"Apa kita harus pulang,Tone?"
"Gomen ne, Naru. Tapi, kuliah sudah menanti kita di depan mata.""Aku masih ingin bertemu pria misterius itu lagi,"gumam Naruto.
"Kau bilang apa,Naru?"Tanya Toneri mendengar Naruto menggunamkan sesuatu.
"Tidak. Bukan sesuatu yang penting kok. Ya sudah, ayo ke stasiun!" Ajak Naruto sambil menarik kopernya keluar mansion."Taxi!"
"Tunggu Naru!!!" Teriak Toneri berlari mengejar Naruto.Di dalam Taxi...
"Hosh... Hosh ... Kau mau meninggalkanku hah?" Tanya Toneri kesal.
"Ehe... Habisnya aku sadar kita hampir terlambat, lagi,"balas Naruto sambil tersenyum.Dan benar saja, saat Toneri melihat jam, jam menunjukkan pukul 4 sore, dan kereta menuju Tokyo berangkat pukul 5 sore. Sedangkan dari mansion ke stasiun membutuhkan waktu 20 menit.
"GYAAA!!!! KITA TERLAMBAT!!!"Teriak Toneri.
Dan sang supir taksi hanya menghela nafas dan bergunam,"dasar anak muda."
SKIP-
Gjesss... Gjesss....
"Hosh...Hoshh..."Terdengar deru napas Naruto dan Toneri yang terengah-engah karena habis berlari. Beruntung, keduanya sampai tepat waktu.
"Hampir sajahh... Hosh.. Hosh..."Gumam Toneri.
Naruto hanya mengangguk sambil tetap bernapas tak teratur. Ia hampir kehabisan tenaga untuk berlari dari loket ke peron, yang mana cukup jauh dan ramai. Rasanya seperti De Javu saat berlari tadi.
Naruto POV
"....! Ayo cepat!! Nanti keburu tutup pintu keretanya!!"
"Sabarlah,Naru!!!!"'Lagi-lagi ingatan baru, siapa sebenarnya lelaki itu?' yang pikirku.
Kepalaku terasa pusing dan sakit saat berusaha mengingat lelaki itu. Sontak, aku memegangi kepalaku.
" Ugh,"rintihku pelan.
"Kenapa Naru? Pusing? Tidurlah, masih lama kok sampainya,"ucap Toneri menenangkan.
" Hmnn...."Gunamku sebelum jatuh tertidur.Naruto's Dream
".... Gomen ne... Aku melupakanmu,"gunamku pelan.
"Tak apa Naru, takdir ingin bermain dulu dengan kita."Kami terdiam sejenak di hamparan rumput itu. Tiba-tiba, pria itu berdiri dan mengucapkan salam selamat tinggal.
"Sudah dulu, waktuku sudah habis. Kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat,"ucapnya sebelum pergi dan menghilang.
" Jaa ne, Naru-chan."
Naruto's Dream Done
Aku membuka mataku dan melihat kalau Toneri sedang bermain dengan gadgetnya.
"Tone?" Gunamku.
"Hmm? Oh Naru, sudah bangun? Tepat sekali, 1 stasiun lagi maka Tokyo sudah menanti kita,"balas Toneri.
Aku masih memikirkan mimpi tadi. Sebenarnya siapa pria itu? Rambutnya seperti pria di Konoha Theme Park. Apa itu... dia?
Naruto POV OFF
To be Continued...
A/N: Haloo, masih pada ingat author yang kece ini?? 😂 Narsis ya author... Maaf ya upnya lama... Author kehabisan ide... Hehe... Semoga reader sekalian puas sama chapter kali ini... Dan author sudah coba panjangin, susah juga ternyata 😥😥
Psst.. Ada bocoran nih untuk chapter 13! Kali ini ga ada sudut pandang Sasuke dulu ya... Mungkin chapter 14, karena Sasuke belum ada feel." Gadis pirang itu, kuliah disini?"
" Laki-laki itu, pindah kesini?""JANGAN DEKATI PACARKU!"
Saksikan konflik berikutnya di chapter 13!!
Jaa ne~
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [UNDER-REVISION]
FanfictionIni kisah mereka Pasangan paling serasi di sekolah Hilang ingatan dalam kecelakaan setelah prom night Bertemu kembali dengan pasangan masing-masing Apakah rasa cinta masih terpendam di hati yang terdalam? Ataukah sudah hilang seperti memori mereka? ...