Amnesia-14

688 52 2
                                    

"Tuan Ootsutsuki Toneri yang terhormat, saya hanya ingin membantu Naruto. Saya tidak berniat mendekati pacar Anda. Saya mohon permisi, bawa saja pacar Anda ini,"ucap Sasuke dingin.

Mungkin, kata-kata tadi adalah kata terpanjang yang Sasuke ucapkan di hidupnya.

Sasuke melenggang pergi, meninggalkan Toneri yang menatapnya tajam, sebelum membawa Naruto ke ruang kesehatan.

Toneri POV
Aku hanya ingin menjaga Naruto ku. Aku tak ingin dia pergi dariku.

Aku sudah tahu Sasuke tak berniat mendekati Naru-chan. Malah, Naru mendekatinya dulu. Aku merasakan perasaan ini lagi.

Cemburu

Aku iri melihat Sasuke yang begitu mudahnya berjalan bersama Narutoku.
Aku iri melihat Naruto yang tertawa lepas bersama Sasuke.

Aku iri.
Aku iri.
AKU IRI AKAN SEMUA!

"Kau, hanya milikku saja, Naru."

Toneri POV OFF
Di ruang kesehatan...

Toneri menatap Naruto tanpa berkedip. Ia menatapnya dengan tatapan penuh kasih sayang dan penuh cinta.

"Aku yang paling cinta dan perhatian denganmu, Naru. Hanya aku yang bisa menjagamu, sebab kau hanya milikku,"gunam Toneri sambil menatap Naruto.

"Mnnn...Dimana aku?"
"Oh, sudah bangun, Naru? Tadi kau pingsan saat berjalan bersama Sasuke-san ,jadi kubawa kesini, "balas Toneri sembari tersenyum lembut.
"Apa dia sudah pergi?"Tanya Naruto.

Senyum Toneri segera luntur mendengar perkataan Naruto.

"Sudah, dia memberikanmu ke aku," balas Toneri dingin.
"Mm.. ohh.. begitu. Kalau bertemu dengannya sampaikan permintaan maafku tak bisa menemaninya berkeliling ya," ucap Naruto.
"Hn. Aku ada kelas setelah ini," balas Toneri hendak melenggang pergi.
" Terima kasih sudah menemaniku, Tone-kun,"balas Naruto sambil tersenyum manis.

Toneri tak bisa marah lama-lama pada Naruto, terutama panggilan  Tone-kun membuatnya tenang.

"Douitte, Naru-chan,"ucap Toneri sembari tersenyum lembut.

Toneri segera pergi dan menutup pintu ruang kesehatan. Tepat setelah itu, senyum Naruto perlahan hilang.

"Gomenne,Toneri,"gunam Naruto.

Naruto POV
Aku kembali mendapat ingatan baru hari ini. Dalam ingatan itu, aku melihat diriku dan Sasuke sedang bercanda ria di suatu tempat yang sepertinya kantin sekolah. Entah mengapa, rasanya Sasuke adalah orang yang berharga di hidupku.

Aku benar-benar merasa bersalah pada Toneri, karena besar kemungkinannya kalau Sasuke adalah kekasihku di masa lampau. Aku tak bisa memastikan hal itu, sebab meskipun itu benar, aku tak yakin perasaan Sasuke masih sama.

'Kami-sama, apa yang harus kulakukan?'

Naruto POV OFF
Terlihat Sasuke sedang duduk sembari memijit keningnya. Ia benar-benar merasa pusing dengan semua ini. Kelihatannya, Sasuke juga mendapat ingatan baru, sama seperti Naruto.

Tapi, ingatan apa yang ia dapat?
.

.

.
"....neri!"

".....oneri!!"

"...Toneri!!!"

"TONERI!"

"H-Hah?"

Toneri tersentak kaget saat ia mendengar seseorang memanggilnya. Ia melihat ke samping dan melihat Kiba sedang berusaha memanggilnya.

"Oh, kau Kiba. Ada apa?"
"Kau ini lagi galau ya? Hubunganmu dengan Naruto kenapa-napa?"Tanya Kiba.
"Oh, tidak. Aku hanya sedang banyak pikiran. Pekerjaan di kantor masih banyak,"elak Toneri .
"Ohhh, kukira hubunganmu dengan Naruto kenapa-napa,"ujar Kiba.

Toneri benar-benar bersyukur memiliki teman sepolos Kiba.

Meskipun kata-kata Kiba benar sih..

To be Continue...
A/N : Bello para pembaca setia Amnesia sekalian! Charlotte disini!!!

Makasih loh kalian udah vote dan baca Story ini hingga mencapai 2k pembaca🙌🙌

Author ga nyangka, cerita ini bisa mencapai 2 ribu pembaca. Sekali lagi terima kasih!!

Oh ya, Story ini bakalan update kira-kira 1 bulan sekali!! Kalau lagi rajin mungkin sebulan bisa 2x...

See you next chapter 😘

Amnesia [UNDER-REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang