Aluna menyandarkan dirinya ditembok, suara hembusan nafas terengah-engah terdengar disepanjang lorong yang sepi.
Ia terkejut, hampir saja ia ketahuan ketika baru menyelesaikan misinya. Aluna terlambat bangun hari ini, tapi ia tetap ingin memberikan Raja burung cintanya. Dan alhasil ? Aluna jadi terburu-buru hingga menabrak seseorang, dan sialnya itu adalah sang Raja keindahan.
Aluna tak tahu, apakah sang Raja sempat melihat wajahnya atau tidak. Tapi ia berharap jawabannya adalah tidak, karena itu adalah hal yang buruk jika sampai sang Raja melihat dirinya.
"Hey! ngapain kamu disitu ?! cepat masuk kekelasmu!"
Aluna tersentak mendengar teriakan satpam sekolahnya, dengan cepat ia berlari menuju kelas tanpa menoleh kebelakang. Sesampainya di kelas, guru B.Indonesia sudah mulai bersiap mengajar dan menulis di papan tulis.
"Lo dari mana ?" tanya Arga dengan berbisik,
"Biasa," jawab Aluna sambil menaik turunkan alisnya, "Tadi gue hampir ketahuan Juna, btw,"
Aktifitas Juna yang tengah menggambar pun terhenti, pandangannya kini fokus ke Aluna, "Terus ?"
"Ya gue langsung lari lah, gak tau deh doi ngeliat atau nggak," helaan nafas terdengar saat Aluna menyandarkan tubuhnya pada kursi, "Kalau sampai ketahuan, semuanya bakal berakhir kali ya, Ga ?"
"Apanya ?"
"Ya semuanya,"
Arga tersenyum sinis, "Ini kan cerita cinta lo, ya lo sendiri yang menentukan ceritanya bakal berakhir atau nggak. Dasar bodoh!"
Aluna cemberut. Merasa kesal pada Arga yang sama sekali tak mengerti akan posisinya. Ia pun merubah posisi duduknya, meletakan sebelah tangan di atas meja untuk menyangga dagunya. Dan begitulah Aluna menghabiskan waktu belajarnya, hanya dengan memikirkan sang Raja hingga bel istirahat menggema seantero sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Rasa
Teen FictionKetika suara tak lagi bermakna, Bait kata mungkin bisa berguna. Semua ini tentang kamu, Tentang kamu yang tak kunjung mencintaiku, dan aku yang tak pernah bisa berhenti jatuh cinta padamu. ~Aluna Shakilla