Alleta bernafas lega, ketika suara keributan masih terdengar dari kelasnya. Itu pertanda pelajaran belum dimulai.
"Lo lama banget, Al...lo nyasar?" tanya Lolita sedikit panik.
"Gue ke kunci di toilet."
"Hah! kok bisa??!" ucap Lolita setengah berteriak.
"Gue nggak baca tulisan di pintu, gue masuk aja ternyata pintunya rusak, gue nggak bisa buka."
"Trus--trus ada yang nolongin lo?"
"Iya tadi ada cowok yang denger gue teriak, trus dia dobrak pintunya"
"Tapi lo nggak papa kan?"
"Gue nggak papa cuma parno aja,"
"Eh tapi siapa cowok itu?"
"Emm itu si Arka."
"WHAT???" Lolita melotot, menampakkan bola mata yang siap meluncur keluar.
"Ish biasa aja sih, Loli!"
"Gue kaget aja, kok bisa kebetulan banget, jodoh kali ye," goda Lolita.
"Ngaco lo!"
Perbincangan terhenti ketika seorang wanita paruh baya memasuki ruang kelas. Seketika hening menyelimuti ruangan kelas. Pelajaran pun dimulai.
Di tempat lain, terlihat beberapa siswa tengah asyik mengobrol, sesekali terdengar gelak tawa diantara mereka. Tiba-tiba datang seorang cowok yang tak lain adalah Arka.
"Darimana lo nyet?" tanya salah seorang diantaranya yang diketahui bernama Edo.
"Toilet." jawab Arka singkat.
"Toilet lama banget, dandan dulu lo?!" timpal Roni.
"Mulut lo nying!"
Plakk
Satu tepukan sukses mendarat di kepala Roni, membuat sang empunya meringis mengusap kepalanya.
"Sialan lo! Kalo gue gegar otak lo mau tanggung jawab ha?!"
"Enak itu mah Ron...yang kaya jeli itu kan?" celetuk Rasya.
"Itu ager dodol!" jawab Roni kesal.
"Santai bor,"
"Eh kalian tau nggak? ada anak baru," kini gantian Bima menyumbangkan obrolan yang sukses membuat ke empat temannya fokus padanya.
"Serius lo, Bim?"
"Cantik nggak?"
"Kelas berapa?"
"Satu satu napa, bingung gue jawabnya."
"Iya udah jawab aja sih!"
"Cantik, kelas XII IPA3."
"Namanya Alleta." mendengar ucapan Arka, sontak membuat ke empat temannya menoleh.
"Ar, lo tau??"
"Gue udah kenalan tadi," jawab Arka santai.
"Wiih kadal lo, kenalan nggak ngajak- ngajak,"
"Iya. Giliran cewek cepet banget lo Ar,"
"Gue nggak sengaja nolongin dia kekurung di wc."
"Rejeki lo, Ar. Lo apain jadinya?"
"Heh monyet lo! otak gue waras, nggak kaya lo. Otak isinya mesum!" Roni terkekeh melihat sahabatnya kesal.
"Cantik, Ar?"
"Cantik. Besok bakal jadi milik gue."
"Percaya gue mah sama lo. Buaya bertampang pangeran lo mah,"

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE
أدب المراهقين"Maaf jika cinta ini menyakitimu" _ Alleta Angelika "Kamu tak kan pernah mengerti rasanya berjuang dan bertahan namun terkhianati" _ Arka Pradikta "Tinggalkan aku jika aku tak lagi di hatimu" _ Devano Mahendra ***** Bukan cerita tentang cowok most w...