Kepada Sang Raja,
Ku persembahkan seluruhnya yang kupunya, untuk kutukar agar bisa menikmati keindahan serta kesempurnaanmu yang tiada tara.
Kepada Sang Raja,
Aku ingin kau tahu, bahwa ada seongok benda kecil bercahaya remang yang sangat mengagumi keagungan sinar cahayamu. Ia tak buta, dan juga ia tak tuli, untuk melihat serta mendengar semua berkata mustahil untuk kau dapat digapai.
Mereka salah, Raja, sangat-sangat salah. Mimpinya... bukan ingin menggapaimu. Macam mana pula benda seperti lilin bisa bermimpi setinggi itu ? berharap jika jatuh dirinya akan tersangkut pada jutaan bintang seperti yang dikatakan orang terkenal itu ? Cih! bahkan bintang pun tak sudi jika lilin itu tersangkut diantara lima sudutnya, hanya akan merusak keindahan karena cahaya remang yang diberikannya.
Mimpinya bukan itu, Raja,
Ia hanya ingin menikmati keindahanmu, Menganggumi keagunganmu, serta mengamati setiap inci kesempurnaanmu.
Lantas mengapa mereka mengatainya gila hanya karena pesona menawan mu sang Raja ?
Ia tahu diri, sadar akan siapa dan dimana posisnya saat ini.
Engkau penuh dengan mahkota Raja,
Dia hanya sampah tak berguna jika cahayamu merebang keseluruh penjuru semesta.Kepada Sang Raja,
Dia berharap, kau tak menganggapnya gila juga karena terlampau jauh masuk dalam pesona keagunganmu.
Salam,
Aluna, Si lilin remang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Rasa
Teen FictionKetika suara tak lagi bermakna, Bait kata mungkin bisa berguna. Semua ini tentang kamu, Tentang kamu yang tak kunjung mencintaiku, dan aku yang tak pernah bisa berhenti jatuh cinta padamu. ~Aluna Shakilla