Aku, penyuka malam. Langitnya selalu bisa menyadarkanku akan sesuatu. Semisal, tentang aku yang dengan kurang ajarnya tak tahu diri berani jatuh mencintai sang bulan yang diperebutkan oleh ribuan bintang.
Aku jatuh cinta pada keindahannya yang menakjubkan, pesonannya yang menawan, kesempurnaannya yang tiada bandingan.
Aku hanya sebatas penikmat keindahan, bukan pemilik sang rembulan. Sangat menyedihkan, tapi bukan berati aku butuh belas kasihan.
Aku hanya sebatang lilin yang takkan nampak bercahaya jika dilihat dari posisinya, karena kalah oleh cahaya bintang yang berjejer rapi membentuk formasi indah untuk meluluhkan hati Raja sang pemilik keindahan diatas sana.
Semua orang berpikir aku gila karena terlalu berharap mampu menggapai sang raja dan memiliki seutuhnya,aku malah berpikir mereka yang gila karena berpikir aku mengharapkan itu semua.
Aku tak pernah bermimpi mampu menggapainya, bagiku, memandanginya sudah membuatku merasa cukup untuk mengetahui makna keindahan yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Rasa
Teen FictionKetika suara tak lagi bermakna, Bait kata mungkin bisa berguna. Semua ini tentang kamu, Tentang kamu yang tak kunjung mencintaiku, dan aku yang tak pernah bisa berhenti jatuh cinta padamu. ~Aluna Shakilla