Senja telah menghilang. Berganti gelap menyelimuti malam. Alleta bergegas membereskan mukena dan sajadah yang baru ia kenakan untuk menjalankan sholat maghrib.
Tokk tokk tokk
"Al...," ucap seseorang di balik pintu.
Alleta segera membuka pintu. "Iya tante,"
"Kamu sudah selesai sholatnya?" tanya tante Aira. Tante Aira adalah istri Om Ridwan. Adik Mama Alleta. Tante Aira sangat baik dan menerima Alleta dengan baik tinggal dirumahnya. Mereka memiliki anak laki-laki yang usianya lebih tua satu tahun dari Alleta, dan kini sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
"Sudah, tan," jawab Alleta."Tante boleh minta tolong?"
Alleta mengangguk, "Boleh tante cantik."
"Tolong belikan sate di perempatan komplek ya," pinta tante Aira.
"Oke tan, Alleta ambil jaket dulu ya," jawab Alleta diiringi anggukan dari tante Aira. Alleta pun segera mengambil jaket dan memakaikan di tubuhnya, menutupi baju tidur bergambar panda kesukaan Alleta.
Setelah mengambil uang dari tante Aira, Alleta keluar rumah dan berjalan menuju perempatan komplek yang memang ramai saat menjelang malam. Para pedagang menawarkan berbagai makanan jualan mereka. Sesampai di tempat penjual sate, Alleta segera memesan."Mang, pesan satenya dua dibungkus ya," ucap Alleta.
"Iya neng. Tunggu sebentar ya," jawab penjual sate dengan ramah.
"Iya mang," Alleta segera mencari tempat duduk. Tak selang berapa lama sebuah motor berhenti di depan gerobak sate. Alleta mengernyitkan dahinya. Ia merasa mengenal motor tersebut.
Arka... Batin Alleta.
Dan benar saja, Arka turun dari motornya.
"Malem mang Diman," sapa Arka kepada penjual sate tersebut.
"Malem kasep," jawab mang Diman.
"Buatin 3 porsi kaya biasa ya mang!"
"Siap kasep!" setelah mendengar jawaban mang Diman, Arka berjalan mencari tempat duduk. Langkahnya terhenti ketika menyadari seseorang yang sepertinya ia kenali.
"Alleta?"
Alleta menatap Arka. "Hai Arka... lo beli sate?" tanya Alleta ambigu.
Arka tersenyum, lalu duduk di kursi sebelah Alleta. "Enggak kok... Gue beli nasi goreng." jawab Arka.
"Ha??" Alleta sepertinya tak menyadari Arka sedang mengerjainya.
Arka tertawa melihat ekspresi lucu Alleta. "Ya iya gue beli sate... Ya kali gue beli nasi goreng di tukang sate,"
Alleta mencebikkan bibir mungilnya. "Yeee Arka,"
"Kok kebetulan ya kita ketemu disini. Kayaknya kita memang jodoh deh," ucap Arka ke pede an.
Alleta memutar bola matanya. "Ngaco lo!"
"Lo nggak mau berjodoh sama orang ganteng kaya gue??" tanya Arka tak percaya.
"Gue baru tau kalo ternyata tingkat ke pede an lo sangat tinggi,"
Arka tertawa, lalu ia bertanya, "Tapi bener kan?"
Alleta menyerah, ia tau tak mungkin menang melawan Arka yang memiliki seribu macam kata. "Semerdeka hidup lo aja deh ya."
Arka tertawa, membuat Alleta mengakui dalam hatinya bahwa Arka memang tampan.
"Lo jalan, Al?" tanya Arka.
Alleta menatap ke arah Arka, dan menjawab, "Nggak! gue ngesot," Sontak jawaban Alleta membuat Arka tertawa lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE
أدب المراهقين"Maaf jika cinta ini menyakitimu" _ Alleta Angelika "Kamu tak kan pernah mengerti rasanya berjuang dan bertahan namun terkhianati" _ Arka Pradikta "Tinggalkan aku jika aku tak lagi di hatimu" _ Devano Mahendra ***** Bukan cerita tentang cowok most w...