SAKIT, KALIAN MALAH HANYA MEMOTRETNYA DAN MEMBIARKANNYA TERGELETAK SEPERTI INI," teriak Shinichi marah sembari menutup tubuh korban dengan jaket yg dikenakannya tadi.

"Dia sudah mati jadi kami hanya bisa diam, ada beberapa orang mengamankan tkp, katanya ini bunuh diri" ucap para wartawan simpel dan memotret.

"Tidak, ini tidak mungkin...." geleng Shinichi sembari menggelengkan kepalanya,dia memeriksa urat nadinya dan itu benar-benar tidak berdetak lagi.

"Kudokun, bagaimana? apakah itu benar dia?"tanya Heiji yg sepertinya baru datang bersama polisi lain termasuk detectif Sato, Takagi, Yumi, Hina, Mitsuhiko dan Chiba.

"Ini bukan dia kan Hattori," ucap Shinichi yg ditanggapi anggukan para polisi termasuk Heiji.

"Meskipun wajahnya hancur karena wajahnya jatuh tepat diatas batu, tapi semua pakaian, barang-barang bahkan identitas dari isi tasnya memang dia, Hattori pukul aku agar aku terbangun dari mimpi buruk ini," ucap Shinichi sembari memegang tangan Heiji.

PLAAAK.....*suara tamparan*

"Sadarlah kudokun, itu benar dia," tunjuk detectif Sato pada tubuh Shiho yg penuh darah.

"....ini mimpi kan tapi kenapa sakit," tangis Shinichi sembari tersungkur dan Heiji menepuk pundak Shinichi.

Apakah ini adalah karma karena kembali mengharapkan dirinya disaat diriku sudah memiliki Istri.

Benar, ini dosa besar, ini dosa besar diriku, tapi kenapa harus Shiho yang menanggungnya.

Sakit, hatiku benar-benar sakit.

Sesak, seakan oksigen didunia ini habis, paru-paruku sesak hingga itu menjadi sakit yang tidak terhentikan.

"Kudo, disini bukan kau saja yg menderita," ucap Heiji membuat Shinichi menatap para polisi lain, banyak yg menangis dan bersedih, para detectif pria hanya murung sedangkan para detectif dan patroli wanita hampir semuan nya menangis.

Detective Conan-Three Endings Of Tragic Love Stories[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang