teruntuk tiga puluh dua orang yang turut membaretkan kisahnya di tiap helaan napas sang tinta
***
Ruang kelas sekarang,
bukan lagi sekadar sepetak tanah yang di atasnya berdiri sebuah bangunan kaku,
bukan lagi sekadar kepenatan berhiaskan peluh,
ataupun maraknya tugas yang ingin disentuh.
Ruang Kelas sekarang menyimpan ribuan kisah,
rahasia-rahasia yang terselip di setiap lipatan seragam putih abu,
kisah-kisah yang terangkai di antara deretan bangku,
tentang rasa yang hadir saat pertama bertemu,
tentang hati yang menghangat saat melihat senyummu,
tentang tangis dan tawa pada tiap-tiap ujian yang ditempuh,
tentang mimpi-mimpi besar nan hebat yang direngkuh,
dan cinta yang rasanya semanis madu.
Bahkan, ada terlalu banyak aksara yang belum sempat dituliskan.
Ada terlalu banyak kisah yang belum sempat diceritakan.
Ada terlalu banyak rasa yang belum sempat tersampaikan.
Tapi biarlah semuanya tertata rapi dalam sang angan.
***
18 Oktober 2018, musim penghujan.
13.30 WIB.
Ada tiga puluh tiga orang di ruangan ini. Dua puluh empat perempuan, sisanya laki-laki.
Ada tiga puluh tiga nama di ruangan ini. Dua empat nama perempuan, sisanya laki-laki.
Ada tiga puluh tiga meja dan bangku di ruangan ini. Dua puluh empat ditempati perempuan, sisanya laki-laki.
Ada dua papan tulis, satu meja dan kursi guru, dan beberapa barang yang memang lazim ditemukan di sebuah ruangan kelas.
Dan,
ada tiga puluh tiga impian besar nan hebat di ruangan ini. Impian besar yang dimiliki dua puluh empat perempuan dan sembilan laki-laki. Impian hebat yang disulam dari waktu demi waktu, yang senantiasa digenggam dalam kokohnya telapak tangan, yang terselip di setiap lembaran-lembaran buku, dan yang senantiasa melekat dalam setiap doa.
Tiga puluh tiga orang dengan tiga puluh tiga impian hebat itu terlukiskan di ruangan ini. Ruangan kelas. 12 IPA 2. Ruangan yang menyimpan kisah-kisah istimewa dalam perjalanan mencapai impian-impian besar itu.
Aku adalah salah satu penghuni di ruangan ini. Ruangan yang berada di salah satu sekolah terbaik di negeri laskar pelangi. Dan di ruangan ini, aku adalah pengamat terhebat. Kalian tak perlu meragukan itu.