Happy reading ya😊
Pagi menjelang. Matahari memancarkan kehangatan. Menyapa semua insan di bumi. Waktu menunjukkan pukul 06.10 wib. Alleta menatap kembali dirinya di cermin. Terlihat dandanan sederhana namun tetap cantik. Rambut diikat kuda. Bedak dan lip ice dipoles tipis.
Kok gue jadi gugup gini sih?_ gumamnya dalam hati.
Tok tok tok
Suara ketukan menyadarkan Alleta dari dunianya.
"Al... Udah siap belum?" suara tante Aira dari balik pintu.
"Iya tante! Alleta keluar." Alleta lalu menggendong tas ranselnya dan bergegas membuka knop pintu.
"Itu udah ada temen kamu di luar,"
Degggg
Entah mengapa jantung Alleta berdesir. Ia tahu, siapa teman yang tante Aira maksud.
"E-iya tan."
"Kok gugup gitu sih?" tante Aira tersenyum menggoda.
"Enggak kok tan," mulut dapat berkata tidak, namun pipi Alleta tak dapat berbohong.
"Ini pipi kenapa merah gini?" tante Aira mencubit lembut pipi Alleta yang merah, padahal Alleta tak menggunakan blush-on.
"Ah udah ah tan,"
"Hehehe ya udah sana temuin temen kamu," Alleta mengangguk dan keluar menuju ruang tamu.
"Arka... Pagi banget lo kesini?" terlihat Arka duduk di sofa sambil memainkan handphone nya.
"Iya lah, gue kan semangat mau jemput lo. Sampai nggak bisa tidur gue."
"Halah pagi - pagi udah ngreceh lo!"
"Al, ajakin temen kamu makan gih,"
"Iya, tan,"
"Enggak usah tan, kita makan di sekolah aja," Arka menimpali ucapan Alleta.
"Ya udah tan kami berangkat aja ya," Alleta dan Arka berpamitan dan mencium punggung tangan tante Aira.
"Hati-hati kalian ya!"
"Iya, tan," jawab Arka dan Alleta kompak.
"Oh ya tan, Om Ridwan mana?" tanya Alleta sembari celingukan mencari sosok Om Ridwan.
"Om kamu enggak pulang Al, tiba tiba kemarin harus terbang keluar kota."
"Oh gitu. Ya udah... Assalamualaikum tante."
"Walaikumsalam."
Mereka berjalan keluar dari rumah tante Aira.
"Tante lo cantik ya,"
"Kenapa? lo mau sama tante gue?"
"Ya kali gue mau sama tante-tante, kalo di samping gue ada bidadari yang begitu cantik," ucap Arka cengengesan.
"Eh, tapi tante lo lebih sexy sih!"
"Huh! dasar mesum!" Alleta memukul lengan Arka.
"Aww sakit Al... badan kecil tapi tenaga kaya preman!" Arka meringis, padahal ia tak benar benar merasakan sakit.
"Bodo Ar! udah cepetan, entar gue nggak sempet sarapan,"
"Iya-iya tuan putri."
Motor Arka segera melesat meninggalkan rumah tante Aira.
*******
Sekolah belum begitu ramai. Arka dan Alleta berjalan menyusuri koridor sekolah. Sesekali mereka mendapat sorotan dari siswa siswi yang berlalu lalang.
Waktu masih menunjukkan pukul 06.40wib. Alleta dan Arka memutuskan untuk ke kantin mengisi perut mereka yang sudah berdemo meminta isi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE
Подростковая литература"Maaf jika cinta ini menyakitimu" _ Alleta Angelika "Kamu tak kan pernah mengerti rasanya berjuang dan bertahan namun terkhianati" _ Arka Pradikta "Tinggalkan aku jika aku tak lagi di hatimu" _ Devano Mahendra ***** Bukan cerita tentang cowok most w...